Aku selesai memijat pasien tetangga rumah dan setelah itu memandikan putraku Zaki. Setelah bebenah rumah aku rehat sebentar dengan memangku putraku yang paling kecil itu. Dari arah depan ibu Ina tergopoh-gopoh menghampiriku. Dia membawa anaknya Aldo sambil memanggilku. “Mbak Minah!” panggil Bu Ina dengan suara yang cemas. Perasaanku tidak enak melihat Bu Ina seperti ketakutan menghampiriku. “Ada apa Bu? Kok kelihatannya seperti penting memang sudah pulang ya? Aku belum jemput,” kataku sedikit panik. “Iya Bu, kali ini pulang cepat. Apa Arsyd tidak memberitahu Mbak Minah?” tanya Bu Ina.“Arsyad enggak bilang apa-apa tuh Bu,” kataku. “Mbak Minah, Arsyad tuh pulang sama ayahnya. Tadi ada dua orang pria datang ke sekolah terus katanya dia ayahnya Arsyad. Anaknya Mbak Minah juga bilang dia mengenal orang itu. Ya sudah aku lewat saja. Mungkin dia benar-benar ayahnya,” kata Bu Ina. “ Ya Allah. Benarkah Bu? Kurang ajar sekali laki-laki itu,” geramku. “ Emang kenapa Bu
Read more