Share

Bab 92. Mampir ke Rumas Saudara

Aku menangis di dalam pesawat. Tidak mengira akan menjadi begini. Di sebelahku seorang wanita. Dia tidak bertanya mungkin orang kaya. Mana mau bertanya dan ramah dengan wanita sepertiku. Hanya seorang pembantu. Ingin merutuki nasibku. Sejak kecil aku sangat rajin belajar dan disiplin berharap akan menjadi seorang yang sukses. Tapi teori itu tidak berlaku untukku. Mungkin karena tidak ada biaya sehingga aku tidak bisa melanjutkkan kuliah ke perguruan tinggi.Jalan yang ku tempuh juga salah yaitu menikah dan tergila-gila dengan Mas Dani. Hingga mempunyai dua anak. Orang pasti menyangka aku ini wanita dan gadis yang bisa saja dibodohi. Padahal waktu sekolah aku sangat pandai namun kalah dengan pesona seorang laki-laki.

Seorang pramugari sudah berdiri di depan untuk memberikan instruksi tentang tata cara penyelamatan selama berada di dalam pesawat. Setelah semuanya siap. pesawat yang kutumpangi kemudian tinggal landas menembus pekatnya negara itu. Harus menempuh perjalanan satu jam sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status