Share

BAB 31

Aku memperlambat langkah menuju ruang rawat eksklusif, sengaja melakukan itu agar Dokter Juwita bisa berlama-lama dengan Abram. Biar bagaimana kerasnya pendirian ini, ibaku pada sesama masih di atas.

"Telpon mamah dong, Yah. Entar kita kemalaman." Suara Abram yang muncul dari sudut koridor bersama Mas Langit membuyarkan lamunanku yang memilih duduk di ruang tunggu.

"Kirain di dalam? Padahal mamah sedari tadi tungguin di sini," kataku mengerutkan alis sambil menatap lelaki datar itu sejenak sebelum menghadap ke Abram.

"Aku yang ngajak ayah keluar. Emang mamah dari mana?" ujar Abram memandang kami bergantian.

"Kan, papa tadi manggil mamah." Abram memukul jidatnya sambil tertawa, "Kok, aku bisa lupa, ya?!" lanjutnya dengan mimik lucu.

"Aku ke sana dulu. Tungguin, ya!" sela Mas Langit setelah membuka gawainya. Lantas dia beranjak ke arah ruangan yang tadi kudatangi. Aku rasa itu pesan Mas Rian. Tuh, kan, mereka memang sedang merencanakan sesuatu di belakangku.

Setelah memastikan Mas La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei anjing, bosan banget dg hati yg syahdu. matilah kau anjjng. tetlalu lemot,lebay,drama dan g punya sedikit kecerdasan dan kewarasan. karakter sampah dan g memberi contoh utk seorang wanita gimana bersikap ketika harga diri dan kehormatan dicederai.
goodnovel comment avatar
Aliefkhan
jahat bnget dokter Rian....egois
goodnovel comment avatar
Jolie Eve
aku suka ceritanya tapi kenapa bahasanya sulit ku mengerti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status