Gadis Peliharaan Sugar Daddy

Gadis Peliharaan Sugar Daddy

last updateLast Updated : 2023-07-13
By:  Dwrite  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
73Chapters
13.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aku rela jadi peliharaan banyak sugar daddy, demi membalaskan dendam Mama. *** [ Aku hamil, Om! ] Meskipun sempat gamang, pesan singkat itu berhasil kukirimkan pada Om Adrian bersama dengan foto surat keterangan dari bidan yang menyatakan bahwa kehamilanku sudah berjalan tujuh pekan. Om Adrian adalah lelaki ketiga yang berhasil kupertahankan lebih dari setahun lamanya sejak aku terjerumus dalam ikatan terlarang. Perbedaan usia kami berpaut dua puluh empat tahun, tapi tak menjadi penghalang hubungan yang mulanya memang terjalin hanya demi kesenangan. Umurku bahkan belum genap tujuh belas tahun saat memutuskan untuk mencari penghasilan sebagai peliharaan para lelaki mapan berdompet tebal. Om Adrian berbeda dari dua Sugar Daddy-ku sebelumnya yang memang berstatus single. Ya, dia beristri. Dan dengan kehamilan ini aku berencana untuk menggantikan posisi istrinya. Terkesan tak tahu diri, bukan? Memang. Namun, percayalah! Aku punya alasan. Alasan yang bila kujelaskan pun tak akan mampu dimengerti sebelum kalian mengalaminya sendiri. Keadaanlah yang telah memaksaku tumbuh menjadi seorang jalang sejak dini.

View More

Latest chapter

Free Preview

Pertemuan Tak Terduga

[Aku hamil, Om]Meskipun sempat gamang, pesan singkat itu berhasil kukirimkan pada Om Adrian bersama dengan foto surat keterangan dari bidan yang menyatakan bahwa kehamilanku sudah berjalan tujuh pekan. Om Adrian adalah lelaki ketiga yang berhasil kupertahankan lebih dari setahun lamanya sejak aku terjerumus dalam ikatan terlarang. Perbedaan usia kami berpaut dua puluh empat tahun, tapi tak menjadi penghalang hubungan yang mulanya memang terjalin hanya demi kesenangan.Umurku bahkan belum genap tujuh belas tahun saat memutuskan untuk mencari penghasilan sebagai peliharaan para lelaki mapan berdompet tebal. Sugar Daddy, biasa orang kekinian menyebutnya. Ketika seorang gadis remaja menjalin hubungan dengan lelaki yang berumur jauh di atasnya.Om Adrian berbeda dari dua Sugar Daddy-ku sebelumnya yang memang berstatus single. Ya, dia beristri. Dan dengan kehamilan ini aku berencana untuk menggantikan posisi istrinya. Terkesan tak tahu diri, bukan? Memang.Namun, percayalah! Aku punya al

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Arbell
...️...️...️...️...️
2023-06-18 15:57:30
0
user avatar
Bella
...️...️...️...️...️
2023-06-05 12:31:41
0
user avatar
Nugraha Nursyamsi
cerita outhor ini emang suka absurd dan ngakak karakter kocak yg selalu ada dlm tiap cerita
2023-05-18 09:12:31
3
user avatar
Bella
...️...️...️...️...️
2023-05-18 07:07:33
0
73 Chapters

Pertemuan Tak Terduga

[Aku hamil, Om]Meskipun sempat gamang, pesan singkat itu berhasil kukirimkan pada Om Adrian bersama dengan foto surat keterangan dari bidan yang menyatakan bahwa kehamilanku sudah berjalan tujuh pekan. Om Adrian adalah lelaki ketiga yang berhasil kupertahankan lebih dari setahun lamanya sejak aku terjerumus dalam ikatan terlarang. Perbedaan usia kami berpaut dua puluh empat tahun, tapi tak menjadi penghalang hubungan yang mulanya memang terjalin hanya demi kesenangan.Umurku bahkan belum genap tujuh belas tahun saat memutuskan untuk mencari penghasilan sebagai peliharaan para lelaki mapan berdompet tebal. Sugar Daddy, biasa orang kekinian menyebutnya. Ketika seorang gadis remaja menjalin hubungan dengan lelaki yang berumur jauh di atasnya.Om Adrian berbeda dari dua Sugar Daddy-ku sebelumnya yang memang berstatus single. Ya, dia beristri. Dan dengan kehamilan ini aku berencana untuk menggantikan posisi istrinya. Terkesan tak tahu diri, bukan? Memang.Namun, percayalah! Aku punya al
Read more

Jebakan

Blug!Kulempar tas selempang yang semula dikenakan ke sembarang arah, lalu merebahkan diri di atas ranjang setibanya di kamar kosan. Ck, bagaimana bisa umpan yang kulemparkan pada Om Adrian malah disantap Om Lian. Sebenarnya apa yang dia inginkan setelah menghilang lebih dari setahun tanpa kepastian? Pernikahan? Seminggu dari sekarang? Apa-apaan. Aku benar-benar tak menyangka dia bisa mengambil langkah untuk menikahiku demi menyelamatkan reputasi keluarganya. Sebenarnya apa yang disembunyikan lelaki itu? Bagaimana mungkin dia bisa tahu banyak tentangku? Bahkan tentang Om Adrian yang kemungkinan besar adalah Ayah kandungku! "Aaargh." Kuacak rambut frustrasi. Ini melenceng jauh dari perkiraan. Kupikir tragedi sembilan belas tahun lalu akan terulang kembali persis seperti yang diceritakan Tante Sarah. Namun, nyatanya tidak. Kehadiran Om Lian menghancurkan semuanya. Bahkan sejak pergi tanpa alasan setahun lalu, lelaki itu masih saja berhasil mengusik hidupku. Lian Fahlevi, seandai
Read more

Salah Sasaran

Mobil Fortuner hitam terlihat sudah terparkir sekitar dua meter dari gerbang kosan. Aku turun dari motor, lalu mengetuk kaca mobilnya. "Kenapa lama sekali? Kamu tahu Om orang sibuk, kan, El!" bentaknya setelah aku masuk ke dalam mobil."Memangnya cuma Om yang punya kerjaan? Aku juga punya kehidupan, dan banyak urusan.""Urusan s3langkangan maksudnya? Kerjaanmu memang begitu, bukan? Setelah Lian, siapa lagi sasaranmu, Elea? Apa fasilitas yang saya berikan masih kurang, hingga kamu rela dipelihara lebih dari satu lelaki."Mataku hanya bisa terpejam mendengar semua hinaannya. Sabar, Lea. Bukan saatnya melempar meja ke arah muka lelaki tak tahu diri ini. Ya, Tuhan. Aku benar-benar berharap dia bukan ayah biologisku sekarang. "Kalau iya memang kenapa? Kalau bisa dua atau tiga kenapa harus satu. Keuntungan yang didapatkan juga bisa berlipat-lipat, bukan?" jawabku sengit.Om Adrian menggeleng seolah tak menyangka dengan apa yang baru saja kulontarkan untuk membalas hinaannya. "Kau ... w
Read more

Satu Hari Tiga Lelaki

Cukup lama kami hanyut dalam lamunan. Mencoba menyelami pikiran masing-masing dari tatapan yang saling mengunci. Kaget. Sudah pasti. Lelaki yang mulanya hanya kumanfaatkan sebagai ATM berjalan sekaligus batu loncatan balas dendam ternyata adalah saksi kunci kejadian sembilan belas tahun silam. Om Lian lebih dulu mengalihkan pandangan. Kata-kata terakhir yang dilontarkan sepertinya bukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban, melainkan sebuah pernyataan atau bahkan tuntutan? Matanya bahkan berkilat tajam saat mengatakan tentang kebenciannya pada sosok Adrian Mahesa.Oke, sebenarnya sekarang aku bingung harus merasa senang atau tertekan? Karena selain mempunyai sekutu orang dalam aku juga bisa mendapatkan banyak fakta tentang masa lalu mereka dari sumber terpercaya. Kalau dipikir-pikir penawaran Om Lian boleh juga. "Sekarang jujur, selama ini kamu melihat Mas Adrian seperti apa? Jangan salah paham, saya hanya ingin memastikan hubungan kalian benar-benar tak melibatkan per--" "Bagiku
Read more

Terbongkar

"Kukira hubungan kita spesial. Ternyata aku cuma selingan di antara para Sugar Daddy-mu yang berdompet tebal. Ternyata selama ini perjuanganku sia-sia. Wanita yang mati-matian kujaga justru memutuskan merusak dirinya. Kenapa? Kenapa di antara seluruh lelaki mapan di dunia harus mereka orangnya! Kenapa harus Papa dan Omku, Elea!"Merasa Kevin sudah puas meluapkan segala emosinya. Kutarik napas panjang, lalu mengangkat kepala setelah sekian lama. Menatap lurus lelaki jangkung yang satu setengah tahun ini menjadi teman dikala kesepian, informan saat dibutuhkan, sekaligus kekasih yang tak pernah mengekang. Jujur, sebenarnya aku merasa sangat bersalah karena memanfaatkan cinta tulusnya. Tetapi mau bagaimana lagi. Kevin yang lebih dulu membuka celah kepercayaan yang akhirnya bisa dengan mudah kumanfaatkan.Dia lengah karena berpikir aku wanita baik-baik yang berbeda dengan para wanita kebanyakan. Namun, kenyataannya justru aku bisa dibilang lebih buruk dari mereka."Vin!" Kuulurkan tangan
Read more

Melibatkan Perasaan

Dua bulan lalu ...."El, seminggu lalu Om liat orang yang sekilas mirip banget sama kamu. Postur tubuhnya sampai gaya rambut dan warna kulit!""Iyakah?" Aku hanya bisa mengusap tengkuk menanggapi ucapan Om Adrian. Saat ini kami tengah ada di salah satu kafe di daerah Yogya. Om Adrian sedang dalam perjalanan dinas keluar kota dan anehnya dia membawaku ikut serta untuk menemani 'kesepiannya'Sejenak kulirik wanita yang duduk di pojok kanan meja, dekat kaca. Berjarak sekitar tujuh sekat dari tempat kami. Wanita itu mengenakan dress yang sama denganku. Bedanya ditutupi jaket jins dan topi hitam."Iya, dia chek out dari hotel bareng sama kita waktu itu. Mungkin kalau lagi nggak sadar bisa aja Om liat dia itu kamu. Tapi tetap aja cantik kamu ke mana-mana."Aku tersenyum kikuk. Wanita yang Om Adrian maksud itu adalah Siska. Dia adalah temanku sejak SMA. Seseorang yang lebih dulu berkecimpung dalam dunia kelam sebagai 'mainan' para lelaki matang berdompet tebal. Siska juga yang pertama kali
Read more

Sugar Daddy Pertamaku

"Mas Adrian bisa pulang sekarang! Tolong jangan usik lagi hidup Lea, sebelum saya laporkan semua kelakuan Mas di belakang Mbak Lidia." Suara Om Lian terdengar dalam dan mengintimidasi saat dia meminta kakak iparnya untuk pergi. Masih di posisi yang sama, aku memintal ujung kaus yang dikenakan. Antara bingung, kecewa, sedih, dan senang berkecamuk menjadi satu. Bingung dan kecewa karena semua berjalan tak sesuai rencana. Sedih, karena kesempatanku untuk menghancurkan Om Adrian semakin menipis, dan senang karena Om Lian datang tepat waktu.Bisa kulihat kedua tangan Om Adrian terkepal erat. Bugh!"Dasar jalang penipu. Cuih!"Dia sempat meninju pohon dan meludah ke arahku, sebelum berlalu. Beberapa saat kemudian mobil mewah berwarna hitam itu menghilang dari pandangan. Tubuhku roboh ke tanah sebelum sempat Om Lian meraihnya. Kutenggelamkan wajah dalam juntaian rambut panjang yang menyentuh tanah. Hancur sudah semuanya. Sia-sia kukorbankan hidup dan matiku untuk tujuan yang tak pasti
Read more

Pertemuan Keluarga

"Li-limousine."Aku tertegun saat Tante Sarah bergumam melihat mobil yang menjemput kami menuju kediaman keluarga Fahlevi-- sudah terparkir sekitar sepuluh meter dari gerbang kosan. Kosan yang kutinggali selama lebih dari dua tahun ini memang terletak di daerah pinggiran ibu kota, tapi tak jauh dari jalan raya. Biasanya waktu yang di tempuh menuju pusat kota bisa menghabiskan satu sampai satu setengah jam perjalanan tergantung kepadatan. Sebenarnya ini terlalu berlebihan, untuk ukuran jamuan lamaran. Namun, mengingat keluarga Fahlevi terkenal sebagai konglomerat yang hobi memamerkan kekayaan ... jadi, tak heran memang. Mereka seolah tengah menunjukkan secara halus perbedaan starata sosial yang jauh membentang di antara kami. Saat sopir membuka pintu dan mempersilakan kami masuk. Kemewahan yang disuguhkan mobil yang biasa digunakan sebagai kendaraan resmi kepresidenan atau pengusaha besar ini terlihat begitu kentara. Fasilitas yang diberikan di dalamnya pun bisa membuat siapa pun o
Read more

Petaka Lamaran

Sudah bisa ditebak seberapa megahnya bangunan ini dari dalam. Barang-barang antik, lampu megah besar di ruang tengah, serta rak-rak yang menjulang.Kami sampai di ruangan paling besar dengan sofa hitam mengkilap berbentuk melingkar. Tiga orang tampak sudah mengisi tempat yang ada. Mereka bangkit setelah kami tiba.Tatapan sinis jelas kulihat dari Tante Lidia dan Om Adrian. Sementara tatapan tak terbaca kulihat dari Om Wira. Lelaki yang masih terlihat begitu gagah dan berwibawa di usia yang menginjak tujuh puluh tahun itu berjalan mendekat, lalu mengulurkan tangan. "Namamu Elea Kenanga, kan? Salam kenal, saya Prawira Fahlevi." Sejenak tatapannya turun menuju perutku yang terlihat masih datar. Refleks aku memegangnya, lalu tersenyum kikuk. "Salam kenal, Om. Terima kasih dengan sambutan hangatnya." Demi Tuhan aku tak bisa menebak apa yang ada di pikirannya sekarang. Tak ada ekspresi terkejut yang kuharapkan sejak awal. Seolah Om Wira sudah tahu semua ini akan terjadi. "Bisa-bisanya s
Read more

Benih Siapa?

Seminggu lalu ...."Positif!" Setengah terpekik Siska membekap mulut menatapku dengan raut yang begitu terkejut. Gemetar tangannya menggenggam benda mungil dengan garis merah yang kentara. "Ini-- anak Om Wira, kan?" tanyanya kemudian. Aku mengangguk pelan. Tak lama setelah keluar dari kamar mandi Siska langsung memburuku untuk mengetahui penyebab dari mual, pusing, dan lemas yang kualami akhir-akhir ini. Ternyata hal yang sudah direncanakan sejak awal benar-benar terjadi. Namun, anehnya ada semacam keraguan yang membuatku tak yakin dengan apa yang sudah dilakukan. "Kamu, kan tahu sendiri aku cuma hubungan sama satu orang, Sis."Siska mengembuskan napas panjang. Hubunganku dengan dia memang sudah lebih dari saudara. Tak ada rahasia dia antara kami. Hanya dia satu-satunya orang yang paling kupercaya saat ini. Hidup kami bisa dibilang sama-sama keras. Dibanding aku yang hanya menanggung beban diri dan Mama. Dia harus menanggung beban lima orang sekaligus. Ibu, Nenek, dan ketiga adi
Read more
DMCA.com Protection Status