Share

141 Tak Bisa Menyudahi

"Kamu tahu dari mana kalau Rusli pelakunya?" Yusuf bertanya lagi. Namun kali ini nada suaranya terdengar tenang. Tak seperti awal pertama datang tadi.

"Saya menyelidikinya sendiri, Mas. Saya hanya ingin membuktikan kalau perkiraan saya benar." Dengan kesalnya aku menahan emosi di dalam dada.

"Kamu cerdas juga, Mia. Kamu bisa tahu tentang Rusli dan mendapatkannya." Yusuf memujiku tapi tak membuatku merasa senang. Aku bahkan merasa bodoh sekali. Bisa dibilang telat mikir. Aku mengusap dahi. Isinya sedikit puyeng.

"Tapi sudahlah, Mia. Lupakan saja tentang, Rusli. Saya akan ganti rumah kamu. Saya akan belikan rumah baru untuk kamu," sambung Yusuf tiba-tiba mengejutkan bola mataku.

"Tidak perlu, Mas. Kamu tidak usah mengganti rumah saya yang terbakar karena bukan kamu pelakunya. Saya hanya ingin pelakunya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," tekanku.

"Iya saya tahu. Saya hanya ingin meringankan beban kamu. Saya rasa mengurus hal seperti itu akan sangat menguras tenaga dan pikiran kamu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status