Karena tak tahan digoda oleh keluarga Reigha, di mana mereka terus menjodoh-jodohkan Ziea dan Reigha, Ziea memutuskan untuk pulang lebih dulu– dengan alasan pengunjung cafe miliknya ramai dan Ziea harus membantu para pegawainya. "Ziea, kau mau pulang?" tanya pamannya--Gabriel–Daddy Reigha, yang kebetulan berpapasan dengan Ziea. "Iya, Paman," jawab Ziea dengan menganggukkan kepala pelan, tersenyum tipis ke arah pamannya. Kata orang-orang, pamannya ini sangat menyeramkan. Namun, bagi Ziea pamannya ini adalah paman terbaik. Yah, pendiam dan dingin. Namun, Pamannya ini orang yang sangat peduli serta sangat menyayangi keluarga. "Ega, kemari sebentar," panggil Gabriel tiba-tiba, saat melihat Reigha lewat dan berniat masuk dalam lift. Ziea sendiri seketika panik, sontak menatap ke arah Pamannya memandang– memperhatikan Reigha yang berjalan dengan cool, layaknya king yang ingin naik ke singgasananya. 'Zi, kamu sudah punya pacar. Tolong lupakan Kak Reigha. Ingat! Wanita di Paris bany
Baca selengkapnya