ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA

ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA

last updateLast Updated : 2023-08-10
By:  Rose_roshellaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
157Chapters
13.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tak pernah dibayangkan oleh Aneisha sebelumnya, diculik oleh beberapa orang di rumahnya, lalu dipaksa menikah dengan seorang mafia kejam bernama Tuan Zu, yang sudah memiliki tiga orang istri. Ketika Aneisha sudah menjadi istri ke-4 Tuan Zu, penderitaan datang silih berganti menghampirinya, disiksa, dibully dan difitnah oleh ketiga istrinya, hingga membuat Aneisha tertekan dan akhirnya berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Tindakan Aneisha akhirnya diketahui oleh Tuan Zu, hingga akhirnya Aneishapun selamat. Karena beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya tidak berhasil, Aneishapun berencana untuk pergi dari istanah Tuan Zu. Tuan Zu yang sangat mencintai istri ke-4nya itu, pada awalnya memperlakukan Aneisha sangat kasar dan selalu menyiksanya, hingga pada suatu ketika, Aneisha berhasil keluar dari istanahnya, Tuan Zu seperti kehilangan separuh nafasnya, dirinya mulai menyadari bahwa istri yang paling baik diantara ketiga istrinya adalah Aneisha. Aneisha yang saat itu sudah berhasil melarikan diri dari istanah Tuan Zu, akhirnya dipertemukan dengan Tuan Xavier yang tak lain adalah rekan dari Tuan Zu, ketika dirinya melarikan diri dari istanah Tuan Zu. Tuan Xavier akhirnya menolong Aneisha dan menjadikannya sosok wanita yang tangguh dan sangat cantik saat itu. Beberapa lama kemudian, Tuan Zu tak sengaja dipeetemukan oleh takdir, saat bertemu dengan Aneisha yang sudah berubah menjadi wanita tangguh dan buka lagi menjasi seorang wanita yang lemah yang dulu sering diintimidasinya. Tuan Zu semakin jatuh cinta dengan Aneisha, hingga dia memohon kepada Aneisha, untuk menerima dirinya kembali, tapi Aneisha menolaknya. Tuan Zu tak lantas menyerah, dirinya berusaha untuk mendapatkan cinta Aneisha, hingga akhirnya Tuan Zu, rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Aneisha. Saat itulah, Aneishapun sadar jika Tuan Zu sangat mencintai dirinya. Bagaimana kisah selanjutnya? Yuk kita langsung baca kisah selengkapnya.

View More

Chapter 1

Bab 1 Diculik

Blam...

Lampu tiba-tiba mati, seketika seisi ruangan langsung menjadi gelap gulita, tampak seorang gadis terkejut, ketika lampu rumahnya yang tiba-tiba mati.

Wajahnya mulai ketakutan, sesaat suasana mendadak gelap gulita.

"Kenapa lampunya tiba-tiba mati? Ya Tuhan, aku takut sekali," gumam gadis itu sendiri.

Dengan wajah penuh ketakutan, iapun langsung memeluk bantal sofa yang ada di kursi sofanya.

Tak selang beberapa lama kemudian, terdengar suara langkah kaki beberapa orang, sudah memasuki rumahnya.

Tap..tap..tap..

Aneisha terpaku dalam diamnya, tatkala mendengar suara deru langkah kaki memasuki rumahnya. seketika hatinya mulai tak karuan, membayangkan jika ada rampok yang memasuki rumahnya dan akan merampok rumahnya.

Aneisha ketakutan, tubuhnya seketika mengeluarkan keringat dingin. Terlihat wajah dan tubuhnya sudah basah karena keringatnya sendiri.

"Siapa mereka? Ya Tuhan, kenapa aku mendengar suara langkah kaki memasuki rumah ini? Apa mereka adalah para perampok yang akan merampok rumahku?" kembali Aneisha bertanya dalam kegelisahan.

Tak ada penerangan sama sekali, membuat Aneisha sedikit kesusahan untuk mencari posisi ruangan yang ada di rumahnya, untuk bersembunyi dari orang-orang, yang saat ini memasuki rumahnya, dan terdengar seperti mencari penghuni rumahnya.

"Cari gadis itu sampai dapat!"

Suara lelaki itu, terdengar cukup keras di telinga Aneisha, hingga membuatnya ketakutan.

"Gadis? Siapa yang dia maksud itu? Apakah itu aku?" gumamnya dalam hati.

Bermaksud hati untuk mengambil benda pipihnya yang ada di atas nakasnya, tiba-tiba...

"Hei! aku menemukan gadis itu di sini!" teriak seorang lelaki yang saat itu tengah menemukan keberadaan Aneisha di sebuah sudut ruangan.

Aneisha bingung, bagaimana mereka bisa menemukan dirinya dalam keadaan kegelapan? Tentu dia tak pernah menyangka, jika mereka memakai sebuah alat khusus, yang bisa digunakan untuk melihat situasi ruangan gelap.

Tak selang beberapa lama kemudian, beberapa orang menghampiri dirinya, lalu segera menarik tubuhnya dari tempat duduknya disofa.

"Aw.. Sakit!" pekik Aneisha ketika lengan tangannya ditarik keras oleh lelaki tersebut.

"Diam kamu! Teriak sekali lagi, aku akan memperkosamu!" sentak lelaki itu dengan suara keras.

Aneisha langsung terdiam, air matanya mulai mengalir dengan derasnya, tatkala Lelaki itu berkata dengan nada penuh intimidasi.

Aneisha ketakutan, kerongkongannya terasa kering, tubuhnya mulai melemah dan jantungnya sudah mulai berdegub dengan kencang.

Beberapa saat kemudian, beberapa orang kini berjalan kearah mereka, Aneisha tampak kebingungan dan tubuhnya mulai gemetaran, ketika orang-orang itu mulai banyak berkerumun di ruangan tersebut.

"Bawa wanita itu, sekarang!" titah seorang lelaki yang terlihat seperti bos mereka.

Tanpa banyak bicara, mulut Aneisha dilakban dan kedua tangannya diikat kebelakang.

Aneisha diangkat tubuhnya, menuju ke mobil yang sudah terparkir di halaman rumahnya.

Setelah itu, dirinya langsung dimasukkan ke dalam mobil, lalu ke dua matanya ditutup dengan kain penutup, hingga membuat Aneisha tak bisa melihat apapun di sana.

"Emmpp..emmmp,"

Aneisha terdengar menjerit meminta tolong. Namun tiba-tiba, dua orang itu langsung duduk di kedua sisi Aneisha, lalu menghimpit tubuh mungilnya.

Aneisha langsung terdiam, dua orang tersebut sudah mampu mengintimidasi dirinya. Satu orang yang saat ini duduk di samping Aneisha, mengatakan sesuatu kepada bosnya.

"Cantik juga dia, Bos," ujar salah seorang dari mereka yang memuji kecantikan Aneisha.

"Tentu saja dia cantik, dia adalah pilihan bos kita, jangan pernah kalian berani menyentuh dirinya!" jawabnya dengan nada tegas.

"Iya, Bos," jawab lelaki itu ketakutan.

"Cepat kau lajukan mobilnya, menuju markas sekarang!" titahnya sembari menunjuk, ke arah jalan.

"Baik, Bos," jawab seorang driver.

Segera mobil itupun melaju dengan cepat, lalu kemudian menyusuri jalan yang sepi, untuk menuju ke arah markas mereka.

Dalam hati Aneisha bertanya-tanya, mengapa Mereka menculik dirinya dan akan dibawa kemanakah dirinya saat ini.

Aneisha semakin ketakutan, ketika mobil tersebut sudah melaju menyusuri sebuah jalan, yang dirinya tidak tau kemana arah tujuannya.

Beberapa orang membicarakan dirinya dan menyebutkan nama seorang lelaki dengan memanggil Tuan Zu. Orang itu mengatakan, jika dia adalah dalang dibalik penculikan ini. Tentu saja Aneisha bingung dan tidak mengenal siapa Tuan Zu, yang mereka maksudkan itu.

Bahkan Aneisha dibilang tidak memiliki musuh, apalagi keluarganya dari keluarga yang sederhana dan tak mengenal orang-orang yang berpengaruh.

Aneisha berdo'a dan berharap seseorang dapat menolong dirinya nanti.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya merekapun tiba di sebuah Markas, yang tak diketahui di mana alamatnya.

Dengan kedua mata masih tertutup dan kedua tangan masih terikat, Aneisha lalu ditarik keluar dari mobil tersebut, tampak satu orang mencengkram lengannya dengan kasar, lalu segera menarik tubuhnya masuk kesebuah markas yang ada di sana.

Aneisha menangis, tubuhnya bergetar dan telapak kakinya terlihat terluka, ketika dirinya beralan tanpa menggunakan alas kaki.

Setelah masuk kedalam markas tersebut, Aneisha lalu didorong masuk ke dalam sebuah kamar.

Tak selang beberapa lama kemudian, ikatan tangan dan penutup kedua mata Aneisha dilepaskan.

"Jangan pernah berteriak! Karena akan sia-sia saja kau melakukan itu, tak akan ada satu orangpun mendengar teriakanmu,"

Ancamnya dengan menatap Aneisha penuh dengan tatapan intimidasi.

Aneisha hanya terdiam, dirinya benar-benar ketakutan, ketika berada di tempat asing baginya.

"S-siapa kalian? kenapa kalian membawaku kesini?" tanya Aneisha dengan nada bergetar.

"Kau tidak perlu tau siapa kami, lebih baik kau bersihkan dirimu, kau akan segera tau alasannya, untuk apa kau dibawa ke markas ini," jawabnya, dengan memberikan pakaian Ganti dan juga perlengkapan mandi untuk dirinya.

"Siapa yang menyuruh kalian? apa salahku, hingga kalian menculikku dan membawaku ke tempat ini?" tanya Aneisha dengan menaikkan intonasi nada bicaranya.

"Jangan banyak bicara gadis kecil, cepat lakukan apa yang aku perintahkan kepadamu, atau aku suruh anak buahku untuk menelanjangimu, lalu memandikanmu!" serunya dengan menaikkan dua oktav nada bicaranya.

Aneisha seketika ketakutan, mendengar apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Aneisha segera menganggukkan kepalanya, seraya berkata kepada lelaki itu.

"Jangan, Tuan, Saya bisa melakukannya sendiri," jawab Aneisha dengan wajah ketakutan.

Lelaki itu tampak tersenyum penuh seringai, Aneisha lalu bergegas menuju ke kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya.

Sementara itu, Lelaki yang tadi berbicara dengan Aneisha, segera mengeluarkan gawainya, dan menelpon seseorang dibalik sambungan selulernya.

Kring!!!

"Hallo Tuan...,"

"Hmmm, bagaimana dengan tugas yang aku berikan kepada kalian? apa, kalian berhasil membawa gadis itu?"

"Iya Tuan, kami berhasil membawa gadis tersebut, dan membawanya ke markas kita," jawabnya dengan cepat.

"Persiapkan dirinya, aku akan segera kesana untuk membawa gadis itu, turut serta ke rumahku. Aku akan menikah dengan gadis itu besok pagi,"

"Siap, Tuan,"

Tak lama setelah itu, telepon itupun ditutup, segera lelaki itu, mempersiapkan penyambutan untuk Tuan Muda Zu.

Sementara itu, Aneisha yang sudah selesai membersihkan dirinya dan sudah mengganti pakaiannya, kini terlihat menangis di depan cermin yang ada disudut kamarnya.

Dia pasti tidak menyangka jika malam ini, adalah malam yang tak pernah dibayangkan oleh Aneisha sebelumnya, Diculik dan disekap oleh seseorang, yang dia sendiri tidak tau siapa mereka.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

Tok..tok..tok..

Aneisha bergegas mengusap air matanya yang membasahi kedua pipinya. Tanpa menjawab, diapun segera membuka pintu kamarnya..

Ceklek...

Setelah pintu kamarnya ia buka, dengan cepat tangan Aneisha ditarik keluar kamarnya oleh seseorang, lalu di bawanya ke sebuah ruangan.

"Duduk!" Titahnya dengan tatapan penuh intimidasi.

Aneisha langsung duduk ketakutan, tanpa berani melawan ataupun memberontak, karena Aneisha melihat beberapa orang yang sudah berisap berjaga disemua sudut ruangan kamar tersebut.

Tak selang beberapa lama kemudian, seorang wanita datang kearah Aneisha dengan membawa peralatan make up.

"Dandani dia yang cantik, jangan sedikitpun kamu membuat kesalahan, buatlah riasanmu berguna, kau harus bisa merubah wajahnya lebih cantik dari sekarang, agar dirinya terlihat sempurna atau kau tau akibatnya," ucapnya dengan penuh ancaman.

Wanita itupun langsung mengangguk ketakutan, terlihat jelas tangannya sampai gemetaran ketika hendak mengeluarkan peralatan make upnya dari dalam Kotak make up.

"B-baik, Tuan!" jawabnya dengan nada bergetar.

"Aku beri waktu lima belas menit, kau harus sudah selesai mendandani dirinya," tegasnya sembari menatap wajah wanita itu.

"B-baik, Tuan," jawab wanita itu ketakutan.

Lelaki itupun, duduk di hadapan mereka berdua, menunggu dan memperhatikan bagaimana Wanita tersebut mendandani Aneisha.

Wanita itu pun, segera mengeluarkan alat-alat riasnya, tak lama kemudian wanita itupun dengan lihainya, memberikan sentuhan risannya kewajah Aneisha.

Beberapa menit kemudian, wanita itu sudah menyelesaikan tugasnya, merias dan mengubah wajah Aneisha dengan sosok wanita yang sangat anggun dan cantik, melalui tangan lincahnya.

Hanya membutuhkan waktu yang tak kurang dari lima belas menit, akhirnya wanita itu mengatakan kepada lelaki yang di depannya, bahwa tugas meriasnya sudah selesai.

Lelaki itu menatap wajah Aneisha yang sudah terlihat cantik sempurna, meski tak terlalu banyak memakai riasannya.

"Sudah selesai Tuan, apa saya boleh pergi?" tanya wanita itu, dengan nada ketakutan.

Lelaki itu berjalan kearah Aneisha, lalu menyuruh wanita perias tersebut untuk pergi.

"Pergilah! Ini sudah cukup sempurna," jawabnya dengan tersenyum kearah Aneisha.

"Baik Tuan, terima kasih," wanita itu berucap, lalu segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Tak selang beberapa lama kemudian, Tuan Mudapun akhirnya datang ke markasnya.

Lelaki itupun bergegas keluar dan menyuruh Aneisha menunggu Tuannya di dalam kamar khusus, lalu menguncinya dari luar.

Lelaki itupun langsung keluar dan menyambut kedatangan Tuan Muda Zu.

"Selamat datang, Tuan Muda," sambut lelaki itu, lalu menundukkan kepalanya.

"Terima kasih atas sambutannya Geo, di mana gadis itu sekarang?" tanyanya tak sabar ingin bertemu dengan gadis tersebut.

"Dia ada di kamarmu, Tuan," jelasnya dengan tersenyum.

"Bagus Geo, aku suka cara kerjamu, kalau begitu, aku akan menemuinya sekarang!"

"Silahkan, Tuan! ini kunci kamarnya," ucap Geo sembari memberikan kunci tersebut kepada Tuan Zu.

Tuan Zu lalu bergegas menuju ke kamarnya, lalu segera membuka pintu kamarnya.

Ceklek.

Ketika pintu tersebut dibuka, segera lelaki itu langsung masuk ke dalam kamarnya.

Tap..tap..tap

Suara langkah kaki itu pun terdengar begitu dekat, hingga Aneisha yang saat itu tengah duduk diatas ranjangnya, langsung bangkit dan berdiri.

Aneisha terkejut, ketika lelaki itu tiba-tiba berjalan kearahnya, ruangan kamar yang begitu gelap, membuat dirinya tak bisa mengenali wajah lelaki tersebut.

Aneisha langsung memundurkan langkah kakinya kebelakang, ketika Tuan Zu terus bergerak maju kearahnya.

Aroma maskulin dari tubuhnya, membuat Aneisha bertanya-tanya siapa sosok yang ada didepannya saat ini.

"Kau siapa? Kenapa kau menculikku?" tanya Aneisha ketakutan.

Tuan Zu, tak lantas menanggapi pertanyaannya, dia bergerak ke depan dengan maksud untuk menyalakan lampunya. tak lama kemudian, lampu tersebut menyala dan terlihatlah wajah lelaki yang ada di depannya saat ini dengan jelas.

Lelaki yang memiliki wajah tampan dengan tubuh gagah sempurna. Lelaki itu tersenyum dan menjawab pertanyaan Aneisha.

"Aku adalah calon suamimu," ucap Tuan Muda Zu dengan tersenyum menyeringai

Deg..

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Lemongrass
Seru!!!! Jangan buru2 tamat thor
2023-07-16 00:06:32
1
user avatar
The Lovely Ernita
bagus...loh...seru...KK semangat update!
2023-06-21 21:00:00
1
user avatar
Syatizha
novelnya seru tahu ... semangat up nya kak ...
2023-06-01 22:19:11
1
default avatar
Rose_roshella
hai kakak Readers, terima kasih sudah mampir, terus dukung karya aku ya
2023-05-24 19:49:55
1
157 Chapters
Bab 1 Diculik
Blam...Lampu tiba-tiba mati, seketika seisi ruangan langsung menjadi gelap gulita, tampak seorang gadis terkejut, ketika lampu rumahnya yang tiba-tiba mati.Wajahnya mulai ketakutan, sesaat suasana mendadak gelap gulita."Kenapa lampunya tiba-tiba mati? Ya Tuhan, aku takut sekali," gumam gadis itu sendiri.Dengan wajah penuh ketakutan, iapun langsung memeluk bantal sofa yang ada di kursi sofanya.Tak selang beberapa lama kemudian, terdengar suara langkah kaki beberapa orang, sudah memasuki rumahnya.Tap..tap..tap..Aneisha terpaku dalam diamnya, tatkala mendengar suara deru langkah kaki memasuki rumahnya. seketika hatinya mulai tak karuan, membayangkan jika ada rampok yang memasuki rumahnya dan akan merampok rumahnya.Aneisha ketakutan, tubuhnya seketika mengeluarkan keringat dingin. Terlihat wajah dan tubuhnya sudah basah karena keringatnya sendiri."Siapa mereka? Ya Tuhan, kenapa aku mendengar suara langkah kaki memasuki rumah ini? Apa mereka adalah para perampok yang akan merampok
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
Bab 2 Dipaksa Menikah
Aku dipaksa MenikahAku benar-benar takut dan frustasi, ketika lelaki yang menatapku penuh intimidasi, mengatakan bahwa dirinya adalah calon suamiku, takdir apakah yang menimpaku saat ini?.Aku tidak mau dan tidak sudi menikah dengan lelaki itu, tatapannya sangat mesum kepadaku. Lelaki yang tak aku kenal itu, lantas terus mendekati diriku."Bicara apa kau? Kau bukan calon suamiku, Arsen adalah calon suamiku, dia kekasihku saat ini," teriakku meralat ucapannya, kepadaku.Lelaki itu lantas berusaha untuk menyentuh pipiku, segera aku tepiskan tangannya. Ku palingkan wajahku, ketika dia hendak mendekatkan bibirnya kearahku.Lelaki itu tersenyum seringai kearahku, sungguh aku tak tau apa yang dia pikirkannya tentang diriku."Kenapa kamu sangat galak, cantik?" tanya lelaki itu seraya menggodaku.Aku berusaha untuk menghindari dirinya yang semakin lama semakin datang mendekati kearahku."Jangan mendekatiku!" sergahku, ketika dirinya terus saja mendekat ke arahku."Kenapa? Besok kita akan meni
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
Bab 3 Fitnah Dari Ketiga Istri Tuan Zu
Sakit hatiku, ketika lelaki yang kini menjadi suamiku, merenggut kesucianku dengan paksa, berkali-kali aku meminta dan memohon untuk tidak melakukannya, namun apa dayaku jika lelaki itu akhirnya dengan cepat menggagahi tubuhku."S-sakit, tolong jangan lakukan lagi," aku merintih kesakitan, ketika Tuan Zu kembali lagi meminta haknya."Tahan Ana, ini tidak akan sesakit yang pertama, layani aku malam ini hingga aku puas menikmati tubuhmu," jawabnya lalu kembali menyusuri tubuhku dan kembali menerobos liang kenikmatanku.Akupun pasrah, melawanpun percuma, aku hanya akan kehilangan tenagaku nanti.Tuan Zu, seperti seorang yang kelaparan saat menikmati tubuhku, entah berapa kali dia menggempur tubuhku yang sudah sangat lemas dan sudah gemetaran karena melayani dirinya saat ini.Tuan Zu tak memberiku ampun malam itu, aku bagaikan sebuah mesin robot yang terus-terusan dia pakai untuk melampiaskan hasratnya kepadaku, tanpa boleh merasa lelah sedikitpun.Akhirnya akupun jatuh limbung diatas ran
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
Bab 4 Tuan Zu Mulai Terhasut
Mendengar suara bariton yang cukup mereka kenali suaranya, Lim langsung menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ketika Tuan Zu menatapnya penuh kemarahan."Tuan Zu, ini tidak seperti yang kau pikirkan," ucap Kim yang saat itu terlihat sudah pucat pasi, ketika dia dituduh Tuan Zu berselingkuh dengan istrinya."Apa maksud dari semua ini, Kim? Kenapa kau merangkul istriku?" Tuan Zu berkata dengan rasa penuh kebencian.Aneisha yang saat itu masih Shock, langsung berdiri dan menatap wajah suaminya, yang saat ini menatap wajahnya dengan tatapan penuh kemarahan."Tuan, istri anda tadi disiram dengan menggunakan keran air, oleh ketiga istri Tuan Zu," Kim tampak berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Tuan Zu, tentang apa yang dilakukan ketiga istrinya kepada Aneisha saat itu.Mendengar Kim yang saat itu tengah mengadukan perbuatan mereka kepada Tuan Zu, ketiga istri Tuan Zu, terlihat sangat gugup dan cemas saat itu.Merekapun akhirnya dengan cepat menepis apa yang diucapkan oleh pengawal Tu
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
Bab 5 Dipaksa Menari Oleh Tuan Zu
Tuan Zu, lalu menarik tubuh Aneisha yang sudah lemah tersebut, kesalah pahaman yang terjadi, membuat Tuan Zu gelap mata dan tak mau mencari tau kebenarannya saat itu.Aneisha lalu menangkupkan kedua tangannya kearah dadanya, ketika Tuan Zu tak menghentika siksaannya.Kreeeeek....Pakaian Aneisha lalu dirobek menjad dua bagian, tampak kulit mulus yang membungkus daging Aneisha, lalu ditatapnya tanda merah bekas kepemilikannya sendiri. Namun Tuan Zu, merasa itu adalah bekas tanda kepemilikan Kim, pengawalnya."Bahkan lelaki itu sudah memberikan tanda merah ditubuhmu, cih.. Kau sungguh wanita murahan Ana, tubuhmu bahkan gampang disentuh oleh pria lain," hina Tuan Zu, dengan menarik dagu Aneisha ke arahnya.Aneisha menangis, sungguh kejam Tuan Zu menuduhnya sebagai wanita murahan, yang gampang disentuh orang lain."Kau terlalu mudah terhasut Tuan Zu, tak bisakah kau menyelidiki terlebih dahulu apa yang terjadi? Kenapa kau begitu mudah menuduhku dan pengawalmu melakukan sesuatu yang tak pe
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
Bab 6 Menyiksa Aneisha kembali
Lelaki itu adalah Tuan Xavier, seorang mafia yang terkenal dingin. Namun begitu lembut memperlakukan seorang wanita yang disukai olehnya.Tuan Zu tampakknya sangat kesal, ketika mendengar Tuan Xavier berkata itu dengannya.kedua manik matanya menunjukkan bara api kemarahan. Tuan Zuan lalu menarik tangan Aneisha ke arahnya.Ia mencengkram pergelangan tangannya dengan kasar, hingga pergelangan tangannya terlihat memerah."Aw sakit Tuan Zu, tolong berhenti menyakiti diriku," pekik Aneisha dengan berusaha untuk melepaskan pergelangan tangannya.Tuan Zu tak hiraukan tangisan Aneisha yang memekik kesakitan tersebut.Tuan Xavier begitu iba dengan wanita cantik yang ada di depannya, ingin dia menolong wanita tersebut. Namun Tuan Zu tak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menolong istrinya.Tuan Zu lalu memerintahkan pengawalnya untuk membawa Tuan Xavier pergi dari istanah miliknya."Sudah larut malam, pesta dihentikan. Sebaiknya kau pulang sekarang Xavier," usir Tuan Zu dengan mempersi
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more
Bab 7 Siksaan kedua Tuan Zu
Tuan Zu tampak marah, ketika melihat Xavier masih berada di halaman rumahnya.Saat Tuan Zu mengusir dirinya, ia tak lantas pulang ke rumahnya, ia dengan santainya duduk di halaman rumahnya.Para pengawalnya tak bisa berbuat apa-apa, karena Tuan Xavier mengancam mereka, ia akan membatalkan semua kontrak kerja sama dengan Tuan Zu yang bernilai triliunan, jika mereka saat ini mengusir dirinya."Kenapa kalian masih membiarkannya berada di sini?" tanya Tuan Zu kepada salah seorang pengawal yang ada di sana."Maaf Tuan, saat itu kami tidak berani mengusirnya," jawab seorang pengawal dengan tertunduk takut."Kenapa kalian tidak berani mengusirnya? Katakan kepadaku, apa dia sedang mengancam kalian?" tanya Tuan Zu dengan menatap wajah pengawalnya dengan wajah geram."Maaf Tuan Zu, Tuan Xavier memang mengancam kami, jika kami berani mengusirnya, Tuan Xavier akan membatalkan kontrak kerja sama dengan Perusahaan Zuan Chan State Group yang bernilai triliunan," jawabnya dengan nada ketakutan.Tuan
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more
Bab 8 menerima hukuman
Aneisha terkulai lemas, ketika Tuan Zuan telah habis-habisan menggempur dirinya. Sakit tubuh dan hatinya, diperlakukan seperti itu oleh Tuan Zuan."Tubuhmu menjadi canduku Ana, aku selalu menginginkanmu," ucapnya dengan mencium bibir Aneisha.Setelah Tuan Zu selesai menikmati tubuhnya, segera dia menggendong tubuh Aneisha dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi bersama."Aku akan memandikanmu, kau cukup diam dan tak perlu melakukan apa-apa, aku suka dengan pelayananmu semalam penuh," kata Tuan Zu dengan mendudukkan Aneisha di dalam bathup kamar mandinya.Tuan Zuan mengambil gagang showernya, lalu kemudian ia menyiramkannya ke tubuh Aneisha, perlahan-lahan tubuh polos itu ia berikan sabun cair dan ia gosok-gosok tubuh Aneisha dengan kedua tangannya.Aneisha hanya terdiam dan menahan rasa gelinya, ketika tangan jahil Tuan Zu mulai meraba dan memainkan bagian sensitifnya."Tuan Zu..," panggil Aneisha dengan suara lirihnya."Ada apa Ana?" tanya Tuan Zu, sambil menggosok tubuh Aneisha den
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more
Bab 9 Kecemburuan Ke-3 Istri Tuan Zu
Aneisha cukup terkejut dengan suara panggilan pengawal Tuan Zu secara tiba-tiba, niatnya dia ingin menelpon kekasihnya. Namun akhirnya niatannya dia urungkan, setelah pengawal sudah menunggu dirinya di depan pintu ruangannya.Tak ingin pengawal itu curiga kepada dirinya. Segera dia membukakan pintu kamar tersebut dengan cepat.Ceklek.Saat dirinya keluar, ia terkejut ketika melihat dua pengawal sudah berdiri di hadapannya. "Nyonya Zu sudah selesai?" tanya seorang pengawal kepada Aneisha."Sudah," jawab Aneisha singkat."Biklah Nyonya, mari kami antar ke meja makan, Tuan dan Nyonya Zu sudah menunggu di meja makan," tutur pengawal tersebut dengan tersenyum.Aneisha lalu mengangguk dan segera pergi meninggalkan kamarnya, ia kemudian berjalan ke arah meja makan, dengan ditemani kedua pengawal Tuan Zu, yang sejak tadi mengekori dirinya hingga kini berada tepat di meja makan, dimana Tuan Zu dan ketiga istrinya telah menunggunya.Tuan Zuan berdiri dan menghampiri Aneisha, ia lalu meraih tan
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more
Bab 10
Tuan Zuan Tampak curiga, ketika istrinya terlihat seperti ketakutan, ketika dirinya hendak pergi dari rumahnya.Melihat Aneisha yang sepertinya memiliki firasat akan dikerjai oleh Lilian, segera Lilian menghampiri dirinya dan berlaku manis di depan Tuan Zu."Ada apa Adik ke-4? Jangan manja seperti itu, Tuan Zu saat ini tengah sibuk, lebih baik kau ikut kami melihat-lihat taman yang ada di istanah ini," ajak Lilian dengan nada sopan.Tuan Zuan menatap wajah Lilian sejenak, ia tak mendapati wajahnya kini tengah gugup karena berbohong, iapun setuju dengan apa yang dikatakan oleh Lilian saat ini."Lilian benar sayang, kau dan ketiga kakakmu, baiknya jalan-jalan di taman. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lama-lama, aku akan segera kembali," jawabnya dengan mengacak pucuk rambut kepala Aneisha.Aneisha semakin cemas, ketika istri pertama Tuan Zu, akhirnya berhasil membuat Tuan Zu percaya dengan tipu dayanya "Tapi Tuan Zu, tak bisakah aku ikut saja denganmu?" ucap Aneisha dengan wajah ke
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status