Semua Bab Di Talak Suami Melarat Di Pinang Konglomerat: Bab 71 - Bab 80

173 Bab

Bab 71

Pria yang sejak tadi mengawasi kebersamaan Kiki bersama Lee yang sedang menikmati makanan di pinggir jalan.Mengepalkan tangannya saat melihat Kiki dan juga Lee sedang tertawa bersama.Pergi meninggalkan Kiki dan juga Lee dan membiarkan mereka berdua makan bersama.Masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobil dengan kencang."Kenapa aku begitu merasa cemburu ketika tahu Kiki bersama pria lain, seharusnya aku tidak sepanas ini ketika melihatnya bersama orang lain, aku hanya suami kontrak nya lantas apa hak ku untuk aku cemburu," kata Reza yang merasa tak ikhlas ketika melihat Kiki yang sedang tertawa bersama Lee.Menggenggam erat tangannya sendiri lalu memukul setir mobil."Pak, bayar parkirnya pak?" ucap seseorang yang menghampiri Reza karena memarkirkan di pinggir jalan.Reza menoleh ke arah suara orang yang ada di samping mobilnya."Kamu bilang apa?""Uang parkir?" ucapnya mengulang."Kamu tidak lihat aku parkir di mana? Ini bukan area tempat parkir, lalu apa yang kamu jaga, seluruh
Baca selengkapnya

Bab 72

Sejak pulang dari panti asuhan, Cahya tak terlihat batang hidungnya, ia pergi tanpa berpamitan kepada Kiki."Sudah tiga hari, kamu gak ada Cahya? Kamu ke mana ya? Tiba tiba gak ngomong kalau pergi, ngilang gitu aja," kata kiki yang menatap jam dinding dengan terbaring di atas sofa yang biasa Cahya tidur.Tak lama kemudian pria yang biasa Kiki sebut dengan sebutan Boy itu datang ke rumah kos kosan Kiki.Tok! Tok! Tok!Sebuah ketukan pintu terdengar.Kiki menatap pintu rumahnya itu dan kemudian bangkit dari tidurnya dan langsung membuka pintu.Ceklek!Mata Kiki membulat ketika melihat pria yang ada di hadapannya."Boy," ucapnya setelah melihat pria itu datang.Pria yang bernama Boy itu datang ke kos kosan Kiki, saudara laki laki Kiki datang membawakan makanan dan juga sedikit kejutan untuknya, dan sengaja tak memberitahu bahwa ia akan datang berkunjung ke tempat kiki tinggal."Apakah kamu tidak mengizinkan aku untuk masuk?" tanya Boy yang biasa di panggil Erlang, pria berwajah tampan da
Baca selengkapnya

Bab 73

Sudah satu minggu Cahya tak terlihat sama sekali, ia tak kunjung kembali, Kiki yang mencoba menghubungi Cahya tak juga ada jawaban darinya.Kiki saat bekerja hanya melamun karena memikirkan cahya yang entah pergi ke mana?"kiki," seru Meme pada kiki yang hanya diam sejak tadi dengan menatap kosong ke arah pandangan depan."Hellow…." imbuh Meme dengan melambaikan tangannya ke depan mata Kiki, hingga Kiki membuyarkan lamunannya seketika."Kamu kenapa??" tanya Meme pada sahabatnya itu yang sejak pagi hanya diam tak ada semangat bekerja."Tidak ada, aku hanya sedikit tak enak badan," jawabnya berbohong."Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?"Kiki pun menggeleng enggan banyak jawaban saat ini."Ayolah cerita jangan bohong padaku, aku sahabatmu, bukankah kita sudah menjadi teman dekat, jadi apapun yang ada kamu cerita saja padaku," bujuk Meme."Kamu ingat tidak? Pria yang tempo lalu aku tolong!" lirih Kiki.Meme mengangguk, "iya, ada apa dengan pria itu? Apakah dia tewas?" tanya Meme yang la
Baca selengkapnya

Bab 74

Seperti mimpi bahwa Tuan Arlo Rodriguez bisa melihat kembali putranya. Ia mengira bahwa putranya benar benar menghilang di saat waktu itu.Lee setelah menatap sang ayah, ia kemudian menatap semua orang dengan ekspresi wajah datarnya."Tidak ada penobatan CEO baru selama aku masih berada di sini," kata Lee dengan pelan namun tegas.Semua orang di sana mengangguk dan menepuk tangan ketika Lee kembali."Dengan ini, aku katakan bahwa meeting di tutup dan telah selesai," imbuhnya.Kemudian semua orang tersenyum saat melihat Lee kembali dan mereka semua keluar dari ruangan itu, dan di sana hanya ada, Tuan Arlo Rodriguez, Yun Rodriguez, Arga do Rodriguez, Lee Queen Rodriguez dan juga Alea."Ayah, kenapa kamu diam saja? Apakah aku tidak jadi CEO ketika Lee kembali?" tanya Yun Rodriguez ketika melihat semua orang pergi dan ayahnya hanya diam menatap Lee yang tiba tiba kembali setelah lama ia menghilang.Lee menatap ke arah Yun Rodriguez dengan tatapan dinginnya."Bukankah sudah aku katakan, da
Baca selengkapnya

Bab 75

Setelah melihat pria yang tergeletak di tanah ketika menolongnya, Kiki berlari dan mencoba menepuk nepuk pelan pipi pria itu dan menangisinya dan dengan rasa cemas."Cahya, kumohon sadarlah," pinta Kiki pada pria yang tergeletak di tanah yang tak sadarkan diri dengan wajah memarnya itu.Tuan Huan yang melihat Lee tergeletak di tanah tersenyum menyeringai, hatinya senang karena ia berpikir telah menang mengalahkan pria yang mengganggu rencananya itu."Bersiaplah kau untuk mati!" ucap Tuan Huan dengan mengayunkan kayunya hendak memukul Lee yang sudah tak sadarkan diri akibat terpukul kayu yang digunakan Tuan Huan.Tiba tiba saja,Dorrr!!Sebuah tembakan mengarah ke kaki Tuan Huan."Argh…!" Tuan Huan terjatuh dan bertekuk lutut karena kakinya tertembak pistol.Mata tajam milik seorang wanita bernama Alea itu mengarah ke arah Tuan Huan.Sebuah darah merah menyala itu keluar dari kaki Tuan Huan dengan mengalir tanpa hentinya akibat tembakan yang diarahkan ke Tuan Huan oleh Alea.Alea perla
Baca selengkapnya

Bab 76

Sudah satu minggu Kiki menunggu Lee sadarkan diri namun belum juga kunjung siuman, di setiap detiknya Kiki selalu menatap Lee, Kiki juga tidur di rumah sakit untuk menemani Lee yang sedang sakit.Bahkan ia sudah satu minggu ini tak masuk bekerja, ia benar benar cemas di buat pria tampan itu.Ting!Sebuah notifikasi terdengar dari ponsel kiki.Ia menatapnya dan melihat siapa yang mengirimnya ia pesan."kiki, ke mana kamu pergi? sudah satu minggu ini kamu tidak masuk kerja, apa kamu baik baik saja," tanya Meme pada Kiki.Kiki hanya membuka pesan itu dan kemudian kembali menutupnya tanpa menghiraukan pesan dari aplikasi hijau yang di kirimkan oleh Meme untuknya.Ting!Lagi lagi pesan itu kembali datang, dan Kiki hanya melihatnya.[Kiki, aku mendengar bahwa kamu akan pindah kos kosan, apa itu benar?] tanya Meme lagi.Ting![Kiki, kenapa kamu tidak membalas pesanku? Apa kamu baik baik saja teman?]Ting![Kumohon balas lah, walau hanya sebuah titik saja,] pinta Meme yang tak hentinya mengir
Baca selengkapnya

Bab 77

Mata dokter Wang melotot ketika melihat Lee datang menggunakan tongkat, "Hai Tuan Lee, apa kabar?" tanya Dokter Wang pada Lee."Tidak usah banyak basa basi, aku datang ke sini ingin menanyakan hasil yang kemarin, bagaimana? Apakah kamu sudah mengetahui siapa wanita itu?"Dokter Wang memberikan maps kepada Lee dan ia membukanya melihat hasilnya lalu menutup kembali maps itu."Bagaimana? Apakah anda terkejut, Tuan Lee?"Lee hanya diam tak menjawab lalu ia menatap ke arah dokter Wang.Alis dokter Wang naik ke atas satu, "apa yang anda inginkan lagi dariku?"Lee mendekati dokter Wang dan merogoh saku bajunya.Mata dokter Wang melotot, "eeh, Tuan Lee, itu uang ku!" ucapnya."Aku meminjamnya dan aku akan mengembalikannya ketika aku telah menyelesaikan misiku," Lee mengambil semua isi dompet dokter Wang dan melepaskan dompet itu."Ini ambil!" Imbuhnya dengan melempar dompet itu dan dokter Wang menangkapnya.Lalu Lee pergi dari sana dan membawa maps itu pergi bersamanya.Dokter Wang melihat i
Baca selengkapnya

Bab 78

Drrrtt.... Drrrtt....Suara ponsel Kiki berdering ketika ia sedang meneguk segelas air.'Meme' nama yang tertera di ponsel kiki."Ada apa dia menelfon?" ucap kiki lalu kemudian menggeser tombol hijau yang ada di layar ponsel miliknya."Hallo, Me, ada apa?" tanya Kiki pada Meme."kiki, ke mana saja kamu? aku mencarimu di kosan, tapi kata pemilik kosan kamu sudah tidak lagi tinggal di sana, apa itu benar?" cerocos Meme lewat percakapan telfon.Kiki tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Meme, hatinya sedikit sedih karena semua yang di katakan Meme itu benar.Menarik nafas panjang dan menghembuskan nya secara kasar."Kiki, katakan padaku, kenapa kamu diam saja?" imbuh Meme yang belum senang hatinya ketika belum mendapatkan jawaban dari sahabat kerjanya itu."Iya Me, semua yang di katakan ibu kost itu benar!""Kenapa kamu tidak bilang padaku? Seharusnya kamu memberitahu ku, bahwa kamu tidak lagi tinggal di sana," kata Meme."Maafkan aku, bukan maksud aku menghilang, tapi, waktu itu aku b
Baca selengkapnya

Bab 79

"Hacim," suara bersin Meme membuat Kiki terheran heran ketika mendengar dan menatapnya.Kedua bola mata Kiki membulat melihat ke arah Meme dan juga ke arah Boy.Boy dan juga kiki terheran heran, dan akhirnya Meme membuka matanya perlahan dan tersenyum dengan menyipitkan kedua bola matanya.Lalu Boy menurunkan tubuh Meme perlahan ketika melihat Meme telah sadar dari pingsannya."Meme," mata Kiki membulat menatap Meme."kiki, jangan marah dulu aku bisa jelaskan semuanya," ucap Meme yang telah turun dari gendongan Boy."Keterlaluan kamu me! kenapa kamu bisa bohong sama aku dan juga Boy, dan kamu berpura pura pingsan?" cerocos kiki yang merasa kesal karena merasa telah di bohongi oleh rekan kerjanya itu.membuat Kiki naik darah."Tidak, aku tidak ada bohong soal itu, Boy, aku mohon jangan marah padaku, aku bisa jelaskan semuanya padamu, hidungku, hidungku gatal sekali, maka sebab itu aku bersih saat kamu menggendongku!" ucap Meme ketika menatap boy dan juga Kiki.Boy hanya tersenyum pada
Baca selengkapnya

Bab 80

Namun di sisi lain, Kiki yang sedang berbaring di dalam kamarnya sedang melakukan Vidio call dengan teman kerjanya itu."Kiki, malam ini kamu begitu cantik ya, bahkan Aurora kamu terpancar begitu menawan?" puji meme di iringi gelak tawa saat memuji dengan memberikan kata Aurora pada Kiki."Ah, tidak usah memuji begitu, aku tahu kamu pasti sedang menginginkan sesuatu dariku, katakanlah, apa itu?" kata Kiki yang sudah mulai paham gerak gerik rekan kerja nya itu.Meme tersenyum ketika mendengar ucapan teman kerjanya itu, "bagaimana dengan saudara laki laki mu, apakah dia sudah memiliki pacar?" tanya Meme lewat sebrang telepon sana."Soal itu, tampaknya tidak, lalu ada apa kamu menanyakan persoalan itu padaku? apa pentingnya untukku dan untukmu?""Yaampun Kiki, bagaimana ini kamu, bukankah aku sudah katakan, aku itu terlove love dengan saudara laki laki mu, dia itu seperti pengeran berkuda bagiku, apakah kamu tidak tahu itu?" matanya membulat menunjukkan ekspresi yang benar benar serius m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status