Home / Romansa / Antara Aku dan Adik Tiriku / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Antara Aku dan Adik Tiriku: Chapter 1 - Chapter 10

67 Chapters

1 | Bertemu Kembali

Syaqila berjalan tergesa ke dalam rumahnya. Saat siang tadi, sewaktu ia tengah sibuk berbincang dengan teman-temannya, orang tuanya tiba-tiba menelepon dan menyuruhnya untuk segera pulang tanpa mau menjelaskan apa alasannya. Syaqila kesal setengah mati, tapi ia tak bisa meluapkan amarahnya. Bisa-bisa orang tuanya kembali menyemburnya dengan kemarahan yang lebih. Untuk sekarang Syaqilla mencoba bersabar. Semoga setelah sampai di rumah ia akan mendapat sesuatu yang bisa sedikit menyenangkan hatinya.Namun saat kakinya melewati pintu, Syaqila mendadak berhenti. Dahinya mengernyit heran melihat suasana rumah yang ramai. Seluruh anggota keluarga turut hadir di sana. Syaqila jadi bertanya-tanya, ada acara apa hingga semua orang berkumpul di sini?"Syaqila!"Syaqila menoleh ketika mendengar suara ibunya memanggil. Dilihatnya wanita itu berjalan mendekat dengan tergesa. Lalu tangannya menarik Syaqila supaya mengikutinya hingga ke dapur."Kamu teruskan ini. Mama akan memotong sayuran. Sudah ma
Read more

2 | Kebencian Rafael

Raffael terganggu dengan suara ketukan di pintu kamarnya. Dengan cepat ia mengenakan celana setelah melepas handuk yang semula melilit di pinggangnya. Dia berjalan mendekati pintu dan membukanya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang perempuan yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan mulut menganga.Raffael mengernyit. Ia seperti tak asing dengan wajah perempuan itu? Tapi, yang cukup membuatnya terganggu adalah ekspresi perempuan itu yang kelewat kampungan.Raffael menjentikkan jari di depan wajahnya hingga perempuan itu mengerjap dan segera tersadar."Mulut," tegur Raffael mengingatkan.Tangan perempuan itu menyentuh bibirnya yang terbuka. Tampak jelas ekspresi malu di wajah perempuan ketika menyadari sedari tadi dia memasang ekspresi memalukan. Dan parahnya, dia juga meneteskan air liur di mulutnya itu.Raffael bergidik."Maaf," ucap perempuan itu. Dia berdehem sesaat, sebelum akhirnya kembali berani menatapnya dengan sikap biasa. "Itu ... mama menyuruhmu turun. Makan
Read more

3 | Dia Adikku

Syaqila tidak berselera, hingga makanan di depannya ini hanya ia mainkan saja tanpa ia santap dengan benar. Untuk membawanya masuk ke dalam mulut pun tangannya begitu enggan. Mereka terlihat tidak enak, terlebih setelah tangan Syaqila sejak tadi hanya mengaduk-aduknya. Mungkin makanan di piringnya saat ini akan berakhir di tempat sampah setelah ia puas mengacak-acaknya."Syaqil!"Syaqila menoleh. Dia melihat ekspresi khawatir yang ditunjukkan Diandra."Ada apa denganmu? Kau terlihat seperti memiliki masalah. Apakah ada sesuatu?" Diandra sudah berteman dengan Syaqila sejak SMA, ia tentu saja menyadari ada yang tak biasa dari sikap Syaqila sejak tadi. Diandra tidak bisa menahan untuk tidak bertanya.Syaqila menghembuskan napas kasar dari mulutnya, sebelum akhirnya menjawab, "Tidak ada. Aku baik-baik saja.""Kau terlihat jelas sedang berbohong saat ini." Kedua mata Diandra memincing curiga pada Syaqila. "Jangan menutupi apapun, Sya. Apa aku tidak kau anggap sebagai sahabatmu? Kenapa kamu
Read more

4 | Kecemburuan Jeslyn

"Sial! Bahkan suaranya saja terdengar sangat sexy." Diandra tak bisa menahan kekagumannya pada Raffael. Semakin dilihat dari dekat, pria itu semakin mempesona. Wajahnya benar-benar tampan, tubuhnya tinggi dan tegap. Dan lihatlah lengannya itu, sepertinya dia juga rajin berolahraga hingga tubuhnya bisa begitu sempurna."Diandra! Berhentilah bersikap memalukan," tegur Syaqila. Apakah temannya itu tidak melihat beberapa orang jadi memperhatikan meja mereka akibat sikap Diandra yang memalukan. Mereka pasti bertanya tentang kewarasan Diandra saat ini, karena temannya itu memang terlihat gila sekarang."Syaqila, maaf jika aku mengkhianatimu. Tapi, demi Tuhan! Aku tidak bisa menahan pesona adik tirimu itu. Dia benar-benar tipeku!" pekik Diandra tertahan. Dia tampak kegirangan, seolah baru mendapatkan sesuatu yang ia impikan sejak lama.Syaqila menyingkirkan tangan Diandra yang menahan kedua pundaknya dan menggoyangkannya dengan heboh. Di saat seperti ini ia harus sabar karena Diandra tidak a
Read more

5 | Pergi Bersama dan Bertengkar

Syaqila berjalan ke parkiran, menghampiri Raffael yang berdiri di samping mobil sambil menunduk, bermain dengan handphone-nya. Seolah menyadari kehadiran Syaqila, pria itu akhirnya mengangkat wajahnya.Syaqila menahan napas sesaat. Pria itu selalu terlihat mempesona. Tapi dengan segera Syaqila menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh bertingkah memalukan lagi. Terakhir kali, Syaqila bahkan menatap adik tirinya itu dengan mulut menganga. Jika Syaqila mengingatnya, rasanya ia ingin mengubur kepalanya di tanah."Masuk!" Raffael mengedikkan kepalanya, meminta Syaqila masuk ke dalam mobil tanpa mau repot-repot membukakan pintu untuknya.Syaqila melengos. Dia berusaha mengerti. Lagipula, Raffael tidak mungkin mau bersikap baik padanya. Untuk bicara dengannya saja sepertinya pria itu juga berusaha menahan kebencian di hatinya pada Syaqila.Syaqila melirik pria di sampingnya. Sepanjang jalan, Raffael tidak bicara. Pria itu hanya fokus mengendarai mobilnya. Wajahnya datar, pandangannya dingin.
Read more

6 | Photoshoot Keluarga

Syaqila terbangun karena keadaan sekitarnya terdengar begitu bising. Saat kedua matanya terbuka, Syaqila terkejut. Dia membangunkan tubuhnya dengan cepat. Pandangannya menyapu sekitar. Satu pertanyan bersarang di kepalanya.Ini dimana?"Kau sudah sadar?"Suara dingin itu mengejutkan Syaqila. Dia sempat berpikir itu suara hantu. Namun dugaannya terpatahkan saat ia menemukan sosok adiknya yang menyebalkan berdiri di sampingnya.Syaqila ingin mengutuk pria itu yang sayangnya terlihat lebih mempesona dari sebelumnya.Sial! Siapa yang menyuruh pria itu mengenakan tuxedo? Dengan balutan pakaian itu, Syaqila bahkan nyaris mimisan melihatnya.Namun, demi menjunjung tinggi harga dirinya, Syaqila menahan segala pujian untuk pria itu. Meski hatinya benar-benar menggila hanya karena melihat rupanya."Kau! Bantu dia berganti pakaian." Raffael menyuruh salah satu karyawan butik di sana untuk membantu Syaqila.Sejak tadi perempuan itu terus berdiri di sana, mencuri pandang ke arah Raffael dengan waj
Read more

7 | Tampak Serasi

Syaqila tak bisa melupakan apa yang Raffael ucapkan padanya saat di ruang ganti. Tubuhnya bergemetar untuk sesaat, ketakutan. Dia khawatir jika pria itu benar-benar akan melancarkan niatnya. Bagaimana jika setelah ini ia tidak akan pernah bisa mendapatkan ketenangan? Syaqila meremas rambutnya frustasi. Dia benar-benar menyesal atas tindakannya dulu. Andaikan ia bisa sedikit lebih dewasa, ia mungkin tidak akan menumbuhkan dendam di hati orang lain untuknya."Nona, jangan lakukan itu." Salah satu karyawan yang bertugas membantu merias Syaqila segera menegur saat tangan perempuan itu meremas rambutnya sendiri. Mengacaukan tatanan rambut yang semula nyaris sempurna. Kini ia harus mengulangnya lagi. "Rambut Anda jadi berantakan lagi."Syaqila dapat mendengar dengusan kasar karyawan di belakangnya. Sepertinya dia cukup kesal karena apa yang Syaqila lakukan."Maafkan aku.""Cobalah untuk rileks, Nona. Ini bahkan hanya foto keluarga, bukan foto pre wedding. Anda tidak perlu terlalu gugup."Si
Read more

8 | Kedatangan Jeslyn

Syaqila mencebik kala Raffael pergi meninggalkannya sendirian di sini. Pria itu bahkan tak mau menunggunya. Menjawab pertanyaannya dengan gumaman yang sama sekali tidak ada artinya.Apakah sebenci itu Raffael padanya?Syaqila mencoba mengerti. Kesalahannya pada pria itu terlalu banyak, terlalu besar. Masih untung pria itu tak memiliki niat untuk mendatangkan pembunuh bayaran untuknya.Namun, Syaqila masih berjaga untuk kemungkinan terburuk. Mungkin saja Raffael ingin membuat Syaqila lebih menderita. Mungkin pria itu ingin membunuh Syaqila dengan tangannya sendiri.Kacau!Syaqila meraup wajahnya kasar. Hanya dengan memikirkan bagaimana dendam Raffael padanya saja sudah membuat kakinya bergemetar. Dia tidak sanggup untuk berdiri. Rasanya terlalu takut.****Makan malam kali ini terasa jauh lebih dingin dan mencekam. Atau mungkin, itu hanya berlaku untuk Syaqila. Karena Raffael yang duduk di seberangnya tampak biasa. Pria itu masih dapat menikmati makanannya dengan santai.Orang tua mere
Read more

9 | Perundungan pada Syaqila

Jeslyn semakin membenci Syaqila, mahasiswi yang membuat dirinya tergeserkan sebagai primadona. Dia juga dengan lancang mendekati Raffael, pria yang diincar Jeslyn sejak ia menemukan pria itu di kampus pertama kali.Untuk posisi perempuan terpopuler di kampus, Jeslyn mungkin masih bisa mengalah. Tapi tidak untuk mendapatkan Raffael.Karena Syaqila yang berani mengibarkan bendera perang padanya, Jeslyn tidak akan segan membalasnya dengan kejam."Aku ingin berita tentang Syaqila yang menggoda Raffael tersebar luas di universitas."Seseorang yang diperintah oleh Jeslyn itu tampak menyeringai. Dia akan dengan senang hati menerima tawaran itu asalkan bayaran yang diberikan cukup menggiurkan."Baik, Jeslyn. Aku pastikan berita ini akan sampai ke semua telinga para mahasiswa."Jeslyn mengangguk puas. Kini hanya tinggal menunggu berita itu tersebar. Jeslyn yakin, orang-orang akan mulai menatap Syaqila dengan pandangan berbeda.Di tempat lain, Raffael terkejut saat teman-temannya membombardir d
Read more

10 | Tidak Dipercaya

Syaqila terjaga. Dia melihat sekitarnya. Tampaknya saat ini ia masih berada di klinik. Dengan kekuatannya yang tersisa, Syaqila membangunkan tubuhnya. Dia mengubah posisinya menjadi duduk di brankar.Tirai di sampingnya tiba-tiba terbuka. Orang yang datang itu ternyata adalah ibunya. Dia terlihat lega saat mendapati Syaqila sudah tersadar dari pingsannya."Syukurlah. Mama pikir kamu tidak akan cepat sadar," ucap Utari penuh syukur. "Syaqil, mama turut bersedih atas apa yang menimpamu. Tapi, hal ini tak membuat kamu lepas dari kesalahan.""Apa?" Syaqila mengerjap tak mengerti. Dia merasa tak melakukan kesalahan apapun. Masalah ini terjadi karena Jeslyn yang salah paham terhadap hubungan antara dirinya dengan Raffael. Meski berusaha mengingat apa saja yang telah dia lakukan, Syaqila tetap tak bisa menemukan dimana letak kesalahannya."Ingatlah Raffael itu adikmu. Meski kalian hanya saudara tiri, rasanya tak pantas jika kamu menggodanya."Syaqila tak percaya dengan apa yang ia dengar ini
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status