Share

BAB 25

Aku bergegas turun setelah mobil menepi. Mata seketika membola saat menjejaki tanah telah berada di depan sekolah Abram. Ternyata efek marah membuatku tak sadar kendaraan mengarah ke mana. Andai menyetir sendiri tadi, mungkin berputar-putar saja tanpa tujuan. Tak memungkiri, lelaki yang yang kutangkap dengan ekor mata menatap lurus ke punggungku itu, berbeda dari Mas Rian. Ah, entah nanti.

"Hore, Mamah jemput," sambut Abram yang kebetulan sudah pulang. Anak itu penuh semangat menarikku ke arah mobil Mas Langit yang masih terparkir di tempat semula.

"Om Ayah janji membawaku jalan-jalan pulang sekolah, Mah," cerita Abram semangat melihat Mas Langit yang turun membuka pintu untuknya. Aku mengalihkan pandangan ketika bertemu netra tanpa sengaja dengan lelaki yang menatap sendu.

"Oh, ya. Buku Alif ketinggalan di tasku. Punya kami pasti ketukar. Abram balikin dulu ya, Mah, Om." Tanpa menunggu jawaban kami, Abram tergesa turun setelah mengecek tasnya.

Aku menghela napas panjang saat berdua la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status