All Chapters of ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA: Chapter 111 - Chapter 120

157 Chapters

Bab 111

Aneisha menutup mulutnya yang tercekat tatkala mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Zuan kepadanya, bagaimana tidak ucapannya kali ini benar-benar membuat Aneisha sangat kecewa."Apa kau bilang? Kau tidak menginginkan bayi yang ada dalam kandunganku? Apa salah bayi ini kepadamu?" Aneisha berkata dengan suara mulai tercekat di tenggorokannya.Tuan Zu menatap tajam ke arah Aneisha, ia merasakan betapa kecewanya dirinya ketika ia mengatakan dirinya lebih mengkhawatirkan Aneisha dibandingkan dengan anak yang kini dikandungnya."Bayi itu tidak bersalah, tapi dia sudah membawah dirimu dalam incaran para musuhmu."Aneisha hanya terdiam, menahan tangisannya agar tidak keluar. Ia tidak menyangka jika Tuan Zuan berpikir jika bayi yang ada dalam kandungannya akan membuat dirinya akan kehilangan Aneisha, sedangkan Aneisha tidak akan bisa hidup tanpa bayinya saat ini.Tuan Zu duduk disamping Aneisha ia lalu memeluk bahu Aneisha. Namun, dengan cepat Aneisha langsung menepiskan tangannya dan kini
Read more

Bab 112

Dorr ....Ketika Tuan Zu berhasil menembak kepala musuh, tiba-tiba Tuan Zu mendapatkan perlawanan dari musuh yang saat itu duduk di bangku belakang mobil tersebut dan mengarahkan pistol itu ke arah Tuan Zu.Dorr ....Musuh itupun berhasil menembak lengan Tuan Zu hingga tangan Tuan Zu kehilangan keseimbangannya dan menjatuhkan senapannya ke jalan."Aaaaaaah," Erang Tuan Zu ketika peluru itu berhasil menembus lengannya.Alan tampak cemas ketika Tuan Zu kini tertembak lengannya."Tuan, apa kau baik-baik saja?" tanya Alan dengan wajah cemasnya.Tuan Zu menarik dasinya dan mengikat lengannya agar tidak terjadi pendarahan.Tuan Zu menarik nafasnya dalam-dalam untuk membuat dirinya tetap tenang dan tidak panik saat itu."Cepat telpon soldier yang ada di belakang, agar bisa segera datang ke sini untuk membantu menembak musuh yang mengejarku!' perintah Tuan Zuan menahan sakitnya saat itu."Baik Tuan!" Jawab Alan lalu mulai memencet tombol telepon untuk segera menelpon soldier yang ada di belak
Read more

Bab 113

Tuan Zu terdiam sejenak, ia menatap wajah ayahnya yang saat ini terlihat sangat mencemaskan dirinya.Tuan Zuan menarik nafasnya dengan berat, ia memandangi langit-langit ruangan di kamar inapnya lalu tak lama kemudian ia menatap wajah ayahnya yang sedang menunggu jawabannya."Mereka telah mengambil barang-barang milikku, aku kehilangan barang-barang berhargaku dari gudang milikku, saat aku menyelidiki siapa dibalik perusuh yang mengambil barang-barang haram milikku, saat itulah aku tau yang melakukan itu adalah Tuan Lu dan Xavier yang bekerja sama dengan beberapa anak buahku yang berkhianat." Wajah Tuan Chan seketika langsung berubah menjadi marah."Apa? Anak buahmu juga mengkhianatimu? Tembak mati saja mereka semua," Tuan Chan berkata dengan murka."Mereka sudah aku pindahkan ke padang gurun dan tak akan bisa kembali ke sini, mereka akan mati kelaparan dan kehausan di sana, itu lebih menyakitkan dari sekedar menembak mereka." Tuan Chan mengangguk dan tersenyum ke arah wajah putrany
Read more

Bab 114 Perhatian

Saat Aneisha menelpon dirinya, sungguh Tuan Zu benar-benar sangat mencemaskan dirinya. Bagaimana tidak, saat ini Tuan Zu menerima telepon dari Aneisha yang tidak biasanya menghubungi dirinya.Sejenak Aneisha terpaku setelah mendengar Tuan Zu menyahuti panggilan teleponnya."Ana? Apa kau baik-baik saja?" tanya Tuan Zu dengan perasaan cemasnya.Suasana mendadak hening seketika, Aneisha masih terpaku dalam kamarnya."Ana? Bicaralah! Kenapa kau hanya terdiam saja?" kembali Tuan Zu bertanya kepada Aneisha.Aneisha benar-benar gugup ketika Tuan Zu kini sedikit menyentak dirinya."Ehm, aku ...aku ...aku cuma ingin tau apa kau baik-baik saja?" tanya Aneisha dengan menggigit bibir bawahnya."Kau mengkhawatirkan diriku, Ana?" tanya Tuan Zu dengan nada sedikit menggoda."Aku bermimpi buruk tadi, apa Tuan Zu tidak mengalami hal buruk?" Aneisha bertanya dengan nada cemasnya."Terima kasih Ana, kau sudah mengkhawatirkan diriku, sungguh aku baik-baik saja, tunggu aku pulang sebentar lagi," pungkas T
Read more

Bab 115

Aneisha menutup mulutnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Zuan kepadanya."Apa? Kau tertembak?" tanya Aneisha dengan tubuh gemetaran ketika melihat darah itu mengucur dari lengannya.Tuan Zu tersenyum dan memegangi pipinya dengan satu tangannya."Kau tidak usah cemas, ini sudah biasa, Ana. Lagi pula peluru sudah diambil dari tubuhku." Balas Tuan Zu seraya membuka kemejanya yang sudah basah karena darahnya.Aneisha benar-benar bingung ketika Tuan Zu tak merasakan sakit ketika mendapatkan tembakan di lengannya.Tuan Zu mengambil kotak p3k di dalam sebuah laci lalu mengobati lukanya.Aneisha yang saat itu benar-benar tidak berani melihat darah langsung berjalan ke arahnya, ia memberanikan dirinya untuk melihat dan mengobati luka Tuan Zu saat itu."Apa ini sakit?" tanya Aneisha dengan bibir bergetar.Tuan Zu tersenyum dan menggelengkan kepalanya."Tidak, luka ini seperti digigit semut saja, bisakah kau membantu membersihkan lukaku? Lalu membantuku memakaikan perban ini di len
Read more

Bab 116

Suara itu terdengar cukup keras di telinga Aneisha dan Naima. Mereka berdua terkejut melihat kedatangan seseorang yang kini tengah berdiri tepat di belakang Aneisha ketika Aneisha menoleh ke arah belakangnya "Kau cemburu kepadaku, Ana?" GlegAneisha langsung menelan ludahnya susah payah ketika dirinya kepergok sedang cemburu kepadanya."Tuan Zu, kau ___""Iya, kau terkejut dengan kedatanganku tiba-tiba, Ana?" tanya Tuan Zu mendekati dirinya.Jantung Aneisha langsung berdegub dengan kencangnya ketika Tuan Zu kini mendekat ke arahnya dan menarik pinggang rampingnya."Kau cemburu melihatku dengan Jenny?" tanya Tuan Zuan dengan suara seraknya.Aneisha menggenggam tangannya dengan erat, ia ingin menenggelamkan wajahnya ke laut ketika Tuan Zuan mengetahui dirinya merasakan cemburu kepadanya.Aneisha malu dan tak menjawab pertanyaan Tuan Zu kala itu."Kenapa kau diam, Ana? Katakanlah apa yang kau rasakan saat ini kepada diriku?" tanya Tuan Zu dengan tatapan penuh intimidasi."Aku__ aku, ak
Read more

Bab 117 Aneisha menghilang

Arsen tesentak dengan ucapan ayahnya yang akan menjodohkan dirinya dengan wanita pilihannya. "Apa? Menjodohkanku dengan wanita lain? Tidak, aku tidak mau," tolak Arsen dengan tegas.Namun Tuan Chan tidak mau mendengar penolakan Arsen saat itu, dengan cepat dirinya langsung berlalu dari hadapan Arsen.Arsen mengusap wajahnya dengan kasar seketika hatinya mulai tidak tenang setelah mendengar ucapan dati ayahnya saat ini."Tidak akan aku biarkan ayah membawaku keluar dari istanah kakak Zu, aku masih belum bisa menjauh dari Aneisha, ah mengapa pikiranku kalut sekali," kesal Arsen dengan mengusap kasar wajahnya.***Sementara itu Tuan Zu yang sudah membersihkan dirinya bersama dengan Aneisha kini terlihat wajahnya semakin segar, begitupun dengan Aneisha yang terlihat sangat segar dan terlihat cantik setelah merias dirinya."Ana, sebaiknya kau sarapan di kamar saja, jangan banyak bergerak dan istirahatlah di kamar, jika kau perlu apa-apa, sebaiknya kau menghubungi Naima." tutur Tuan Zu den
Read more

Bab 118

Tuan Zu tampak sangat marah, ia langsung meminta anak buahnya untuk mencari Aneisha saat itu.Flashback onAneisha mondar mandir di kamarnya, ia terlihat kalut dan ingin mencoba untuk pergi dari istanahnya.Pikirannya mulai berkecamuk saat itu. Aneisha yang saat ini hatinya diselimuti kegundahan, terlihat mulai berpikiran untuk meninggalkan Tuan Zu yang sudah membuat patah hati dirinya disaat dia mulai jatuh cinta kepadanya.Ia juga merasakan tekanan batin ketika Tuan Zu selalu mendominasi dirinya terlebih lagi karena saat ini dia harus menghadapi ketiga istrinya yang selalu berusaha memfitnah dan menyakiti dirinya.Karena perasaannya yang sensitif dan perubahan hormon kehamilannya yang saat ini dia rasakan, Aneisha tanpa berpikir panjang ingin mencoba melakukan pelariannya.Beberapa saat kemudian Naima datang mengetuk pintu kamarnya.Sadar akan hal itu, Aneisha mulai menyembunyikan sesuatu di balik tangannya.Ia berpura-pura terbaring lemah ketika dia menyahuti ketukan pintu dari Nai
Read more

Bab 119

Aneisha langsung terkejut ketika tiba-tiba Tuan Zu sekarang berdiri di depannya."T-tuan Zu," panggil Aneisha dengan bibir bergetar.Tuan Zu langsung menarik lengan tangan Aneisha dengan kasarnya."Berani kau pergi dariku?" tanya Tuan Zu dengan nada marahnya.Aneisha ketakutan, ia rasakan denyutan jantungnya sudah mulai berpacu cukup kencang ketika Tuan Zu tiba-tiba mulai mencengkram kedua lengannya dengan keras."S-sakit, Tuan," desis Aneisha."Kau pantas untuk mendapatkan hukuman dariku, Ana." Tuan Zu berkata dengan tatapan penuh amarah."T-tolong maafkan aku Tuan," Aneisha berkata dengan mada memohon kepadanya."Berkali-kali kau melakukan kesalahan, aku tidak akan mengampunimu lagi, sekarang kau harus ikut denganku!" Tuan Zu menarik tubuh Aneisha dengan kasar.Tuan Zu membawanya ke arah sebuah ruangan yang tak diketahui oleh Aneisha sebelumnya.Beberapa pengawalnya kini mengekori Tuan Zu di belakangnya.Tak lama kemudian, Tuan Zu menghentikan langkah kakinya ketika ia sudah berdiri
Read more

Bab 120

Lilian dan kedua madunya tampak menahan kekecewaannya ketika mendengar kabar berita tentang diketemukannya Aneisha saat itu.Beberapa saat kemudian, terlihat Tuan Zu kini mulai keluar dari ruangan tersebut dan terkejut melihat ketiga istrinya sedang berada di sana."Ada apa kalian di sini?" tanya Tuan Zu dengan tatapan penuh intimidasi.Ketiga istri Tuan Zuan terlihat sangat gugup ketika mendengar pertanyaan dari Tuan Zuan.Lilian mendekati Tuan Zu, ia mencoba untuk menghilangkan kegugupannya saat itu."Tuan Zu, kami kebetulan mau mencari keberadaan Aneisha. Namun, saat kami melewati lorong ini, Aku melihat para pengawal sedang berkerumun di sini, dan aku menegur mereka untuk mencari keberadaan istri ke empatmu itu. Namun, mereka berkata jika saat ini Aneisha sudah diketemukan, apa itu benar?" balas Lilian dengan menatap wajah Tuan Zu yang terlihat sangat kesal."Apa yang mereka katakan benar, Aneisha saat ini sudah diketemukan dan aku memberikan hukuman untuk dirinya saat ini," balas
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status