Share

138 Dia Sangat Perhatian

Perbicangan mengenai rencana malam ini sudah selesai. Siska langsung pulang ke rumahnya. sementara aku memilih merebahkan tubuh di atas ranjang. Aku juga sudah memindahkan rekaman bukti percakapan dengan Rusli tadi siang.

Ah, sudah tidak sabar rasanya ingin segera besok dan melancarkan ancaman pada Rusli.

Baru saja bola mata ini akan menutup, tiba-tiba suara ponselku mengeluarkan deringnya pertanda ada panggilan masuk.

Gegas kuambil ponsel yang ada di atas nakas. Kulihat sang penelepon malam ini adalah Yusuf. Bibir ini mengulum senyum. Lelaki itu memang selalu membuat perasaanku berwarna.

Tanpa pikir panjang, gegas kugeser tombol berwarna hijau pada layar ponselku. Kutempelkan benda pipih itu pada telinga.

"Hallo!" sapaku dengan lembut pada pria di sebrang sana.

"Hai, Mia. Kamu sudah tidur?" Yusuf terdengar bertanya dengan lembut.

"Belum sih," jawabku malu-malu. Bagaimana tidak, saat ini pria atasanku itu nyatanya telah menjadi kekasihku.

"Kenapa?" Yusuf bertanya lagi. Sepertinya dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status