Share

ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA
ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA
Author: Rose_roshella

Bab 1 Diculik

Author: Rose_roshella
last update Last Updated: 2023-03-31 17:48:35

Blam...

Lampu tiba-tiba mati, seketika seisi ruangan langsung menjadi gelap gulita, tampak seorang gadis terkejut, ketika lampu rumahnya yang tiba-tiba mati.

Wajahnya mulai ketakutan, sesaat suasana mendadak gelap gulita.

"Kenapa lampunya tiba-tiba mati? Ya Tuhan, aku takut sekali," gumam gadis itu sendiri.

Dengan wajah penuh ketakutan, iapun langsung memeluk bantal sofa yang ada di kursi sofanya.

Tak selang beberapa lama kemudian, terdengar suara langkah kaki beberapa orang, sudah memasuki rumahnya.

Tap..tap..tap..

Aneisha terpaku dalam diamnya, tatkala mendengar suara deru langkah kaki memasuki rumahnya. seketika hatinya mulai tak karuan, membayangkan jika ada rampok yang memasuki rumahnya dan akan merampok rumahnya.

Aneisha ketakutan, tubuhnya seketika mengeluarkan keringat dingin. Terlihat wajah dan tubuhnya sudah basah karena keringatnya sendiri.

"Siapa mereka? Ya Tuhan, kenapa aku mendengar suara langkah kaki memasuki rumah ini? Apa mereka adalah para perampok yang akan merampok rumahku?" kembali Aneisha bertanya dalam kegelisahan.

Tak ada penerangan sama sekali, membuat Aneisha sedikit kesusahan untuk mencari posisi ruangan yang ada di rumahnya, untuk bersembunyi dari orang-orang, yang saat ini memasuki rumahnya, dan terdengar seperti mencari penghuni rumahnya.

"Cari gadis itu sampai dapat!"

Suara lelaki itu, terdengar cukup keras di telinga Aneisha, hingga membuatnya ketakutan.

"Gadis? Siapa yang dia maksud itu? Apakah itu aku?" gumamnya dalam hati.

Bermaksud hati untuk mengambil benda pipihnya yang ada di atas nakasnya, tiba-tiba...

"Hei! aku menemukan gadis itu di sini!" teriak seorang lelaki yang saat itu tengah menemukan keberadaan Aneisha di sebuah sudut ruangan.

Aneisha bingung, bagaimana mereka bisa menemukan dirinya dalam keadaan kegelapan? Tentu dia tak pernah menyangka, jika mereka memakai sebuah alat khusus, yang bisa digunakan untuk melihat situasi ruangan gelap.

Tak selang beberapa lama kemudian, beberapa orang menghampiri dirinya, lalu segera menarik tubuhnya dari tempat duduknya disofa.

"Aw.. Sakit!" pekik Aneisha ketika lengan tangannya ditarik keras oleh lelaki tersebut.

"Diam kamu! Teriak sekali lagi, aku akan memperkosamu!" sentak lelaki itu dengan suara keras.

Aneisha langsung terdiam, air matanya mulai mengalir dengan derasnya, tatkala Lelaki itu berkata dengan nada penuh intimidasi.

Aneisha ketakutan, kerongkongannya terasa kering, tubuhnya mulai melemah dan jantungnya sudah mulai berdegub dengan kencang.

Beberapa saat kemudian, beberapa orang kini berjalan kearah mereka, Aneisha tampak kebingungan dan tubuhnya mulai gemetaran, ketika orang-orang itu mulai banyak berkerumun di ruangan tersebut.

"Bawa wanita itu, sekarang!" titah seorang lelaki yang terlihat seperti bos mereka.

Tanpa banyak bicara, mulut Aneisha dilakban dan kedua tangannya diikat kebelakang.

Aneisha diangkat tubuhnya, menuju ke mobil yang sudah terparkir di halaman rumahnya.

Setelah itu, dirinya langsung dimasukkan ke dalam mobil, lalu ke dua matanya ditutup dengan kain penutup, hingga membuat Aneisha tak bisa melihat apapun di sana.

"Emmpp..emmmp,"

Aneisha terdengar menjerit meminta tolong. Namun tiba-tiba, dua orang itu langsung duduk di kedua sisi Aneisha, lalu menghimpit tubuh mungilnya.

Aneisha langsung terdiam, dua orang tersebut sudah mampu mengintimidasi dirinya. Satu orang yang saat ini duduk di samping Aneisha, mengatakan sesuatu kepada bosnya.

"Cantik juga dia, Bos," ujar salah seorang dari mereka yang memuji kecantikan Aneisha.

"Tentu saja dia cantik, dia adalah pilihan bos kita, jangan pernah kalian berani menyentuh dirinya!" jawabnya dengan nada tegas.

"Iya, Bos," jawab lelaki itu ketakutan.

"Cepat kau lajukan mobilnya, menuju markas sekarang!" titahnya sembari menunjuk, ke arah jalan.

"Baik, Bos," jawab seorang driver.

Segera mobil itupun melaju dengan cepat, lalu kemudian menyusuri jalan yang sepi, untuk menuju ke arah markas mereka.

Dalam hati Aneisha bertanya-tanya, mengapa Mereka menculik dirinya dan akan dibawa kemanakah dirinya saat ini.

Aneisha semakin ketakutan, ketika mobil tersebut sudah melaju menyusuri sebuah jalan, yang dirinya tidak tau kemana arah tujuannya.

Beberapa orang membicarakan dirinya dan menyebutkan nama seorang lelaki dengan memanggil Tuan Zu. Orang itu mengatakan, jika dia adalah dalang dibalik penculikan ini. Tentu saja Aneisha bingung dan tidak mengenal siapa Tuan Zu, yang mereka maksudkan itu.

Bahkan Aneisha dibilang tidak memiliki musuh, apalagi keluarganya dari keluarga yang sederhana dan tak mengenal orang-orang yang berpengaruh.

Aneisha berdo'a dan berharap seseorang dapat menolong dirinya nanti.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya merekapun tiba di sebuah Markas, yang tak diketahui di mana alamatnya.

Dengan kedua mata masih tertutup dan kedua tangan masih terikat, Aneisha lalu ditarik keluar dari mobil tersebut, tampak satu orang mencengkram lengannya dengan kasar, lalu segera menarik tubuhnya masuk kesebuah markas yang ada di sana.

Aneisha menangis, tubuhnya bergetar dan telapak kakinya terlihat terluka, ketika dirinya beralan tanpa menggunakan alas kaki.

Setelah masuk kedalam markas tersebut, Aneisha lalu didorong masuk ke dalam sebuah kamar.

Tak selang beberapa lama kemudian, ikatan tangan dan penutup kedua mata Aneisha dilepaskan.

"Jangan pernah berteriak! Karena akan sia-sia saja kau melakukan itu, tak akan ada satu orangpun mendengar teriakanmu,"

Ancamnya dengan menatap Aneisha penuh dengan tatapan intimidasi.

Aneisha hanya terdiam, dirinya benar-benar ketakutan, ketika berada di tempat asing baginya.

"S-siapa kalian? kenapa kalian membawaku kesini?" tanya Aneisha dengan nada bergetar.

"Kau tidak perlu tau siapa kami, lebih baik kau bersihkan dirimu, kau akan segera tau alasannya, untuk apa kau dibawa ke markas ini," jawabnya, dengan memberikan pakaian Ganti dan juga perlengkapan mandi untuk dirinya.

"Siapa yang menyuruh kalian? apa salahku, hingga kalian menculikku dan membawaku ke tempat ini?" tanya Aneisha dengan menaikkan intonasi nada bicaranya.

"Jangan banyak bicara gadis kecil, cepat lakukan apa yang aku perintahkan kepadamu, atau aku suruh anak buahku untuk menelanjangimu, lalu memandikanmu!" serunya dengan menaikkan dua oktav nada bicaranya.

Aneisha seketika ketakutan, mendengar apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Aneisha segera menganggukkan kepalanya, seraya berkata kepada lelaki itu.

"Jangan, Tuan, Saya bisa melakukannya sendiri," jawab Aneisha dengan wajah ketakutan.

Lelaki itu tampak tersenyum penuh seringai, Aneisha lalu bergegas menuju ke kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya.

Sementara itu, Lelaki yang tadi berbicara dengan Aneisha, segera mengeluarkan gawainya, dan menelpon seseorang dibalik sambungan selulernya.

Kring!!!

"Hallo Tuan...,"

"Hmmm, bagaimana dengan tugas yang aku berikan kepada kalian? apa, kalian berhasil membawa gadis itu?"

"Iya Tuan, kami berhasil membawa gadis tersebut, dan membawanya ke markas kita," jawabnya dengan cepat.

"Persiapkan dirinya, aku akan segera kesana untuk membawa gadis itu, turut serta ke rumahku. Aku akan menikah dengan gadis itu besok pagi,"

"Siap, Tuan,"

Tak lama setelah itu, telepon itupun ditutup, segera lelaki itu, mempersiapkan penyambutan untuk Tuan Muda Zu.

Sementara itu, Aneisha yang sudah selesai membersihkan dirinya dan sudah mengganti pakaiannya, kini terlihat menangis di depan cermin yang ada disudut kamarnya.

Dia pasti tidak menyangka jika malam ini, adalah malam yang tak pernah dibayangkan oleh Aneisha sebelumnya, Diculik dan disekap oleh seseorang, yang dia sendiri tidak tau siapa mereka.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

Tok..tok..tok..

Aneisha bergegas mengusap air matanya yang membasahi kedua pipinya. Tanpa menjawab, diapun segera membuka pintu kamarnya..

Ceklek...

Setelah pintu kamarnya ia buka, dengan cepat tangan Aneisha ditarik keluar kamarnya oleh seseorang, lalu di bawanya ke sebuah ruangan.

"Duduk!" Titahnya dengan tatapan penuh intimidasi.

Aneisha langsung duduk ketakutan, tanpa berani melawan ataupun memberontak, karena Aneisha melihat beberapa orang yang sudah berisap berjaga disemua sudut ruangan kamar tersebut.

Tak selang beberapa lama kemudian, seorang wanita datang kearah Aneisha dengan membawa peralatan make up.

"Dandani dia yang cantik, jangan sedikitpun kamu membuat kesalahan, buatlah riasanmu berguna, kau harus bisa merubah wajahnya lebih cantik dari sekarang, agar dirinya terlihat sempurna atau kau tau akibatnya," ucapnya dengan penuh ancaman.

Wanita itupun langsung mengangguk ketakutan, terlihat jelas tangannya sampai gemetaran ketika hendak mengeluarkan peralatan make upnya dari dalam Kotak make up.

"B-baik, Tuan!" jawabnya dengan nada bergetar.

"Aku beri waktu lima belas menit, kau harus sudah selesai mendandani dirinya," tegasnya sembari menatap wajah wanita itu.

"B-baik, Tuan," jawab wanita itu ketakutan.

Lelaki itupun, duduk di hadapan mereka berdua, menunggu dan memperhatikan bagaimana Wanita tersebut mendandani Aneisha.

Wanita itu pun, segera mengeluarkan alat-alat riasnya, tak lama kemudian wanita itupun dengan lihainya, memberikan sentuhan risannya kewajah Aneisha.

Beberapa menit kemudian, wanita itu sudah menyelesaikan tugasnya, merias dan mengubah wajah Aneisha dengan sosok wanita yang sangat anggun dan cantik, melalui tangan lincahnya.

Hanya membutuhkan waktu yang tak kurang dari lima belas menit, akhirnya wanita itu mengatakan kepada lelaki yang di depannya, bahwa tugas meriasnya sudah selesai.

Lelaki itu menatap wajah Aneisha yang sudah terlihat cantik sempurna, meski tak terlalu banyak memakai riasannya.

"Sudah selesai Tuan, apa saya boleh pergi?" tanya wanita itu, dengan nada ketakutan.

Lelaki itu berjalan kearah Aneisha, lalu menyuruh wanita perias tersebut untuk pergi.

"Pergilah! Ini sudah cukup sempurna," jawabnya dengan tersenyum kearah Aneisha.

"Baik Tuan, terima kasih," wanita itu berucap, lalu segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Tak selang beberapa lama kemudian, Tuan Mudapun akhirnya datang ke markasnya.

Lelaki itupun bergegas keluar dan menyuruh Aneisha menunggu Tuannya di dalam kamar khusus, lalu menguncinya dari luar.

Lelaki itupun langsung keluar dan menyambut kedatangan Tuan Muda Zu.

"Selamat datang, Tuan Muda," sambut lelaki itu, lalu menundukkan kepalanya.

"Terima kasih atas sambutannya Geo, di mana gadis itu sekarang?" tanyanya tak sabar ingin bertemu dengan gadis tersebut.

"Dia ada di kamarmu, Tuan," jelasnya dengan tersenyum.

"Bagus Geo, aku suka cara kerjamu, kalau begitu, aku akan menemuinya sekarang!"

"Silahkan, Tuan! ini kunci kamarnya," ucap Geo sembari memberikan kunci tersebut kepada Tuan Zu.

Tuan Zu lalu bergegas menuju ke kamarnya, lalu segera membuka pintu kamarnya.

Ceklek.

Ketika pintu tersebut dibuka, segera lelaki itu langsung masuk ke dalam kamarnya.

Tap..tap..tap

Suara langkah kaki itu pun terdengar begitu dekat, hingga Aneisha yang saat itu tengah duduk diatas ranjangnya, langsung bangkit dan berdiri.

Aneisha terkejut, ketika lelaki itu tiba-tiba berjalan kearahnya, ruangan kamar yang begitu gelap, membuat dirinya tak bisa mengenali wajah lelaki tersebut.

Aneisha langsung memundurkan langkah kakinya kebelakang, ketika Tuan Zu terus bergerak maju kearahnya.

Aroma maskulin dari tubuhnya, membuat Aneisha bertanya-tanya siapa sosok yang ada didepannya saat ini.

"Kau siapa? Kenapa kau menculikku?" tanya Aneisha ketakutan.

Tuan Zu, tak lantas menanggapi pertanyaannya, dia bergerak ke depan dengan maksud untuk menyalakan lampunya. tak lama kemudian, lampu tersebut menyala dan terlihatlah wajah lelaki yang ada di depannya saat ini dengan jelas.

Lelaki yang memiliki wajah tampan dengan tubuh gagah sempurna. Lelaki itu tersenyum dan menjawab pertanyaan Aneisha.

"Aku adalah calon suamimu," ucap Tuan Muda Zu dengan tersenyum menyeringai

Deg..

Bersambung

Related chapters

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 2 Dipaksa Menikah

    Aku dipaksa MenikahAku benar-benar takut dan frustasi, ketika lelaki yang menatapku penuh intimidasi, mengatakan bahwa dirinya adalah calon suamiku, takdir apakah yang menimpaku saat ini?.Aku tidak mau dan tidak sudi menikah dengan lelaki itu, tatapannya sangat mesum kepadaku. Lelaki yang tak aku kenal itu, lantas terus mendekati diriku."Bicara apa kau? Kau bukan calon suamiku, Arsen adalah calon suamiku, dia kekasihku saat ini," teriakku meralat ucapannya, kepadaku.Lelaki itu lantas berusaha untuk menyentuh pipiku, segera aku tepiskan tangannya. Ku palingkan wajahku, ketika dia hendak mendekatkan bibirnya kearahku.Lelaki itu tersenyum seringai kearahku, sungguh aku tak tau apa yang dia pikirkannya tentang diriku."Kenapa kamu sangat galak, cantik?" tanya lelaki itu seraya menggodaku.Aku berusaha untuk menghindari dirinya yang semakin lama semakin datang mendekati kearahku."Jangan mendekatiku!" sergahku, ketika dirinya terus saja mendekat ke arahku."Kenapa? Besok kita akan meni

    Last Updated : 2023-03-31
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 3 Fitnah Dari Ketiga Istri Tuan Zu

    Sakit hatiku, ketika lelaki yang kini menjadi suamiku, merenggut kesucianku dengan paksa, berkali-kali aku meminta dan memohon untuk tidak melakukannya, namun apa dayaku jika lelaki itu akhirnya dengan cepat menggagahi tubuhku."S-sakit, tolong jangan lakukan lagi," aku merintih kesakitan, ketika Tuan Zu kembali lagi meminta haknya."Tahan Ana, ini tidak akan sesakit yang pertama, layani aku malam ini hingga aku puas menikmati tubuhmu," jawabnya lalu kembali menyusuri tubuhku dan kembali menerobos liang kenikmatanku.Akupun pasrah, melawanpun percuma, aku hanya akan kehilangan tenagaku nanti.Tuan Zu, seperti seorang yang kelaparan saat menikmati tubuhku, entah berapa kali dia menggempur tubuhku yang sudah sangat lemas dan sudah gemetaran karena melayani dirinya saat ini.Tuan Zu tak memberiku ampun malam itu, aku bagaikan sebuah mesin robot yang terus-terusan dia pakai untuk melampiaskan hasratnya kepadaku, tanpa boleh merasa lelah sedikitpun.Akhirnya akupun jatuh limbung diatas ran

    Last Updated : 2023-03-31
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 4 Tuan Zu Mulai Terhasut

    Mendengar suara bariton yang cukup mereka kenali suaranya, Lim langsung menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ketika Tuan Zu menatapnya penuh kemarahan."Tuan Zu, ini tidak seperti yang kau pikirkan," ucap Kim yang saat itu terlihat sudah pucat pasi, ketika dia dituduh Tuan Zu berselingkuh dengan istrinya."Apa maksud dari semua ini, Kim? Kenapa kau merangkul istriku?" Tuan Zu berkata dengan rasa penuh kebencian.Aneisha yang saat itu masih Shock, langsung berdiri dan menatap wajah suaminya, yang saat ini menatap wajahnya dengan tatapan penuh kemarahan."Tuan, istri anda tadi disiram dengan menggunakan keran air, oleh ketiga istri Tuan Zu," Kim tampak berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Tuan Zu, tentang apa yang dilakukan ketiga istrinya kepada Aneisha saat itu.Mendengar Kim yang saat itu tengah mengadukan perbuatan mereka kepada Tuan Zu, ketiga istri Tuan Zu, terlihat sangat gugup dan cemas saat itu.Merekapun akhirnya dengan cepat menepis apa yang diucapkan oleh pengawal Tu

    Last Updated : 2023-03-31
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 5 Dipaksa Menari Oleh Tuan Zu

    Tuan Zu, lalu menarik tubuh Aneisha yang sudah lemah tersebut, kesalah pahaman yang terjadi, membuat Tuan Zu gelap mata dan tak mau mencari tau kebenarannya saat itu.Aneisha lalu menangkupkan kedua tangannya kearah dadanya, ketika Tuan Zu tak menghentika siksaannya.Kreeeeek....Pakaian Aneisha lalu dirobek menjad dua bagian, tampak kulit mulus yang membungkus daging Aneisha, lalu ditatapnya tanda merah bekas kepemilikannya sendiri. Namun Tuan Zu, merasa itu adalah bekas tanda kepemilikan Kim, pengawalnya."Bahkan lelaki itu sudah memberikan tanda merah ditubuhmu, cih.. Kau sungguh wanita murahan Ana, tubuhmu bahkan gampang disentuh oleh pria lain," hina Tuan Zu, dengan menarik dagu Aneisha ke arahnya.Aneisha menangis, sungguh kejam Tuan Zu menuduhnya sebagai wanita murahan, yang gampang disentuh orang lain."Kau terlalu mudah terhasut Tuan Zu, tak bisakah kau menyelidiki terlebih dahulu apa yang terjadi? Kenapa kau begitu mudah menuduhku dan pengawalmu melakukan sesuatu yang tak pe

    Last Updated : 2023-03-31
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 6 Menyiksa Aneisha kembali

    Lelaki itu adalah Tuan Xavier, seorang mafia yang terkenal dingin. Namun begitu lembut memperlakukan seorang wanita yang disukai olehnya.Tuan Zu tampakknya sangat kesal, ketika mendengar Tuan Xavier berkata itu dengannya.kedua manik matanya menunjukkan bara api kemarahan. Tuan Zuan lalu menarik tangan Aneisha ke arahnya.Ia mencengkram pergelangan tangannya dengan kasar, hingga pergelangan tangannya terlihat memerah."Aw sakit Tuan Zu, tolong berhenti menyakiti diriku," pekik Aneisha dengan berusaha untuk melepaskan pergelangan tangannya.Tuan Zu tak hiraukan tangisan Aneisha yang memekik kesakitan tersebut.Tuan Xavier begitu iba dengan wanita cantik yang ada di depannya, ingin dia menolong wanita tersebut. Namun Tuan Zu tak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menolong istrinya.Tuan Zu lalu memerintahkan pengawalnya untuk membawa Tuan Xavier pergi dari istanah miliknya."Sudah larut malam, pesta dihentikan. Sebaiknya kau pulang sekarang Xavier," usir Tuan Zu dengan mempersi

    Last Updated : 2023-05-20
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 7 Siksaan kedua Tuan Zu

    Tuan Zu tampak marah, ketika melihat Xavier masih berada di halaman rumahnya.Saat Tuan Zu mengusir dirinya, ia tak lantas pulang ke rumahnya, ia dengan santainya duduk di halaman rumahnya.Para pengawalnya tak bisa berbuat apa-apa, karena Tuan Xavier mengancam mereka, ia akan membatalkan semua kontrak kerja sama dengan Tuan Zu yang bernilai triliunan, jika mereka saat ini mengusir dirinya."Kenapa kalian masih membiarkannya berada di sini?" tanya Tuan Zu kepada salah seorang pengawal yang ada di sana."Maaf Tuan, saat itu kami tidak berani mengusirnya," jawab seorang pengawal dengan tertunduk takut."Kenapa kalian tidak berani mengusirnya? Katakan kepadaku, apa dia sedang mengancam kalian?" tanya Tuan Zu dengan menatap wajah pengawalnya dengan wajah geram."Maaf Tuan Zu, Tuan Xavier memang mengancam kami, jika kami berani mengusirnya, Tuan Xavier akan membatalkan kontrak kerja sama dengan Perusahaan Zuan Chan State Group yang bernilai triliunan," jawabnya dengan nada ketakutan.Tuan

    Last Updated : 2023-05-20
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 8 menerima hukuman

    Aneisha terkulai lemas, ketika Tuan Zuan telah habis-habisan menggempur dirinya. Sakit tubuh dan hatinya, diperlakukan seperti itu oleh Tuan Zuan."Tubuhmu menjadi canduku Ana, aku selalu menginginkanmu," ucapnya dengan mencium bibir Aneisha.Setelah Tuan Zu selesai menikmati tubuhnya, segera dia menggendong tubuh Aneisha dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi bersama."Aku akan memandikanmu, kau cukup diam dan tak perlu melakukan apa-apa, aku suka dengan pelayananmu semalam penuh," kata Tuan Zu dengan mendudukkan Aneisha di dalam bathup kamar mandinya.Tuan Zuan mengambil gagang showernya, lalu kemudian ia menyiramkannya ke tubuh Aneisha, perlahan-lahan tubuh polos itu ia berikan sabun cair dan ia gosok-gosok tubuh Aneisha dengan kedua tangannya.Aneisha hanya terdiam dan menahan rasa gelinya, ketika tangan jahil Tuan Zu mulai meraba dan memainkan bagian sensitifnya."Tuan Zu..," panggil Aneisha dengan suara lirihnya."Ada apa Ana?" tanya Tuan Zu, sambil menggosok tubuh Aneisha den

    Last Updated : 2023-05-21
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 9 Kecemburuan Ke-3 Istri Tuan Zu

    Aneisha cukup terkejut dengan suara panggilan pengawal Tuan Zu secara tiba-tiba, niatnya dia ingin menelpon kekasihnya. Namun akhirnya niatannya dia urungkan, setelah pengawal sudah menunggu dirinya di depan pintu ruangannya.Tak ingin pengawal itu curiga kepada dirinya. Segera dia membukakan pintu kamar tersebut dengan cepat.Ceklek.Saat dirinya keluar, ia terkejut ketika melihat dua pengawal sudah berdiri di hadapannya. "Nyonya Zu sudah selesai?" tanya seorang pengawal kepada Aneisha."Sudah," jawab Aneisha singkat."Biklah Nyonya, mari kami antar ke meja makan, Tuan dan Nyonya Zu sudah menunggu di meja makan," tutur pengawal tersebut dengan tersenyum.Aneisha lalu mengangguk dan segera pergi meninggalkan kamarnya, ia kemudian berjalan ke arah meja makan, dengan ditemani kedua pengawal Tuan Zu, yang sejak tadi mengekori dirinya hingga kini berada tepat di meja makan, dimana Tuan Zu dan ketiga istrinya telah menunggunya.Tuan Zuan berdiri dan menghampiri Aneisha, ia lalu meraih tan

    Last Updated : 2023-05-21

Latest chapter

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 157 Tamat

    Beberapa menit kemudian, Tuan Zu langsung terbangun dan bergegas melepaskan pakaian dan juga rompi anti peluru yang sudah dipakai sebelumnya. Ia dengan cepat membuang rompi anti peluru itu di sisi kanannya.Sekilas dia tampak shock tatkala jantungnya terhenti beberapa saat ketika peluru itu mengenai dadanya, beruntung saat itu dia memakai rompi anti peluru.Ia bergegas berdiri dan terkejut ketika melihat ayahnya kini sudah terbaring terkapar di sana. Tuan Zuan lalu marah kepada anak buahnya karena sedah melukai ayah kandungnya.Mereka tampak hanya terdiam saja. Tuan Zuan mendekat ke arahnya lalu dengan cepat memangku kepala ayahnya yang kini sudah terlihat mulai memucat."Panggilkan ambulance!" Teriak Tuan Zu.Anak buah Tuan Zu dengan cepat menelpon ambulance untuk segera datang ke TKP."Ayah, maafkan anak buahku, bertahanlah Ayah," ucap Tuan Zu seraya memegangi telapak tangan Tuan Chan yang semakin dingin."Maafkan aku, Nak. Aku sudah membuat kesalahan terbesar, aku bahkan membuat pu

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   BAB 156 Menuju Tamat

    Waktu berjalan begitu cepat, Tuan Zu akhirnya sudah bisa pulang, meskipun begitu kondisinya masih sangat lemah.Selama dia dirawat di rumah sakit, perhatian Aneisha semakin dia rasakan, ia lebih dekat dengan Aneisha dan perlahan-lahan Aneisha akhirnya mau menerima kehadiran dirinya. Sungguh ini adalah suatu kebahagiaan tersendiri."Kebahagiaan semakin dekat, Ana. Namun, aku harus menyelesaikan semuanya agar tak ada seseorang yang berniat untuk menyakiti dirimu." Tuan Zuan berkata dengan nada penuh kelembutan."Kau akan melakukan apa? Aku sangat mengkhawatirkan dirimu, Tuan," ucap Aneisha dengan wajah cemasnya."Aku baru mendapatkan sebuah kabar berita buruk dari anak buahku. Mereka sudah mendapatkan siapa dalang penyerangan atas dirimu," jawab Tuan Zu dengan mengeratkan kedua rahangnya dengan keras."Apa? Anak buahmu sudah tau siapa yang menjadi otak penyerangan di rumahku waktu itu?" "Iya, awalnya aku sangat terkejut mendengar anak buahku mengatakan nama itu. Namun, saat mereka membe

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 155 Menuju Tamat

    Beberapa waktu kemudian, akhirnya dokter berhasil mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuh Tuan Zu, meskipun saat itu dilakukan tindakan operasi terlebih dahulu.Hati Aneisha mulai meluluh, tentu saja ini karena pengorbanan yang dilakukan oleh Tuan Zu kepada dirinya.Sementara itu, anak buah Tuan Zu bergerak untuk mencari tau siapa dalang dari semua itu. Ketika Aneisha mencurigai Xavier sebagai dalang semua ini, dengan cepat anak buah Tuan Zu akhirnya menyidiki tentang keterlibatan Tuan Xavier pada penyerangan malam itu. Namun, hasilnya nihil, Xavier ternyata tak terbukti dalam penyerangan ini. "Tuan Zuan, syukurlah saat ini kau baik-baik saja," tutur Aneisha ketika Tuan Zuan kini mulai tersadar.Tuan Zuan langsung tersenyum, dia tidak ingin jika Aneisha terlalu khawatir dengan dirinya."Aku baik-baik saja, kau tidak usah khawatir," balas Tuan Zu dengan tersenyum."Terima kasih karena kau sudah menolongku, aku tidak tau lagi jika kau tidak ada di sana untuk menolongku," ucap Aneish

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 154

    Malam pun tiba, Tuan Zu yang kala itu tidak berada di rumah Aneisha membuat sang pelaku segera memulai aksinya, tanpa dia sadari bahwa sebenarnya Tuan Zu masih berada di sekitar rumah Aneisha untuk mengawasi keadaan sekita di sana.Saat malam sudah semakin larut, tiba-tiba Tuan Zu dikejutkan dengan langkah kaki seseorang yang saat itu terlihat sedang mengendap-endap masuk melewati pekarangan belakang rumah Aneisha.Kala itu, pengawal Tuan Zu yang sedang mengawasi di sisi pekarangan rumah Aneisha melihat seseorang yang mencurigakan masuk ke dalam rumahnya."Tetap awasi dari segala sisi rumahnya, aku akan segera masuk ke sana." Setelah Tuan Zu memberikan perintah kepada pengawalnya, segera Tuan Zu menuju ke dalam rumah Aneisha.Mengejutkan, ketika dia di dalam rumah Aneisha dia tidak menemukan seseorang di sana."Sialan, kemana perginya orang itu?" gumam Tuan Zu berdecak kesal.Tak ingin dirinya kecolongan, segera dia mencari orang itu di segala penjuru ruangan yang ada di dalam rumah

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 153

    Tuan Zuan dan Aneisha terkejut ketika mendengar suara Zhian Lee tiba-tiba terdengar diantara pembicaraan mereka berdua.Keduanya tampak saling melempar pandangannya. Tuan Zuan mendekat ke arah anak kecil yang saat ini sedang menunggu jawaban kedua orang dewasa yang ada di depannya penuh harap.Tuan Zuan lalu berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya dengan Zhian Lee yang saat ini sedang menatap dirinya penuh bahagia."Apa paman adalah ayahku? Kau ayahku?" Zhian Lee bertanya penuh dengan wajah penuh harap."Apa kau mau jika aku menjadi ayahmu?" tanya Tuan Zu kepada Zhian Lee.Zhian Lee menganggukkan kepalanya, wajahnya menggambarkan kebahagiaan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Zu."Iya, aku sangat bahagia andai kau menjadi ayahku. Ayah Xavier sudah meninggalkan mommy dan aku, aku tidak lagi memiliki seorang ayah seperti teman-temanku, hiks," Zhian Lee berceloteh tentang kesedihan yang dia rasakan.Tuan Zuan terkejut mendengar celotehan putranya, nampak kesedihan yang dirasakan

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 152

    Bulan berganti bulan, tak terasa kini perut Aneisha mulai membesar seiring dengan usia bulannya.Zhian tampak bahagia ketika mengetahui jika dia akan memiliki seorang adik tanpa mengerti situasi yang dihadapi oleh Mommynya."Mommy, kapan adikku akan keluar?" Tanya Zhian menatap wajah Aneisha dengan wajah gembira."Kurang empat bulan lagi, adikmu akan lahir, sayangilah dia," jawab Aneisha dengan tersenyum ke arahnya.Zhian Lee menganggukkan kepalanya. Dia mencium perut Aneisha dengan penuh kasih sayang."Aku akan memberitahukan kepada paman, jika aku akan memiliki seorang adik, tapi kapan aku bisa bertemu dengan paman Zu lagi?" batin Zhian Lee dalam hati.Setelah mereka mengobrol bersama, Zhian berpamitan kepada Aneisha untuk jalan-jalan ke area taman rumahnya.Zhian tampak murung dan selalu menatap pagar rumahnya, ia berharap saat ini Zuan akan datang menemui dirinya. Sudah hampir empat bulan Zhian Lee tak melihat batang hidungnya, bahkan Zuan tidak pernah menelepon dirinya lewat Aneis

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 151

    Waktu cepat berlalu, setelah putranya sudah mulai membaik, Aneisha segera berpamitan kembali."Maaf, aku harus pulang. Terima kasih karena kau Sudah menolong putraku," pamit Aneisha."Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku, ini semua kewajibanku sebagai seorang ayah. Ana, tak bisakah kau tinggal bersama denganku lagi? Kita akan bangun rumah tangga kita dari awal lagi," bujuk Tuan Zu menatap wajah Aneisha penuh harap.Aneisha memalingkan wajahnya, entah mengapa dirinya saat ini tak belum bisa melihat ketulusan Tuan Zu kepada dirinya."Tidak, aku tidak bisa tinggal di sini bersamamu, aku sudah menikah dengan Xavier," tolak Aneisha dengan tegas.Tuan Zu lalu menarik tangannya dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuhnya hingga mengikis jarak diantara mereka."Tapi kau tidak mencintai Xavier, kau hanya mencintaiku, Ana," tutur Zuan menatap penuh wajah Aneisha."Apa maksudmu? Dari mana kau berpikir seperti itu? Dia lebih baik dirimu, Zuan," balas Aneisha menatap sinis wajah Tuan Zu.Tuan Zu

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 150

    Jantung Tuan Zu langsung mencelos ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Zhian Lee.Wajahnya mulai gugup dan entah dia harus menjawab apa saat ini.Ketika dia sedang asyik mengobrol dengan putranya, tiba-tiba Tuan Zu dikejutkan dengan suara teriakan Aneisha yang saat itu tengah memanggil Zhian Lee.Saat ia melihat Zhian Lee bersama dengan Tuan Zu, dengan cepat Aneisha menarik putranya ke belakang."Jangan dekati putraku!" Ucap Aneisha dengan nada marah.Tuan Zu hanya menatap nyalang wajah Aneisha. Namun, tatapannya ini tidak bisa mengintimidasi Aneisha."Ana, maafkan aku, kami hanya mengobrol sebentar tadi," ucap Tuan Zu dengan nada rendah.Zhian Lee yang tak terima mamanya memarahi Zuan, dia pun melayangkan protes kepada Aneisha."Mommy, kenapa Mommy memarahi Paman? Paman tidak jahat, Mommy yang jahat," celoteh Zhian Lee lalu segera pergi.Bagaikan ditusuk pisau berkali-kali, Aneisha tampak sedih ketika sang putra kini sedang marah kepada dirinya, segera dia berlari mencari putrany

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 149

    Baru sekian lama, akhirnya Xavier mengakui perasaannya. Di mulai cemburu kepada Aneisha.Sejak saat itu, Aneisha menghindari Tuan Zu ketika ada pertemuan.***Waktu belalu begitu cepat, sudah sebulan ini Aneisha mencari tau keberadaan Naima. Namun, kabar memilukan yang dia dapatkan. Naima telah meninggal dunia karena ditusuk oleh beberapa orang saat dia pulang ke rumahnya.Sedangkan Lim, tak ada kabarnya setelah dia diasingkan Tuan Zu ke kota lain. Desas-desusnya dia kini menjadi seorang gembel.Arsen, yang kini memiliki kekasih besar bernama Evelyn yang tak lain adalah adik dari Xavier. Hubungan mereka akhirnya merenggang ketika Arsen mengetahui hubungan Evelyn dengan kakak tirinya saat itu. Arsen marah dan memutuskan Evelyn ketika memergoki Evelyn menghubungi Tuan Zu.Sementara itu, Tuan Zu yang akhirnya mengetahui jika Lilian dibalik kepergian Aneisha dan mengkambing hitamkan banyak orang, membuat Tuan Zu sangat marah dan akhirnya memutuskan untuk menceraikan dirinya."Tak ku sangk

DMCA.com Protection Status