Share

134 Jadi Murah Senyum

Aku menengok kiri dan kanan dari sudut rumah yang luas ini, tak nampak wanita yang bernama Khaila dalam pandangan.

"Khaila sedang ke rumah, Anjani. Dia rindu dengan ponakannya. Perutnya juga sudah terlihat membesar. Dia kini merasa senang dan tidak sabar ingin segera melahirkan" jelas Yusuf.

"Syukurlah. Saya merasa senang mendengarnya," balasku.

Aku manggut-manggut paham. Setelah melihat Yusuf tampak lebih baik lagi. Aku langsung pamit pada Yusuf.

"Oh iya, Pak. Sepertinya ini sudah sore dan saya akan segera pulang," pamitku.

"Kok pulang?" Yusuf nampak tak rela.

"Ya iyalah, masa tidak pulang," timpalku sambil menggelengkan kepala.

"Kamu naik motor?" Dia bertanya lagi seolah tak tahu. Padahalkan dia selalu tahu kalau sepeda motorku selalu menemani kemana-mana.

"Ya, Pak. Motor kesayangan selalu ada bersama saya," jawabku mengukir senyum.

Aku masih tak menyangka lelaki di dekatku ini bisa berubah drastis selembut ini. Seperti mimpi tapi nyata.

"Saya akan membeli mobil untuk kamu, agar kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
lanjut, Thor! bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status