B"Mpok Ros, kok penciumannya tajam ya. Bau aja kalau ada uang," sindirku."Iya Mbak Minah, maklum lagi gak punya uang. Tadi sempat aku lihat tamunya Mbak Minah ngajak Arsyad dan Zaki beli es krim banyak. Terus beli jajanan lainnya. Pasti kalau ngasih banyak ya, Mbak?" tanya Mpok Ros merayu."Hmm, baiklah. Ini seratus ribu tapi janji ya kalau suaminya gajian dibalikin," ujarku dengan memberikan uang itu pada Mpok Ros."Alhamdulillah, Mbak Minah. Semoga rejekinya tambah banyak dan mendapatkan tamu yang banyak," do'a Mpok Ros dengan mata yang berbinar.Setelah mendapatkan uang dariku langsung saja di pergi. Tidak lupa menowel pipi Zaki yang sedang menikmati es krim yang dibelikan tamuku.Awas saja ya Mpok. Aku berbuat baik kalau kamu melanggar janjimu sampai kapan aku tidak akan meminjami kamu lagi.Salon terapiku sudah mulai terkenal. Aku sudah tidak lagi menghubungi saudaraku. Biar aku lakukan sendiri. Hanya Mas Nono yang masih setia membantuku. AKhirnya aku sudah mempunyai uang send
Read more