Aku menengok kiri dan kanan dari sudut rumah yang luas ini, tak nampak wanita yang bernama Khaila dalam pandangan."Khaila sedang ke rumah, Anjani. Dia rindu dengan ponakannya. Perutnya juga sudah terlihat membesar. Dia kini merasa senang dan tidak sabar ingin segera melahirkan" jelas Yusuf."Syukurlah. Saya merasa senang mendengarnya," balasku.Aku manggut-manggut paham. Setelah melihat Yusuf tampak lebih baik lagi. Aku langsung pamit pada Yusuf."Oh iya, Pak. Sepertinya ini sudah sore dan saya akan segera pulang," pamitku."Kok pulang?" Yusuf nampak tak rela."Ya iyalah, masa tidak pulang," timpalku sambil menggelengkan kepala."Kamu naik motor?" Dia bertanya lagi seolah tak tahu. Padahalkan dia selalu tahu kalau sepeda motorku selalu menemani kemana-mana."Ya, Pak. Motor kesayangan selalu ada bersama saya," jawabku mengukir senyum.Aku masih tak menyangka lelaki di dekatku ini bisa berubah drastis selembut ini. Seperti mimpi tapi nyata."Saya akan membeli mobil untuk kamu, agar kam
Terakhir Diperbarui : 2023-05-25 Baca selengkapnya