All Chapters of Di Talak Suami Melarat Di Pinang Konglomerat: Chapter 51 - Chapter 60

173 Chapters

Bab 51.

Pukul tiga malam, Kiki belum bisa terpejam oleh tidurnya, ia pun menatap Reza di atas sofa.Sedang terbaring tidur di sana tanpa selimut yang menghangatkan tubuhnya.Kiki yang menatap kasihan terhadap suaminya itu, Kiki meraih selimut miliknya dan lalu memberikannya untuk Reza, di selimuti Reza oleh Kiki dan lalu sesaat menatap ke arah wajah tampan suaminya, Reza."Sebenarnya kamu itu pria tampan, tapi kamu itu menyebalkan, bahkan sifat mu yang kaya dan juga angkuh membuat aku terkadang ingin sekali mencekik leher mu." Batin Kiki dalam hatinya ketika menatap Reza, lalu kemudian Kiki pun kembali ke ranjang kasur miliknya dan kembali merebahkan tubuhnya di sana hingga matanya pun kemudian terlelap.Keesokan paginya, Reza terbangun, mengerjapkan matanya karena silau oleh pantulan cahaya matahari menyinari seluruh ruangan kamar miliknya.Pantulan sinar matahari itu masuk lewat celah celah jendela yang telah di buka tabirnya oleh Kiki di pagi itu.Reza membuka matanya dan menatap ranjang k
Read more

Bab 52

Saat Kiki pulang bekerja, dirinya tidak langsung pulang ke rumah Reza melainkan Kiki pulang ke rumah orang tuanya, entah kenapa dirinya begitu merindukan kedua orang tuanya. padahal satu hari menikah tidak boleh ke mana pun namun Kiki sudah pergi bekerja dan juga pergi menemui orang tuanya.drrrtt.... drrrtt....suara telfon berdering."Reza," lirih Kiki melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu."Hallo zaa, ada apa??" kata Kiki dengan mengangkat telpon."Lo di mana?""Gue lagi otw nih." Jawabnya."Otw ke mana Lo?""ke rumah orang tua gue," jawabnya enteng."Ya elah, Lo ngapain balik lagi ke sono? Lo mau buat gue terlibat masalah di rumah ni?""Ya gak zaa.""Terus, Lo ngapain ke sana?""gue ke sana karena gue rindu orang tuaku gue, emang apa salahnya gue bertemu dengan orang tua gue kan nggak ada salahnya ya?""Lo itu nggak ada izin gue, tiba-tiba lu pergi, terus kalau orang tua gue nanyain lo gue harus jawab apa?""ya bilang aja, gue pulang, udah beres kan!""Gila Lo, ya kali
Read more

Bab 53

Kiki terdiam di dalam kamarnya, Kiki memikirkan sesuatu bagaimana agar pernikahan Reza dan juga dirinya itu segera berakhir, agar Kiki segera mendapatkan bayaran yang telah Reza janjikan padanya itu."Aku harus mencari cara agar aku dan juga Reza segera berpisah." Kata Kiki berkata sendirian.Tak lama sebuah ketukan pintu terdengar di telinga Kiki, Kiki menoleh ke arah suara ketukan itu dan tak lama orang tua Reza masuk ke dalam kamar Kiki.Terlihat senyuman yang terpancar dari raut wajah orang tua Reza dengan menatap ke arah Kiki yang sedang duduk di atas ranjang kasur milik Reza itu."Maaf nak, jika mama menganggu waktu istirahat kamu," kata mama Reza dengan menemui Kiki di dalam kamar."Tidak ma, tidak apa apa, ayo masuk ma," kata Kiki mengajak orang tua Reza segera masuk ke dalam.Orang tua Reza pun masuk ke dalam kamar dan kemudian duduk di atas sofa yang ada di dalam kamar itu."Kiki, tadi kamu ke mana?""Tadi, tadi kapan ya Ma?""Tadi siang, kata bik Jum kamu pergi?""Oh itu, i
Read more

Bab 54

"Kerja!" sahut Reza yang tiba tiba saja datang dari entah arah mana, mata Kiki menatap ke arah Reza dengan tatapan kesal."Sialan! ngapain dia pakek nongol segala." Batin Kiki saat menatap Reza datang."Apa benar itu Kiki?" tanga Bu Elen pada Kiki dengan menatapnya penuh tanda tanya."Iya ma, Kiki mau bekerja," jawab Kiki pada Bu Elen."Kenapa kamu harus kerja Kiki, nanti apa kata ibu dan ayahmu jika mereka tahu kamu masih bekerja, kamu itu sekarang sudah menjadi seorang istri dan tugasmu itu hanya di rumah, kenapa kamu malah masih bekerja?""Reza, apa kamu tidak memberikan uang kepada istrimu? kenapa dia masih bekerja?"Mata Reza membulat sempurna, "Ya Tuhan, kenapa mama menyalahkan Reza?""Ya habisnya bagaimana? ini istri kamu berangkat terus bekerja, sementara menjadi istri kamu saja baru dua hari.""Ya mana Reza tahu? Mama tanya saja dengan Kiki,"***Setelah drama rumah tangga yang heboh dengan adanya Kiki bekerja, akhirnya Kiki memutuskan untuk hari ini libur bekerja, Kiki kemba
Read more

Bab 55

Betapa terkejutnya Kiki setelah mendengar ucapan wanita itu, ternyata wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini itu ternyata bunga, bunga wanita yang telah meninggal Reza di kala itu dan memilih pergi bersama pria lain."Maaf bunga, jika sekiranya aku membuat kamu tersinggung atau apa, tapi bukankah kamu bilang sendiri waktu itu, bahwa aku bukanlah pria yang kamu mau, tapi pria yang bersamamu adalah kekasih idamanmu sejak lama.""Tidak, aku hanya berbohong padamu, sebenarnya itu adalah perjodohan, aku tidak mencintainya. Aku benar benar terpaksa melakukan itu, sekarang Papa dan mama ku menyesal atas keputusannya waktu itu, karena Julio bukan pria baik baik Zaa.""Aku berharap kita bisa seperti dulu lagi, aku ingin kita balikan lagi zaa, kamu mau kan?"Tangan bunga meriah tangan Reza dan menggenggamnya tanpa menyadari ataupun menghiraukan Kiki yang ada di samping mereka berdua."Sialan! mereka bermesraan di depan gue, benar benar tidak erotis, tidak menghargai orang lain," Gumam Ki
Read more

Bab 56.

setelah mendengar pernyataan Lisa Kiki pun akhirnya meminta untuk diantarkan dan menemui Tommy di kampung.perjalanan yang tak sebentar akhirnya mereka pun sampai di tujuan, Kiki, Gilang, dan juga Lisa beserta Reza ikut bersama menuju kampung halaman.setelah mereka sampai di rumah pak Usman dan juga bu Saodah mereka pun turun Lisa kemudian di malam hari memberitahukan bahwa Lisa telah memberitahu gigi jika orang tua kandung Kiki adalah Tommy bukanlah Gilang dan Kiki pun akhirnya meminta Lisa dan gilang untuk mengantarkan dirinya ke kampung untuk menemui orang tua kandung Kiki."Kiki nenek tahu bagaimana perasaan kamu selama 23 tahun ini kamu belum pernah melihat sosok ayahmu tapi percayalah nak Ayah tirimu lebih menyayangimu daripada orang tua kandung Kamu sendiri yang tega tidak pernah mengakui kehadiranmu di sisinya.""Gilang adalah sosok Ayah yang sempurna untukmu bilang juga yang telah membesarkanmu walaupun kamu bukanlah titik keturunan dari ayah mu ini, tapi percayalah bahwa ay
Read more

Bab 57

"Nak kita pergi saja dari sini," ucap Lisa yang iba saat melihat Putri nya tak di akui oleh Tomi.Merekapun pergi dari sana dan kembali ke rumah Bu saodah dan pak Usman.Saat berada di rumah sang nenek, Kiki langsung masuk ke dalam kamar, hatinya benar benar hancur berantakan, Kiki sangat ingin mengapa ayahnya namun sepertinya Tomi masih tidak mau mengakui bahwa Kiki adalah darah dagingnya sendiri."Apa aku sehina itu, makanya ayah tidak mau mengenal aku?" gumam Kiki pada dirinya sendiri.Saat Kiki berada di dalam kamar, Reza mengikuti Kiki dan duduk di sisinya."Lo ngapain ke sini?" tanya Kiki yang tiba tiba heran dengan keberadaan Reza di sisinya."Gue mau mastiin Lo gak bunuh diri, itu aja kok," jawabnya singkat."Gue masih waras dan Lo jangan buat gue tambah beban pikiran lagi, gue gak suka itu.""Gue tau," jawab Reza singkat."Lo tahu apa tentang gue?""Ya gue tahu Lo gak akan menyia nyiakan nyawa Lo untuk mengakhiri semua ini.""Terus Lo ngapain masih nuduh gue dengan sembaranga
Read more

Bab 58

Mereka pun akhirnya pulang ke kota bersama, sesampainya di kota mereka istirahat dengan rasa lelahnya.Saat berada di dalam kamar, Kiki pun berbicara pada Reza."Za, gue mau ngomong serius sama Lo."Reza menatap Kiki, "apa itu?""Kapan Lo akan ceraikan gue?"seketika Reza menyemburkan air minum yang telah ia teguk."Gue serius zaa, gue udah gak tahan dengan sandiwara ini," kata Kiki dengan menatap Reza."Ya gak bisa gitu dong, gue itu harus dapat warisan dulu dari orang tua gue, dan Lo baru bisa gue ceraikan.""Ya tapi kapan zaa, masa iya gue harus jadi istri Lo selamanya.""Ya gak lah, gue juga mau cari istri idaman gue, ya kali nikah sama Lo seumur hidup gue.""Terus kapan gue akan Lo ceraikan?""Ya tunggu sampai waktu 5 bulan, kan di perjanjian begitu.""Hmm, menunggu lagi dong gue.""Iya harus." sahut Reza dengan mengangguk.***Keesokan paginya Kiki pun bersiap siap untuk berangkat bekerja, saat bersiap Reza menatap wajah Kiki."Lo mau ke mana?""Gue mau kerja," sahut Kiki dengan
Read more

Bab 59

Akhirnya Kiki pun di sepanjang perjalan Kiki memutuskan untuk membawa pria itu ke sebuah kontrakan. Kiki menyewakan kontrakan untuk pria itu tinggal sampai pria itu pulih dari ingatannya itu.sesampainya di depan rumah yang telah Kiki kontrakkan itu, pria itu terdiam."Kamu kenapa diam saja di situ? ayo cepat naiki anak tangga itu, karena tempat tinggal yang akan kamu tempati itu berada di atas sana," kata Kiki dengan menunjuk tempat tinggal itu.Lalu pria itu menatap kiki dengan masih berdiri dengan satu tongkat di tangannya."Ya Tuhan," Kiki pun kembali turun beberapa langkah dan langsung mengerti saat melihat pria itu terdiam dengan satu tongkat menatap anak tangga.Kiki pun turun dan membantunya menaiki anak tangga hingga sampai di tempat kos kosan."Kamu duduk saja di sini." Kata kiki dengan menunjuk sofa yang ada di ruang tamu.Tempatnya tidak begitu luas hanya terdapat kamar satu dan juga ruang tamu.Tempat itu lah Kiki mencarikan tempat tinggal untuk pria itu tinggal di dalamn
Read more

Bab 60

"Ambil, dan minumlah." Menyodorkan air hangat pada pria itu, lalu kemudian meraih dan Kiki pun masuk ke dalam kamar untuk segera tidur.Pria itu diam menatap Kiki masuk ke dalam kamar, lalu membalikkan badan dan membelakangi kamar Kiki.Memegang perutnya yang terasa lapar dan keroncongan itu."Dasar wanita tidak berperasaan, tidak peka, dan tidak mengerti jika aku sedang lapar," omelnya dengan lirih lalu berbaring di sofa yang ada di ruang tamu dan kemudian berusaha keras untuk segera memejamkan kedua bola matanya itu.Keesokan paginya pria itu terbangun dan mengguling ke sisi kanan, namun beruntungnya ia disangga oleh dua kursi untuk dirinya agar tidak terjatuh ke lantai.Di satu sisi samping tangannya dan satu di samping kakinya.Pria itu terdiam sejenak ketika mendapati dirinya di atas kursi kayu yang menyangganya tadi.Pria itu terbangun perlahan dan kemudian bangkit dan duduk di meja makan. Saat berada di meja maka, ia melihat selembar kertas yang berisi dengan tulisan di atasnya
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status