Share

132 Prank

"Pak Yusuf, maafkan saya. Bangunlah, Pak. Saya mohon. Saya tidak mau melihat Bapak seperti ini. Bangunlah, Pak. Saya tidak mau kehilangan, Bapak." Tak terasa ucapan itu keluar begitu saja dengan sendirinya dari mulut ini. Aku sampai tak kuasa menahan air mata yang terus saja mengalir di pipi. Aku tak dapat menahan kesedihan.

Sepertinya aku sadar, lelaki yang terbaring lemas di depanku nyatanya telah membuat perasaan ini resah. Dia telah membuatku takut kehilangannya. Ya Tuhan, sepertinya memang ada perasaan lebih di dalam dada ini yang belum aku sadari.

"Bu Mia, sabar ya. Saya yakin Pak Yusuf akan sembuh lagi kok. Apalagi kalau sudah tahu dengan perasaan, Bu Mia. Pak Yusuf pasti sembuh." Asisten rumah tangga itu tampak menyeringai senang padahal Yusuf dalam keadaan kritis. Aku juga sudah tak melihat wajah Dokter yang tadi. Mungkin dia langsung pulang setelah memasang alat-alat medis pada tubuh Yusuf.

"Kok kamu bisa seyakin itu, Mba?" Aku bertanya pada asisten rumah tangga Yusuf. Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
halalin! halalin! halalin! duh, ikutan baper jadi senyum² sendiri gegara prank nya pak yusuf
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status