Sakit hatiku, ketika lelaki yang kini menjadi suamiku, merenggut kesucianku dengan paksa, berkali-kali aku meminta dan memohon untuk tidak melakukannya, namun apa dayaku jika lelaki itu akhirnya dengan cepat menggagahi tubuhku."S-sakit, tolong jangan lakukan lagi," aku merintih kesakitan, ketika Tuan Zu kembali lagi meminta haknya."Tahan Ana, ini tidak akan sesakit yang pertama, layani aku malam ini hingga aku puas menikmati tubuhmu," jawabnya lalu kembali menyusuri tubuhku dan kembali menerobos liang kenikmatanku.Akupun pasrah, melawanpun percuma, aku hanya akan kehilangan tenagaku nanti.Tuan Zu, seperti seorang yang kelaparan saat menikmati tubuhku, entah berapa kali dia menggempur tubuhku yang sudah sangat lemas dan sudah gemetaran karena melayani dirinya saat ini.Tuan Zu tak memberiku ampun malam itu, aku bagaikan sebuah mesin robot yang terus-terusan dia pakai untuk melampiaskan hasratnya kepadaku, tanpa boleh merasa lelah sedikitpun.Akhirnya akupun jatuh limbung diatas ran
Terakhir Diperbarui : 2023-03-31 Baca selengkapnya