Share

Bab 97. Pasien Pertama

"Kamu sudah ada persediaan untuk makan besok, Minah?" tanya Mas Nono sangat khawatir ketika akan pulang.

"Sudah Mas. Oh ya tolong bantu saya untuk lapor pada Rt kalau saya mengontrak di sini," ujarku.

Aku membetulkan bantal tipis untuk tidur kedua anakku. Ya, aku belum membeli bantal untuk mereka berdua. Nanti minta tolong sama MAs Nono untuk pesan bantal dan kasur. Ucapan Mas Nono mendadak menjadi pikiran. Hubungan sekali di malam itu apa mungkin aku langsung hamil. Lalu, bagaimana seandainya aku langsung hamil. Apa aku akan kembali pada Mas Dani? Ah tidak. Aku tidak mau kejadian ini terulang lagi. Marah dan kembali begitu seterusnya tidak ada habisnya.

Mas Nono mengambil KTPku untuk melaporkannya pada Pak RT setempat. Juga surat nikah yang aku punya. Surat nikah yang tinggal satu karena satunya aku sobek-sobek saat tahu kalau Mas Dani kembali pada Tini. Ingat aku belum membuatkan anak-anak akte kelahiran. Sebelum bercerai aku juga ingin membaut surat kelahiran untuk anak-anaku. Biar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status