Setelah pembicaraan yang menurut Raffael sangat membosankan, dia mengajak Syaqila untuk bicara serius. Mereka berada di belakang rumah, dekat dengan kolam renang. Keadaan mereka menjadi sangat canggung. Terlebih, karena mereka telah dijodohkan secara paksa."Aku hanya ingin memberitahumu, jika aku tidak bisa menerima ini." Raffael langsung bicara ke intinya. Dia tak peduli jika perempuan itu akan terluka karenanya. "Jadi jangan mengharapkan apapun dari kejadian ini. Aku akan mencari cara untuk membatalkan perjodohan sialan ini."Syaqila mengabaikan perasaan nyeri di dada. Tidak diharapkan, ditolak mentah-mentah, harga dirinya terasa dicabik-cabik. Dia mengangguk dengan perlahan. Mencoba berusaha bersikap tenang walau hatinya terasa hancur."Aku tahu," balas Syaqila. Dia berusaha bicara dengan suara normal. Namun suaranya tetap saja terdengar gemetar. Dia harus tegar, menunjukkan pada Raffael jika ia pun sebenarnya tidak menginginkan pria itu. "Aku juga tidak ingin semua ini."Syaqila
Baca selengkapnya