Setelah ayahku meninggal, semua harta ayah sudah habis untuk biaya pengobatan. Hanya sisa sedikit. Aku mendapatkan uang dari Emak sisa penjualan tanah dan rumah. Aku hanya menurut ketika uang itu diminta oleh suamiku. Hingga adikku Wawan sangat tidak suka dengan sikap suamiku. Sebagai saudara laki-laki dia tidak terima ketika Mas Dani memperlakukan aku seperti itu. "Mas, uang segitu kasih saya aja. Nanti aku belikan rumah di sini. Tanahnya bisa numpang saya dulu," saran Wawan pada suamiku."Gak usah. Dia kan istriku jadi ya harus nurut sama aku," tegas Mas Dani suamiku."Kamu nurut sama aku to, Dek?" tanya Mas Dani dengan memandang tajam ke arahku."Iya Mas. aku nurut saja," jawabku."Tuh Wan. Dia nurut denganku," sahut Mas Dani dengan bangga."Tapi Mas. Di sini Mbak Minah kan bisa dekat dengan Emak dan saudara yang lain," bantah Wawan adik laki-lakiku."Sudahlah Wan. Kamu jangan ikut campur. Dia itu istriku jadi aku berhak sepenuhnya atas istriku," sahut Mas Dani."Kamu harus ikut ak
Read more