Share

Bab 38. Handoko

Mas Handoko membukakan pintu mobil untukku lalu mempersilakan aku masuk. Sebenarnya aku sedikit ragu ketika memasuki mobil Mas Handoko. Takut ada yang melihatnya dan beranggapan yang tidak seharusnya.

"Ayo Minah aku antar pulang!" tawar Mas Handoko.

"Aku tidak enak nanti bu Intan melihat Mas Handoko bersama denganku. Beliau berpikiran yang tidak-tidak tentang aku, Mas," tolakku.

"Dia tidak seperti yang kamu pikirkan. Intan itu tidak pencemburu."

"Tapi tetap saja saya tidak enak, Mas. Lebih baik saya naik becak saja. Aman."

"Minah, kita kan sudah lama tidak bertemu. Kita ini sahabat sejak dulu sampai sekarang pun aku tetap masih sahabatmu. Saat kamu susah masa aku tega membiarkan kamu jalan sendirian naik becak sambil menggendong anakmu. aku tidak akan tega sedangkan aku melihat dan membawa mobil," kata Mas Handoko.

Akhirnya aku mengalah kemudian aku naik mobil Mas Handoko.

Di dalam mobil aku hanya diam. Tidak berani bertanya atau membuka pembicaraan. Handoko yang dulu menjadi idola kin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status