"Bagaimana, Sayang?" tanya Ziea ketika Kanza dan Razie sudah sampai di kediaman Azam. "Aman, Mom." Kanza mendekati Mommy mertuanya, tersenyum lembut ke arah Ziea, "Aku dan Ayah memilih bersamaan. Yah, tapi … mereka tetap pergi dari rumah," tambah Kanza. Ziea mengangguk pelan. "Bagus. Kamu memang harus memaafkan, dan kamu sudah benar dengan memberikan hukuman begitu pada Ayah dan istrinya. Ayah harus menebus kesalahannya. Sedangkan mereka-- ibu dan adik tirimu harus mendapat karma."Kanza lagi-lagi tersenyum pada mommy mertuanya. Wanita ini sangat pengertian, peka, dan sangat baik. Beruntung dia punya ibu mertua seperti Ziea. "Mari masuk, kita kumpul sama-sama," ucap Ziea, merangkul Kanza lalu membawa menantunya tesebut masuk. Sedangkan Razie, dia menoleh ke arah sang putra yang berada di gendongannya. "Seperti biasa, kita selalu diabaikan." Kendrick menganggukkan kepala pelan. "Come on, Daddy. Ikuti Mommy. Ada banyak sepupu laki-laki Daddy di sini," ucap Kendrick kemudian, menata
Baca selengkapnya