Syaqila baru mendudukkan diri di kantin. Lalu, ia dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba duduk tepat di depannya. Dirinya tertegun saat menyadari siapa itu."Apa yang kau lakukan di sini?"Suaranya lirih, nyaris tak terdengar. Untungnya, lawan bicaranya itu memiliki pendengaran yang tajam."Makan," balasnya, seraya mengedikkan bahu dengan acuh. Dia sudah memesan makanan. Sekarang dia mulai menikmati makanannya tanpa peduli ekspresi keberatan Syaqila.Syaqila berdesis kesal, dirinya diabaikan. orang itu jelas tidak mau tahu apa yang ingin ia katakan. Pandangannya menyapu sekitar, saat itu dia menyadari jika hampir semua orang menatap padanya. Lebih tepatnya, pada mereka berdua. Perasaan Syaqila semakin tidak nyaman karenanya."Raffael."Pria itu mendongak, menatapnya. Dia menghabiskan makanan di mulutnya terlebih dulu sebelum menyahut, "Ada apa?""Haruskah sekarang?" Syaqila bertanya dengan gelisah. Dia tahu dan dia sadar jika saat ini dia dan Raffael adalah sepasang kekasih. Tapi, b
Baca selengkapnya