Share

Bab 106. Benarkah Semua Ini?

Aku hanya diam mendengar ucapan Dimas barusan. Mungkin dia masih belum sadar atau sarafnya terganggu hingga mengucapkan kalimat itu. Mungkin bagi dia biasa saja tapi bagiku sangat berbeda. Aku yang berusaha keluar dari trauma masa lalu. Hidup dimadu dan tidak mendapakan nafkah untuk anak-anaku. Kini mendadak mendengar ucapan itu bagaikan angin surga yang menghembus dan menerpa wajahku. Rasanya adem dan menyejukkan. Bagai air pegunungan yang dingin dan langsung bisa menghilangkan dahaga yang ada. Aku tersipu malu tapi harus bisa mengendalikan diri. Harus tahu berhadapan dengan siapa.

"Maaf, Dimas. Jangan terburu-buru. Kamu ini masih bujangan dan masih banyak wanita di luar sana yang menunggumu. Tugasku adalah merawat dan menyembuhkanmu tidak lebih. Lagian aku juga masih terikat dengan suamiku. Memang saat ini aku sedang mengajukan gugatan cerai di pengadilan. Tapi selama itu aku tidak mau punya harapan lebih padamu. AKu tidak ingin terbang bersama khayalan yang terlalu tinggi dan mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status