Share

BAB 36

KUKEMBALIKAN SUAMI PADA CINTA PERTAMANYA

BAB 36

"Maaf, sepertinya pembicaraan kita tak bisa dilanjutkan," ujarku saat ponsel Mas Rian terus bergetar.

Dalam hati aku bersukur, benda canggih yang disetel tanpa dering itu bisa menghentikan pertemuan yang membuat otak tidak fokus. Ya, pertemuan yang benar-benar menguji keimanan. Semoga ini cara Allah menolongku yang mulai diselimuti kebimbangan.

Mas Rian meraih benda pipihnya lalu mengetik sejenak, kemudiaan meletakkan lagi yang terlebih dahulu telah dinonaktifkannya. Haddeh!

"Bagaiamana kalau penting, Mas? Ada pasien kritis misalnya?" protesku tiba-tiba marah. Pekerjaan dokter berhubungan erat dengan nyawa. Tak segampang itu beralasan apapun jika tanggung jawab memanggil.

"Ada Dokter Hari," jawabnya gamblang. Dokter yang disebutnya itu teman seahli. Aku mengenalnya ketika dia bersenda gurau dengan Abram.

Tuh, lelaki ini masih seperti dulu, tetap egois level tinggi. Lalu apa gunanya kalimat 'ingin berubah' yang selalu diperdengarkan di t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status