Beranda / Romansa / Sentuhan Panas Suami Dingin / (ZK) Saling Mencintai

Share

(ZK) Saling Mencintai

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zira menatap iba pada adiknya–saat ini dia dan suaminya sudah berada di rumah orang tuanya untuk membicarakan permasalahan yang melanda Razie.

"Kau harus bertanggung jawab, Razie. Nikahi putriku, segera!" geram seorang pria paru baya, seumuran dengan Paman Zira maupun Razie.

"Aku tidak yakin melakukan itu dengannya," gumam Razie pelan, "aku saja berakhir di apartemennya."

"A--aku memang sengaja membawa Kakak ke sana. Aku tidak tahu harus membawa Kak Razie kemana selain ke sana. Dan … niatku baik, hanya ingin menolong Kak Razie yang aku temukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di jalan," jelas perempuan, tak lain adalah Beby–sepupu Zira yang mengaku menjadi korban pelecehan Razie.

Sebenarnya Beby tak bisa dikatakan sepupu, sebab mereka tak ada ikatan keluarga apapun. Hanya saja, Arga--ayah Beby, bersahabat sangat baik dengan Rafael–paman Zira dan Razie. Karena ikatan sahabat yang kuat tersebut, Beby beserta keluarganya dianggap keluarga oleh Azam.

Zira menatap wajah dingin Razie.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
CacaCici
ಥ‿ಥಥ‿ಥಥ‿ಥ gimana yah, Kak? CaCi juga nggak rela, tapi …༎ຶ‿༎ຶ
goodnovel comment avatar
GemmmV
please jangan secepat itu novel ini selesai kak :'(
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    (ZK) Ngebut Lagi

    "Aku punya kabar gembira untukmu, Ma Zi," ucap Kaesar, meletakkan susu khusus ibu hamil di nakas. Sudah satu minggu setelah istrinya dinyatakan hamil, Kaesar semakin posesif dan overprotektif. Keluarga mereka sudah tahu. Tak jauh berbeda dengan reaksi Kaesar saat itu, Mertuanya juga terlihat bahagia. Bahkan mereka sudah menyiapkan banyak calon nama untuk bayi Zira Kaesar, serta perlengkapan bayi juga telah disiapkan oleh ayah dan ibu mertuanya. Segudang mainan bayi telah disiapkan oleh Reigha dan Ziea. Maklum, ini cucu pertama!"Humm? Kabar apa, Mas?" tanya Zira, mendongak ke arah sang suami. "Razie bercerai dengan Beby."Mata Zira membelalak lebar. Apa? Adiknya sudah bercerai dengan Beby? Wow! Haruskah dia senang karena wanita pemalas itu akhirnya pergi dari rumah orang tuanya atau harus tertawa karena adiknya resmi menjadi duda? Tetapi-- bagaimana bisa Razie menceraikan Beby? Sejak awal pernikahan keduanya, Razie memang tak pernah menunjukkan sikap kepedulian pada Beby. Dia san

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    (ZK) Zira Punya Selingkuhan

    The real cinta Sanaya pada unclenya adalah cinta buta. Sampai saat ini Zira masih bertanya-tanya kenapa putrinya sangat lengket dengan Razie. Dibilang Razie sering membawa Sanaya jalan-jalan, jelas itu salah. Jika karena sering bermain bersama, itu lebih sangat salah. Razie orang yang-- mirip sekali dengan batu. Diam!Razie juga minim respon dan hanya ham hum hem. Lalu apa yang membuat putrinya yang banyak bicara, hyper aktif serta lincah ini suka lengket dengan sang uncle? Sangat misterius. "Ih." Sanaya memukul sofa dengan kepalan tangan mungil. "Naya bisa jatuh sakit karena merindukan Uncle tampan. Mommy, coba cek kening Naya," celutuk Sanaya, tiba-tiba nadanya berubah lemas dan tak bersemangat. Sanaya meraih tangan sang Mommy kemudian meletakkan telapak tangan Mommynya di atas kening. "Panas nggak, Mommy."Zira hanya terkekeh geli sebagai jawaban. Saat ini dia dan putrinya berada di ruang tengah–menunggu sang suami pulang kerja. "Naya demam deh," lanjut Sanaya, cemberut dengan

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    (ZK) Sakit Sekali

    "Hei!" horor Zira panik setengah mati, melotot tak percaya pada putrinya. Kemudian buru-buru menatap ke arah suaminya, menggelengkan kepala secara cepat. "Nggak mungkin Mommy selingkuh. Kamu ini!" celutuk Zira, mencubit pipi putrinya cukup kencang–gemas sekaligus sebal pada tuduhan sang putri. "Lagian memangnya kamu tahu arti selingkuh itu apa?""Tahu dong. Naya pernah dengar kakak-kakak pekerja di rumah Kakek dan Nenek buyut. Kakak itu bilang selingkuh itu suka orang lain padahal sudah punya pasangan. Mommy berarti! Mommy suka pada Naya, padahal Mommy kan sudah punya Daddy. Hayoo … Mommy selingkuh," ucap Sanaya sembari memicingkan mata ke arah Mommynya, senyum lebar–jahil sekaligus menggemaskan. "Ya ampun." Zira menepuk jidat, menggeleng-gelengkan kepala karena tak habis pikir. "Nggak begitu, Sayang. Selingkuh itu perbuatan jahat, dan anak kecil seperti kamu tidak boleh membahas ataupun menyebutnya. Tidak pantas! Okey?" tegur Zira."Ouh, begitu yah. Berarti Mommy tidak selingkuh,

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    (ZK) Akhir dari ZK

    Sudah dua hari Sanaya di rumah sakit, demam tinggi. Zira sudah menghubungi Razie supaya kembarannya tersebut pulang–Sanaya tak berhenti memanggil-manggil sang paman, rindu berat pada pamannya. "Kapan Uncle datang, Mommy, Daddy, Sanaya sudah tidak tahan," ucap Sanaya lemah, merintih sakit secara pelan dan serak. Mata gadis cantik itu merah, wajahnya pucat dan bibir memutih. Sama seperti hari pertama demam, suhu badan Sanaya masih tinggi–tak turun sama sekali meskipun sudah meminum obat serta dapat perawatan dari dokter. "Sebentar lagi, Kesayangan Grandma. Granddad saat ini sedang menjemput Uncle tampan kamu," jawab Ziea sembari mengusap pucuk kepala sang cucu dengan lembut.Zira menghela napas, menatap sedih pada putrinya. Dia sama sekali tidak tega melihat kondisi Sanaya, berbaring lemah di bed rumah sakit, mata sayup serta suara lirih. Ini pertama kalinya Sanaya demam tinggi. Sejujurnya sudah enam bulan putrinya tak bertemu dengan sang uncle tampan. Dari biasanya Sanaya bertemu

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    Ayam Kecap untuk Ratu

    "Setelah Sanaya sembuh, Razie tidak lagi pulang ke Paris. Tetapi dia tetap di sini, demi mencarimu. Setelah beberapa bulan mencari informasi lengkap tentang kamu, akhirnya … kamu di sini. Selesai dan happy ending! Yeiiii …." Di akhir kalimat, Zira bertepuk tangan meriah–tersenyum lebar ke arah Kanza dan Alana. Akhirnya dia selesai menceritakan kisahnya pada kedua adiknya tersebut. Ternyata cukup menyenangkan berbagi cerita seperti ini pada Kanza dan Alana. Keduanya pendengar yang budiman!Kanza menatap sekilas ke arah Alana, lalu menatap sepenuhnya pada Zira–sang kakak ipar yang merupakan kembaran suaminya. Sebuah senyuman indah mengembang di bibir perempuan manis tersebut, rasanya campur aduk mendengarkan cerita percintaan Zira. Dia suka, senyum-senyum sendiri di awal cerita. Kanza ingin rasanya bertemu dengan Zira delapan belas tahun–pasti saat itu Zira sangat menggemaskan. Dipertengahan cerita, Kanza merasa sesak di dadanya. Dia pikir kisar Zira dan suaminya sangat mulus, perjua

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    Mengusir Mereka Semua

    "Ayam kecap khusus untuk Kanza-ku telah selesai." Razie meletakkan ayam kecap buatannya di depan Kanza, dengan bangga dia menyunggingkan senyuman pada Kanza, "cobalah. Kau pasti suka.""U'um." Kanza menganggukkan kepala, menatap ragu pada suaminya lalu beralih menatap ragu pada putranya. Pantas lama. Ternyata suaminya memasak ayam kecap, bukan membuatkannya pada para maid. Hah, semoga Kanza masih tetap bernapas setelah mencoba masakan ini. Secara kaku dan gugup, Kanza memasukkan ayam kecap yang ia suwir dalam mulut. Dia mengunyah secara pelan, dan …."Enak. Ini sangat enak, Mas Razie," antusias Kanza, menoleh cepat ke arah suaminya–menyunggingkan senyuman lebar pada Razie dan Kendrick. Razie mengacak pucuk kepala Kanza. "Apa kubilang," ucapnya bangga. Namun, senyuman Razie seketika hangus dikarenakan oleh ucapan Kendrick. "Tentu saja enak, Mom. Kendrick yang memasak," celutuk Kendrick tanpa dosa, tersenyum manis pada Mommynya. "Kau bilang apa?" Razie langsung menyengkal. "Jelas-

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    ENDING

    "Bagaimana, Sayang?" tanya Ziea ketika Kanza dan Razie sudah sampai di kediaman Azam. "Aman, Mom." Kanza mendekati Mommy mertuanya, tersenyum lembut ke arah Ziea, "Aku dan Ayah memilih bersamaan. Yah, tapi … mereka tetap pergi dari rumah," tambah Kanza. Ziea mengangguk pelan. "Bagus. Kamu memang harus memaafkan, dan kamu sudah benar dengan memberikan hukuman begitu pada Ayah dan istrinya. Ayah harus menebus kesalahannya. Sedangkan mereka-- ibu dan adik tirimu harus mendapat karma."Kanza lagi-lagi tersenyum pada mommy mertuanya. Wanita ini sangat pengertian, peka, dan sangat baik. Beruntung dia punya ibu mertua seperti Ziea. "Mari masuk, kita kumpul sama-sama," ucap Ziea, merangkul Kanza lalu membawa menantunya tesebut masuk. Sedangkan Razie, dia menoleh ke arah sang putra yang berada di gendongannya. "Seperti biasa, kita selalu diabaikan." Kendrick menganggukkan kepala pelan. "Come on, Daddy. Ikuti Mommy. Ada banyak sepupu laki-laki Daddy di sini," ucap Kendrick kemudian, menata

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [Eks Part]HaiLe Love Story'

    ----Lea love story'---Ting'Sebuah lonceng berbunyi, gadis cantik dengan rambut sedikit kecoklatan tersebut hanya melirik sekilas. Dia tidak memastikan siapa yang masuk karena sedang fokus pada layar ponsel. Gadis tersebut cekikikan, terkekeh geli sebab sedang berbalas pesan dengan sahabat tercintanya. Barusan dia bertelponan dengan Ziea, di mana sahabatnya tersebut mengatakan dia sedang di Paris dan sudah menikah. Lea cukup kaget, tetapi saat tahu siapa yang menikahi sahabatnya, dia menolak kaget. Maklum, keluarga suami sahabatnya memang super privasi, suka dadakan dan penuh rahasia. Azalea Ariva, atau biasa dipanggil Lea tersebut hampir tertawa terbahak-bahak ketika membaca pesan Ziea yang mengatakan dirinya dimarahi sang suami tanpa sebab. Tok tok tok"Cik." Mendengar meja kasir diketuk, Lea berdecak pelan. Dia meletakkan HP lalu mendongak untuk melihat siapa yang mengetuk mejanya. "Ada yang bisa saya bantu … eh, Sayang. Ngapain ke sini? Rindu aku yah? Acieee … yang udah mulai

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    Extra Part dalam Extra Part

    "Aku mencintaimu, Haiden. Aku ma--mau dijadikan istri kedua atau selingkuhanmu. Plis!" Seseorang yang diam-diam mengintip dari tempatnya, mengepalkan tangan. Lea termenung, berjongkok di balik sebuah tembok. Sejak kemarin dia dan Haiden sudah di penginapan, tempat mereka akan melakukan resepsi pernikahan dengan pasangan Matheo dan Aesya. Malam ini adalah pesta pernikahannya dengan Haiden. Setelah di penginapan ini, Lea dan Haiden memang jarang berinteraksi. Haiden seperti menjaga jarak. Keharusan! Haiden dan dia tidak tidur satu kamar sebab tradisi keluarga suaminya, di mana sebelum acara benar-benar selesai, mereka tidak diperbolehkan satu kamar dan interaksi dibatasi. Tadi malam, Lea tidur dengan sepupu perempuan suaminya–dia benar-benar dijaga. Tradisi aneh, tetapi Lea cukup menyukainya. Kembali ke sekarang. Karena acara akan dimulai dan Lea ingin hadir bersamaan dengan Haiden ke tempat pesta, dia berniat menyusul Haiden. Namun, di tengah jalan dia mendapati suaminya sedang b

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [Ending EP]

    "Akhirnya kau menjadi milikku, Azalea," bisik Haiden, setelah memasang cincin di jemari manis istrinya. Setelah itu, dia menarik kecil Lea kemudian mencium kening perempuan yang telah sah menjadi istrinya tersebut. Lea terdiam dengan perasaan aneh yang menyelusup dalam hati, dia hanya merenung–membiarkan Haiden mencium keningnya. Haiden melepas kecupan hangat tersebut, tetapi masih terus menatap wajah cantik Lea. Sayang, perempuan ini sangat pelit–memilih menunduk dibandingkan memperlihatkan kecantikannya pada Haiden. Haiden menangkup pipi Lea secara lembut, mengangkatnya sedikit memaksa–sekarang Lea telah mendongak ke arahnya, menatapnya dengan mata hangat bertabur sparkling. "Hello, Wife," sapa Haiden dengan rendah, tersenyum lembut ke arah Lea. Tak dapat menahan kegembiraan dalam hati, Lea seketika mengibarkan senyuman yang sangat indah. Ada perasaan berdebar ketika Haiden mengatakan hal tadi. Namun, debaran kali ini terasa gembira dan menakjubkan. "Hai, Mas suami," jawab Le

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Pernikahan

    "Kau mau kemana?"Haiden berdecak pelan lalu mendengus. Dia berniat putar balik, tetapi suara dingin itu menghentikan niatannya. Dengan raut muka dingin, Haiden memutar tubuh menghadap Reigha. Melihat wajah datar sahabat sekaligus adik iparnya tersebut, Haiden menggaruk telinga. Dia mendengus lalu berjalan ke arah Reigha. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Haiden, menatap curiga pada Reigha. "Ziea," jawab Reigha datar dan singkat, duduk tenang di tempatnya–tak terganggu oleh kehadiran Haiden yang saat ini telah berdiri di sebelahnya. "Kau tidak bertanya kenapa aku di sini?" Haiden menaikkan sebelah alis, bersedekah dingin. Sejujurnya dia menunggu Reigha bertanya hal tersebut padanya. Saat dia berjalan dari mobil hingga ke tempat ini– tepat di sebelah Reigha berdiri, dia sudah memikirkan alasan apa yang akan dia katakan pada Reigha semisal Reigha menginterogasinya. Reigha menoleh malas ke arah Haiden. "Persetan!" jawabnya cukup santai, tetapi menyebalkan secara saksama. Haiden

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Ancaman Daddy

    "Lea sayang, kamu kenapa?""Papa dengar ada keributan di kamarmu, apa terjadi sesua …- Tuan Haiden?!" Mata Denis membelalak, kaget ketika melihat calon menantunya ada di dalam kamar putrinya. "Pria ini menelusup masuk dalam kamar Azalea. Untung aku lebih dulu menelusup ke kamar putrimu, Ayah mertua," ucap Haiden santai, sengaja mengatakan 'putrimu dan Ayah mertua, trik agar om yang merangkap menjadi ayah kekasihnya tersebut tersanjung. 'Anjay, jujur sekali orang ini. Bikin empeduku ketar ketir ajah,' batin Lea, menatap horor dan melongo syok ke arah Haiden. Mulutnya bahkan terbuka lebar, saking tak percayanya dia dengan Haiden. "Oh iya, Nak Haiden. Untung kamu menelusup lebih dulu," jawab Denis cukup riang, mengganti panggilan Tuan pada Haiden menjadi Nak. Hanya menyebut Lea sebagai putrinya dan dipanggil Ayah mertua oleh Haiden, hatinya meluluh–luar biasa senang. "Azalea bilang dia teman ayah," ucap Haiden, melirik sekilas pada tubuh tua yang sudah tak berdaya di lantai. Kemudian

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Pada Akhirnya Kepergok

    Benni yang telah berhasil mencongkel jendela kamar Lea seketika menyunggingkan senyuman penuh kemenangan. "Akhirnya, Lea ku yang cantik dan manis-- malam ini aku mendapatkanmu!" ucap Benni, merasa senang serta tak sabar untuk melaksanakan aksinya. Perlahan dia membuka jendela kamar lalu masuk secara hati-hati serta mengendap-endap. Beruntung kamar Lea minim pencahayaan, jadi dia bisa menyelinap dengan gampang. ***Krek'Mendengar bunyi jendela terbuka secara perlahan, mata Haiden yang sempat terpejam seketika kembali terbuka. Dia menoleh ke arah jendela dalam kamar, matanya bisa dikatakan tajam dalam kegelapan sehingga dia bisa melihat siluet seseorang yang tengah menyelinap masuk ke kamar calon istrinya ini. Alis Haiden menekuk tajam, seketika terpancing amarah–jelas itu siluet seorang laki-laki! Tak mungkin Lea mengundang pria dalam kamar, meskipun sedikit genit tetapi dia kenal betul dengan pribadi calon istrinya. Lea hanya genit diluar, aslinya Lea sangat menjaga diri dsn b

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Siasat Jahat

    Klik'Lampu menyala, bersamaan dengan mata Lea yang membelalak–menatap kaget pada sosok pria yang sekarang telah berada di pinggir ranjangnya. Menyadari pakaiannya yang kurang sopan, Lea buru-buru meraih bantal lalu menutupi bagian dada. Piyama yang Lea kenalan cukup seksi pada bagian atas, lengan berbentuk tali–membuat pundak Lea telanjang. "Pak Haiden ngapain ke sini?!" pekik Lea, setengah berbisik dan menggeram. Dia kesal pada pria ini karena kemunculannya membuat Lea merasa takut. Lea pikir siapa?! Tapi-- … hei, Lea sekarang jauh lebih takut. Haiden ada di kamarnya dan … ba--bagaimana bisa? "Kau tidak berbicara denganku ketika kuantar pulang," ucap Haiden santai, duduk lalu berakhir membaringkan diri di ranjang Lea. Lea kembali melototkan mata, kali ini tak menduga jika Haiden menjadikan itu alasan untuk bisa kemari. "Kita sudah bicara dan Pak Haiden sekarang juga pulang.""Aku datang dengan niat baik, Azalea. Kenapa kau mengusirku? Kau tidak suka bertemu denganku?" "Pak, ma

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Datang dalam Kamar

    Brak' Haiden membuka pintu mobil secara kuat, kemudian menarik kasar seseorang dari dalam mobil. "KELUAR!" marah Haiden, membentak perempuan tersebut secara kasar–tak peduli jika yang ia kasari tersebut adalah perempuan. Namanya Haiden Mahendra! Tempramental dan bisa meluapkan kemarahannya pada siapapun–kecuali pada adiknya! Sekarang, Haiden sangat marah karena Lea memilih pulang tanpa diantar olehnya, dan sekarang dia memanfaatkan kemarahannya tersebut pada Melodi–alasan calon istrinya memilih pergi. "Ha--Haiden … argk! Perutku sakit!" pekik Melodi yang sudah tergeletak jatuh di halaman, satu tangan menyangga tubuh dan satu lagi memegangi perut yang terasa kram dan sakit. Bukan penyakit parah, hanya alergi susu dan dia memang sengaja meminum susu supaya bisa cari perhatian pada Haiden. "Persetan!" maki Haiden, segera masuk dalam mobil kemudian buru-buru mengendari mobil–ngebut untuk menyusul Lea. "Haiden!!" teriak Melodi sekencang mungkin, akan tetapi sayang karena Haiden ta

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP]Prioritas?

    Lea akhirnya selamat dari kesalah pahaman Ziea padanya dan Haiden. Reigha menemukan mereka dengan mudah, sedikit marah sebab menganggap Haiden tidak sopan pada Ziea. Yah, sebab Haiden bertelanjang dada! Keduanya mengobrol lalu tiba-tiba Reigha mendadak satu jalur dengan Haiden, melarang Ziea untuk tak mengatakan apa-apa pada siapapun mengenai kejadian di toilet sebab itu bukan urusan Ziea dan dia. Untungnya Ziea sangat patuh pada suaminya, jadi Lea dan Haiden selamat dari bocah kematian bernama Ziea tersebut. "Ini pakaian Ziea, masih baru dan tak pernah dipakai olehnya. Gunakan ini supaya tak ada yang salah paham lagi," ucap Haiden pada Lea, menyerahkan sebuah pakaian baru untuk sang kekasih. Mereka berada di kamar Haiden, terpaksa sebab tempat inilah yang paling aman dari intaian siapapun. Lagipula kamarnya bersebelahan dengan kamar Ziea dan Reigha, sahabat sekaligus sepupu serta iparnya tersebut telah ia suruh berjaga di depan. "Iya, Pak." Lea meraih pakaian tersebut kemudian

  • Sentuhan Panas Suami Dingin    [EP] Menghilangkan Bukti dan Jejak

    "Aaa--" Lea berteriak namun buru-buru membekap mulut. Dia langsung meringsut ke sudut toilet, merapatkan kemeja pada tubuh sembari menatap pucat pias ke arah Haiden. "Bilang kalau Pak Haiden tidak melihat apapun!" paniknya, lalu buru-buru mengancing kemeja tersebut. Lebih cepat dia membungkus tubuhnya, lebih aman dia dari pria mesum ini. Ternyata oh ternyata! "Jika aku mencopot bramu, aku melihat semuanya," jawab Haiden santai, bersedekap sembari menyunggingkan smirk tipis ke arah Lea. Kini dia telah menghadap ke arah perempuan itu, memperhatikan Lea yang sedang mengancing kemeja secara terburu-buru dengan tatapan yang begitu intens. Pipi Lea memerah–sudah seperti tomat busuk. Dia mengerjab beberapa kali. Kalau dipikir-pikir Haiden tak mungkin se mesun itu. Namun, jika dipertimbangkan secara matang Haiden bahkan pernah hampir kelepasan–hampir merenggut kesuciannya sebab berkunjung dan kebetulan hujan tengah turun. "A--aku tidak peduli, yang penting serangan, Pak Haiden tolong ming

DMCA.com Protection Status