Share

32 | Semua Sudah Sangat Terlambat

"Kau harus bisa menjaga sikap dan perkataanmu."

Saat ia berada di lantai dua, Raffael diseret oleh ibunya dan diceramahi. Ia sadar akan mendapatkan ini setelah dengan terang-terangan menunjukkan sikap tak menyenangkan di hadapan kakeknya. Ia tahu orang tuanya tak mau terlibat dalam masalah karena ulah kurang ajarnya.

Tapi, apakah Raffael peduli? Tentu saja tidak.

"Raffael, apa kau mendengar apa yang mama katakan?" tegur Utari. Dia kesal karena sepertinya putranya itu tak menganggap serius peringatan darinya.

"Iya, Ma. Aku mendengarnya." Raffael menyahut dengan acuh.

Bukan berarti dia akan menurutinya. Dia hanya membiarkan ibunya itu memarahinya hingga puas.

"Jangan sampai mama melihatmu bersikap seperti itu lagi pada kakek," ancam Utari.

"Aku paham." Pria muda itu mengangguk, meski dalam hati dia tidak berniat menuruti apa yang dikatakan ibunya.

"Apa kau tahu, papa dan mama bisa terkena masalah jika kau masih bersikap seperti ini." Kali ini nada bicara Utari sedikit melembut. Dia beru
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status