Share

Bab 93. Saudara Mau Pinjam Uang

"Dek MInah, aku mau pinjam uangmu, boleh?" tanya Mbak Ningsih.

Aku berhenti memasukkan nasi ke dalam mulut. Ya Allah, kenapa ketika aku baru mempunyai uang sedikit saja. Ada saja orang yang bilang mau pinjam uang. Padahal kalau aku sedang susah tidak ada yang datang untuk mendekat. Kali ini aku menolaknya. Dengan alasan uangnya sudah aku berikan pada anaku dan biaya untuk pulang kampung nanti.

"Maaf Mbak Ningsih, aku tidak punya uang banyak. Ini sisa gajiku untuk beli susu Zaki dan nmengontrak rumah nantinya. Serta membayar semua hutang Bibi yang merawat Zaki. Katanya hutang di warung banyak," tolakku. Walaupun aku melihat wajah Mbak Ningsih langsung berubah ketika aku tidak memberikan pinjaman pada Mbak Ningsih.

"Oh ya sudah kalau begitu," ujar wanita itu langsung pergi.

Mas Nono datang dan memandang istrinya dengan pandangan yang aneh. Dia ikut sarapan denganku lalu menanyakan apa yang terjadi.

"Ada apa dengan mbakyumu, Minah. Kok langsung masuk kamar dengan membanting pintu?" tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status