Semua Bab Sentuhan Panas Suami Dingin : Bab 301 - Bab 310

337 Bab

(ZK) Saling Mencintai

Zira menatap iba pada adiknya–saat ini dia dan suaminya sudah berada di rumah orang tuanya untuk membicarakan permasalahan yang melanda Razie. "Kau harus bertanggung jawab, Razie. Nikahi putriku, segera!" geram seorang pria paru baya, seumuran dengan Paman Zira maupun Razie. "Aku tidak yakin melakukan itu dengannya," gumam Razie pelan, "aku saja berakhir di apartemennya.""A--aku memang sengaja membawa Kakak ke sana. Aku tidak tahu harus membawa Kak Razie kemana selain ke sana. Dan … niatku baik, hanya ingin menolong Kak Razie yang aku temukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di jalan," jelas perempuan, tak lain adalah Beby–sepupu Zira yang mengaku menjadi korban pelecehan Razie. Sebenarnya Beby tak bisa dikatakan sepupu, sebab mereka tak ada ikatan keluarga apapun. Hanya saja, Arga--ayah Beby, bersahabat sangat baik dengan Rafael–paman Zira dan Razie. Karena ikatan sahabat yang kuat tersebut, Beby beserta keluarganya dianggap keluarga oleh Azam. Zira menatap wajah dingin Razie.
Baca selengkapnya

(ZK) Ngebut Lagi

"Aku punya kabar gembira untukmu, Ma Zi," ucap Kaesar, meletakkan susu khusus ibu hamil di nakas. Sudah satu minggu setelah istrinya dinyatakan hamil, Kaesar semakin posesif dan overprotektif. Keluarga mereka sudah tahu. Tak jauh berbeda dengan reaksi Kaesar saat itu, Mertuanya juga terlihat bahagia. Bahkan mereka sudah menyiapkan banyak calon nama untuk bayi Zira Kaesar, serta perlengkapan bayi juga telah disiapkan oleh ayah dan ibu mertuanya. Segudang mainan bayi telah disiapkan oleh Reigha dan Ziea. Maklum, ini cucu pertama!"Humm? Kabar apa, Mas?" tanya Zira, mendongak ke arah sang suami. "Razie bercerai dengan Beby."Mata Zira membelalak lebar. Apa? Adiknya sudah bercerai dengan Beby? Wow! Haruskah dia senang karena wanita pemalas itu akhirnya pergi dari rumah orang tuanya atau harus tertawa karena adiknya resmi menjadi duda? Tetapi-- bagaimana bisa Razie menceraikan Beby? Sejak awal pernikahan keduanya, Razie memang tak pernah menunjukkan sikap kepedulian pada Beby. Dia san
Baca selengkapnya

(ZK) Zira Punya Selingkuhan

The real cinta Sanaya pada unclenya adalah cinta buta. Sampai saat ini Zira masih bertanya-tanya kenapa putrinya sangat lengket dengan Razie. Dibilang Razie sering membawa Sanaya jalan-jalan, jelas itu salah. Jika karena sering bermain bersama, itu lebih sangat salah. Razie orang yang-- mirip sekali dengan batu. Diam!Razie juga minim respon dan hanya ham hum hem. Lalu apa yang membuat putrinya yang banyak bicara, hyper aktif serta lincah ini suka lengket dengan sang uncle? Sangat misterius. "Ih." Sanaya memukul sofa dengan kepalan tangan mungil. "Naya bisa jatuh sakit karena merindukan Uncle tampan. Mommy, coba cek kening Naya," celutuk Sanaya, tiba-tiba nadanya berubah lemas dan tak bersemangat. Sanaya meraih tangan sang Mommy kemudian meletakkan telapak tangan Mommynya di atas kening. "Panas nggak, Mommy."Zira hanya terkekeh geli sebagai jawaban. Saat ini dia dan putrinya berada di ruang tengah–menunggu sang suami pulang kerja. "Naya demam deh," lanjut Sanaya, cemberut dengan
Baca selengkapnya

(ZK) Sakit Sekali

"Hei!" horor Zira panik setengah mati, melotot tak percaya pada putrinya. Kemudian buru-buru menatap ke arah suaminya, menggelengkan kepala secara cepat. "Nggak mungkin Mommy selingkuh. Kamu ini!" celutuk Zira, mencubit pipi putrinya cukup kencang–gemas sekaligus sebal pada tuduhan sang putri. "Lagian memangnya kamu tahu arti selingkuh itu apa?""Tahu dong. Naya pernah dengar kakak-kakak pekerja di rumah Kakek dan Nenek buyut. Kakak itu bilang selingkuh itu suka orang lain padahal sudah punya pasangan. Mommy berarti! Mommy suka pada Naya, padahal Mommy kan sudah punya Daddy. Hayoo … Mommy selingkuh," ucap Sanaya sembari memicingkan mata ke arah Mommynya, senyum lebar–jahil sekaligus menggemaskan. "Ya ampun." Zira menepuk jidat, menggeleng-gelengkan kepala karena tak habis pikir. "Nggak begitu, Sayang. Selingkuh itu perbuatan jahat, dan anak kecil seperti kamu tidak boleh membahas ataupun menyebutnya. Tidak pantas! Okey?" tegur Zira."Ouh, begitu yah. Berarti Mommy tidak selingkuh,
Baca selengkapnya

(ZK) Akhir dari ZK

Sudah dua hari Sanaya di rumah sakit, demam tinggi. Zira sudah menghubungi Razie supaya kembarannya tersebut pulang–Sanaya tak berhenti memanggil-manggil sang paman, rindu berat pada pamannya. "Kapan Uncle datang, Mommy, Daddy, Sanaya sudah tidak tahan," ucap Sanaya lemah, merintih sakit secara pelan dan serak. Mata gadis cantik itu merah, wajahnya pucat dan bibir memutih. Sama seperti hari pertama demam, suhu badan Sanaya masih tinggi–tak turun sama sekali meskipun sudah meminum obat serta dapat perawatan dari dokter. "Sebentar lagi, Kesayangan Grandma. Granddad saat ini sedang menjemput Uncle tampan kamu," jawab Ziea sembari mengusap pucuk kepala sang cucu dengan lembut.Zira menghela napas, menatap sedih pada putrinya. Dia sama sekali tidak tega melihat kondisi Sanaya, berbaring lemah di bed rumah sakit, mata sayup serta suara lirih. Ini pertama kalinya Sanaya demam tinggi. Sejujurnya sudah enam bulan putrinya tak bertemu dengan sang uncle tampan. Dari biasanya Sanaya bertemu
Baca selengkapnya

Ayam Kecap untuk Ratu

"Setelah Sanaya sembuh, Razie tidak lagi pulang ke Paris. Tetapi dia tetap di sini, demi mencarimu. Setelah beberapa bulan mencari informasi lengkap tentang kamu, akhirnya … kamu di sini. Selesai dan happy ending! Yeiiii …." Di akhir kalimat, Zira bertepuk tangan meriah–tersenyum lebar ke arah Kanza dan Alana. Akhirnya dia selesai menceritakan kisahnya pada kedua adiknya tersebut. Ternyata cukup menyenangkan berbagi cerita seperti ini pada Kanza dan Alana. Keduanya pendengar yang budiman!Kanza menatap sekilas ke arah Alana, lalu menatap sepenuhnya pada Zira–sang kakak ipar yang merupakan kembaran suaminya. Sebuah senyuman indah mengembang di bibir perempuan manis tersebut, rasanya campur aduk mendengarkan cerita percintaan Zira. Dia suka, senyum-senyum sendiri di awal cerita. Kanza ingin rasanya bertemu dengan Zira delapan belas tahun–pasti saat itu Zira sangat menggemaskan. Dipertengahan cerita, Kanza merasa sesak di dadanya. Dia pikir kisar Zira dan suaminya sangat mulus, perjua
Baca selengkapnya

Mengusir Mereka Semua

"Ayam kecap khusus untuk Kanza-ku telah selesai." Razie meletakkan ayam kecap buatannya di depan Kanza, dengan bangga dia menyunggingkan senyuman pada Kanza, "cobalah. Kau pasti suka.""U'um." Kanza menganggukkan kepala, menatap ragu pada suaminya lalu beralih menatap ragu pada putranya. Pantas lama. Ternyata suaminya memasak ayam kecap, bukan membuatkannya pada para maid. Hah, semoga Kanza masih tetap bernapas setelah mencoba masakan ini. Secara kaku dan gugup, Kanza memasukkan ayam kecap yang ia suwir dalam mulut. Dia mengunyah secara pelan, dan …."Enak. Ini sangat enak, Mas Razie," antusias Kanza, menoleh cepat ke arah suaminya–menyunggingkan senyuman lebar pada Razie dan Kendrick. Razie mengacak pucuk kepala Kanza. "Apa kubilang," ucapnya bangga. Namun, senyuman Razie seketika hangus dikarenakan oleh ucapan Kendrick. "Tentu saja enak, Mom. Kendrick yang memasak," celutuk Kendrick tanpa dosa, tersenyum manis pada Mommynya. "Kau bilang apa?" Razie langsung menyengkal. "Jelas-
Baca selengkapnya

ENDING

"Bagaimana, Sayang?" tanya Ziea ketika Kanza dan Razie sudah sampai di kediaman Azam. "Aman, Mom." Kanza mendekati Mommy mertuanya, tersenyum lembut ke arah Ziea, "Aku dan Ayah memilih bersamaan. Yah, tapi … mereka tetap pergi dari rumah," tambah Kanza. Ziea mengangguk pelan. "Bagus. Kamu memang harus memaafkan, dan kamu sudah benar dengan memberikan hukuman begitu pada Ayah dan istrinya. Ayah harus menebus kesalahannya. Sedangkan mereka-- ibu dan adik tirimu harus mendapat karma."Kanza lagi-lagi tersenyum pada mommy mertuanya. Wanita ini sangat pengertian, peka, dan sangat baik. Beruntung dia punya ibu mertua seperti Ziea. "Mari masuk, kita kumpul sama-sama," ucap Ziea, merangkul Kanza lalu membawa menantunya tesebut masuk. Sedangkan Razie, dia menoleh ke arah sang putra yang berada di gendongannya. "Seperti biasa, kita selalu diabaikan." Kendrick menganggukkan kepala pelan. "Come on, Daddy. Ikuti Mommy. Ada banyak sepupu laki-laki Daddy di sini," ucap Kendrick kemudian, menata
Baca selengkapnya

[Eks Part]HaiLe Love Story'

----Lea love story'---Ting'Sebuah lonceng berbunyi, gadis cantik dengan rambut sedikit kecoklatan tersebut hanya melirik sekilas. Dia tidak memastikan siapa yang masuk karena sedang fokus pada layar ponsel. Gadis tersebut cekikikan, terkekeh geli sebab sedang berbalas pesan dengan sahabat tercintanya. Barusan dia bertelponan dengan Ziea, di mana sahabatnya tersebut mengatakan dia sedang di Paris dan sudah menikah. Lea cukup kaget, tetapi saat tahu siapa yang menikahi sahabatnya, dia menolak kaget. Maklum, keluarga suami sahabatnya memang super privasi, suka dadakan dan penuh rahasia. Azalea Ariva, atau biasa dipanggil Lea tersebut hampir tertawa terbahak-bahak ketika membaca pesan Ziea yang mengatakan dirinya dimarahi sang suami tanpa sebab. Tok tok tok"Cik." Mendengar meja kasir diketuk, Lea berdecak pelan. Dia meletakkan HP lalu mendongak untuk melihat siapa yang mengetuk mejanya. "Ada yang bisa saya bantu … eh, Sayang. Ngapain ke sini? Rindu aku yah? Acieee … yang udah mulai
Baca selengkapnya

[Ektra Part] Suka? Bilang Dong

Haiden sangat kesal ketika melihat Lea mengobrol begitu akrab dengan seorang laki-laki. Padahal, laki-laki itu adalah pria asing–salah satu pengunjung, tetapi bisa-bisanya Lea langsung akrab. "Aku akan berikan tubuhku padamu jika kita menjadi kekasih lagi, Tuan. Aku tidak masalah menjadi yang ke dua belas.""Shut up, Bitch!" sarkas Haiden, mendorong pundak Sabila secara kasar kemudian berjalan menghampiri Lea. "AZALEA!" bentaknya marah, langsung menyentak pergelangan Lea agar menjauh dari pria tersebut lalu mendorong pundak si pria secara kasar. "Maaf?" Pria tersebut mengerutkan kening, menatap tak bersahabat ke arah Haiden. "Anda siapa?" tanyanya kemudian, kesal karena kehadiran laki-laki ini sangat mengganggunya. "Ouh, dia ini Kakakku. Emang rada begitu, Mas. Maklum," jawab Lea santai, tersenyum manis ke arah pria tersebut. "Kita lanjut Wa-an kan, Mas?" "Kau-" Haiden mengeratkan cengkeramannya di lengan Lea, merunduk lalu melayangkan tatapan membunuh ke arah Lea. "Kakaknya pos
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status