Ketika dia yang menyuruh, rasanya biasa saja. Tetapi saat Zira mengambil alih dengan inisiatif sendiri, rasanya berbeda. Ber-damage! Tok tok tok Tiba-tiba saja pintu di ketuk, disusul oleh suara istrinya yang bernada khawatir. "Mas Kaesar nggak apa-apa kan di dalam? Mas …."Ceklek' Pintu terbuka, memperlihatkan Kaesar dengan raut muka flat. Syukurlah, dia jago mengatur ekspresi. "Aku baik-baik saja, Darling. Hanya sedikit darurat," jawab Kaesar sembari senyum manis, mengusap pucuk kepala Zira penuh kasih sayang, "ah, sudah waktunya kita berkembang biak," ucap Kaesar, sudah menggendong Zira dan membawanya ke arah ranjang. "Hah?" Zira awalnya bengong, tidak paham maksud suaminya. Namun setelah paham, dia terkekeh sendiri–merasa lucu dengan ucapan suaminya.Kaesar membaringkan Zira ke atas ranjang. Shit, dia semakin bersemangat karena kekehan geli Zira, sangat merdu dan sopan di pendengaran. "Dulu, aku mencuri banyak hal untuk bisa menyentuhmu, Ma Zi. Kau sangat ilegal! Tetapi sek
Baca selengkapnya