Sesuai perkiraan, acara berlangsung ramai. Selain kalangan seprofesi berdatangan dari berbagai wilayah, banyak juga orang yang pernah menjadi pasien menghadiri. Wajarlah, selain kedua dokter itu terkenal, cerdas, image bagus, juga sosialisasi mereka memasyarakat. Sementara aku sesampai di lokasi, berusaha bersikap santai. Meski tetap saja grogi, was-was, cemas, dan takut bercampur jadi satu. Ah, ini tak segampang orang pikir, menghadiri nikahan mantan harus punya mental seperti tank. Benar kata Mas Langit, nyinyiran adalah serangan yang paling mematikan."Kalau tak sanggup, kita pulang saja," ujar Mas Langit saat mobil telah terparkir."Kita cuma sebentar, kan?" jawabku menetralisir gemuruh jantung. Entah kenapa rasa tegang tidak bisa ditekan melihat keramaian. Villa luas dengan halaman sama dipenuhi kendaraan mewah. Sementara bangunan tak berbeda."Abram duluan aja, ya?!" ucap Mas Langit turun setelah membuka pintu. Abram langsung disambut dua wanita yang kuperkirakan akan menggan
Read more