Share

Bab 99. Menolong Pria Lumpuh

Pria tampan itu hanya diam dan terlihat pasrah ketika supir mengangkat tubuhnya di ranjang yang biasa aku gunakan untuk memijit semua pasienku. Selama ini aku memang tidak melayani pasien laki-laki sesuai dengan prinsipku, Hanya wanita dan anak kecil. Itupun aku hanya menolong kerok dan pijit capek saja. Tidak berani dan menolak kalau ada yang datang dengan keluhan kesleo. Takut terjadi apa-apa dan bertambah parah.

Karena wanita itu sudah jauh-jauh datang dari Jakarta dengan membawa dia, terpaksa aku juga akan melakukan terapi. Sebelumnya aku sudah bilang dengan wanita tua itu.

"Maaf Nyonya, saya ini bukan tukang terapi untuk kaki yang lumpuh tapi saya hanya bisa dan menolong untuk kerok dan pijit capek saja. Juga saya sebenarnya tidak melayani pasien laki-laki takut timbul fitnah," ujarku dengan sopan.

Wanita itu berjalan dan mendekatiku. Dengan lembut dia memegang tanganku seolah mohon dengan penuh sangat.

"Mbak, aku tidak tahu harus berobat ke mana lagi. Sudah banyak tempat terapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status