Share

BAB 28

Malam ini mata tak bisa diajak lena. Kejadian tadi siang dan perkataan Mas Langit berputar terus di kepala seperti kaset direview.

Tak seharusnya aku bersikap lebay begini, mengingat pernikahan kami hanya sebuah amanah. Bukankah jika ijab kabul telah terjadi? Amanah juga telah tertunai? Tapi, kenapa sisi jiwaku berharap lebih? Sungguh, segala yang berhubungan dengan lelaki berperangai tenang itu, membuat suka dan duka dalam buncah yang bersamaan.

"Abram hari ini gak bisa pulang." Seperti biasa lelaki yang telah rapi dengan kemeja putih digulung sesiku dipadu celana hitam itu memulai obrolan santai di meja makan.

Walau penasaran, aku memilih mengangguk saja. Aku yakin pita suara pasti serak bila dikeluarkan. Huft, sebaper itu diriku.

'Kenapa Engkau gantikan lelaki yang sama dengan yang telah pergi Ya, Rabb?' gumamku dalam hati melihat punggung Mas Langit menuruni anak tangga.

Aku memilih masuk kamar untuk menenangkan gejolak dada. Walau kutahu tak banyak berefek. Setidak tubuh bisa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
seharusnya bisa jadi istri lebih baik lagi dati sebelumnya. kayak orang udik yg sok jaim. gimana suamimu akan tertarik klu disaat bersamanya pun kau masih pake penutup kepala. terlalu kalu drama,mrnye2 dan tukang mimpi yg cuma bisa bermimpi. bosan banget sama karakter nyampah dan lebay gini.
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
lebay banget mentari. bosan lihat tingkah y tdk berubah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status