Share

[Ekstra Part] Kebahagiaan itu Delusi

Lea menghela napas dalam-dalam, menahan bulir kristal di pelupuk supaya tak jatuh. Hatinya sangat sakit, karena Haiden meninggalkannya begitu saja.

'Memangnya apa yang bisa kuharapkan dari orang seperti Kak Haiden?' batinnya, bangkit untuk duduk–membersihkan butiran pasir atau batu kecil yang menempel di sikut. Hanya helaan napas yang keluar dari bibirnya ketika melihat sebuah goresan cukup parah di sikut.

Namun, ketika dia mencoba berdiri tiba-tiba saja dari arah belakang Lea–seseorang membantunya. Lea cukup kaget, celingak-celinguk ke arah belakang untuk melihat siapa seseorang yang membantunya tersebut.

"Stupid!" sarkas Haiden, menampilkan muka galak dengan rahang mengatup kuat–terlihat menahan marah. Akan tetapi, walau begitu, Haiden tetap membantu Lea untuk berdiri.

"Kau sangat menyusahkan, kekanak-kanakan," tambah pria itu, berakhir menggendong Lea lalu memasukkannya dalam mobil.

Lea cukup kaget ketika melihat mobil Haiden masih di sana. Loh, bukannya mobil pria ini sudah pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status