Share

BAB 29

"Apapun akan kulakukan demi putriku. Mohon kabulkan permintaanku." Serak suara wanita anggun itu masih berusaha memelas, meski lelaki bersahaja di sampingnya menarik berdiri.

"Tidak, Pi. Kita tak boleh kehilangan anak kita. Hanya ini satu-satunya cara dia bertahan dan bahagia," tambah wanita itu seakan enggan merubah posisi.

Aku menatap lamat sepasang suami istri yang tampak sangat rapuh. Sisi hatiku tersentuh, namun sisi lainnya terasa terbakar. Bukankah anak adalah kebahagian bagi seorang ibu? Seperti yang dilakukannya sekarang? Lalu kenapa semudah itu meminta seseorang berkorban demi kebahagian sendiri? Tak salah lagi, mereka orang tua Dokter Juwita, sifatnya tak jauh berbeda.

"Maaf, Bu. Ini bukan keputusan mudah. Andai anak hanya seperti barang. Ambil saja semau dan sebanyaknya," kataku menggendong Abram menjauh.

Bukan tak menghormati lebih tua atau orang yang terkena musibah. Selain ilmuku tentang keikhlasan dan kesabaran belum memadai, rasa sakit di dada masih terlalu basah unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kebanyakan syahdu hati kau anjing. g bermutu banget jadi wanita. karakter paradit yg cuma maunya memberi. pingin diperlakukan kayak ratu tapi menjijikkan kayak sampah. tegas dikit njing dan jgn membela dan membenarkan perasaanmu sendiri. binatang bangeg nih
goodnovel comment avatar
Siska Moa
juwita mewek
goodnovel comment avatar
Diah Ayu
ini tarinya bodoh banget yaaa... mau aja dijadikan boneka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status