Home / Romansa / KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG : Chapter 91 - Chapter 100

114 Chapters

Bab 91. Pria Masa Lalu Bella

"Auw." Ayana mengaduh."Sakit, maaf. Aku akan lebih pelan.Di kamar rawat dengan Jovan kunci pintunya. Kini Jovan sedang mengolesi salep untuk luka di punggung dan lainnya. Bekas sabetan cambuk di punggung Ayana sangat mengilukan. Air mata Jovan merembes begitu saja."Auw!" Ayana masih mengaduh berkali-kali."Maafkan aku, Ay. Kamu jadi seperti ini karena aku ceroboh.""Tidak, jangan salahkan dirimu, Jo."Jovan meniup luka di punggung Ayana."Jo, aku mau pulang hari ini. Aku tidak mau lagi tidur di rumah sakit. Sangat sempit, kita tidak bisa berpelukan."Jovan terkekeh kecil dengan mata berkaca. "Ya, kita harus pulang hari ini. Kamu akan sembuh jika sering aku peluk."-Alex terpaksa pulang saat mendengar ibunya batuk dengan suara serak. Dia sudah tidak memakai mobil pick up lagi. Alex pulang memakai motor."Ma!" Alex masuk begitu saja.Sasmita keluar dari kamarnya. "Akhirnya kamu kembali juga, Lex.""Kita ke dokter, Ma. Maafkan Alex yang pergi terlalu lama." Alex meraih tangan ibunya.
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Bab 92. Siapa Kamu Di Sisi Anakku?.

"Papa janji jangan buat Vincent takut. Dia yang dipercaya Jovan buat jagain aku. Dia juga yang selalu ada pas aku celaka." Arabella menemui ayahnya dulu sebelum Vincent masuk."Panggil dia!""Pa, kenapa wajah papa begitu. Jangan galak-galak, nanti dia tidak mau jadi pengawalku lagi.""Ada apa dengan wajah papa?""Pa, ingat kemarin saat aku hampir dibawa musuh. Dia yang datang menyelamatkan anak papa yang cantik ini. Jangan pakai wajah galak dong, Pa!" Arabella sangat kesal. Wajah Kanigara sangat datar dan kaku."Panggil dia cepat!" Nada Kanigara agak meninggi.Arabella keluar kesal. Dia menghampiri Vincent di lantai bawah."Vinc, nanti kalau kamu ketemu papa, jangan lihat wajahnya. Kamu nunduk saja dan dengarkan dia bicara apa." Arabella membuat pesan awal."Kenapa?""Papa kadang bercanda pakai wajahnya. Sok galak, tapi aslinya dia sangat baik kok. Penyayang, dan tidak makan orang."Vincent menahan tawa. "Antarkan aku ke sana!""Janji dulu, jangan takut dan sakit hati. Mau papaku berk
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Bab 93. Menemukan Rasa Sesal Yang Terlambat

Beberapa anak buah telah menahan warga lain agar tidak mendekat. Rey dan beberapa yang lain membuka paksa pintu kontrakan Alex.Sasmita kaget, matanya membelalak dan gemetar. Sedang Alex menggeram dengan mata merah nyalang."Waktumu sudah habis pecundang!" seru Rey.Alex tertawa. "Akhirnya kalian datang juga.""Siapa kalian, kenapa bertamu tidak sopan?" tanya Sasmita."Maaf, Tante, kami akan membawa anak Anda," jawab Rey."Ma, masuk. Apapun yang terjadi, jangan keluar!" Alex mendorong ibunya masuk kamar."Mama mau tahu siapa mereka, Lex.""Semua uang Alex ada di tas ransel. Mama pakai sampai habis.""Lex!" Sasmita sudah berlinang air mata." Dia mundur tapi tidak masuk kamar."Bisa kita selesaikan di luar?" tanya Alex.Rey menggeleng. "Kita sudahi kebodohanmu sekarang!" Rey mengayunkan tangan agar anak buahnya maju.Terjadi perlawanan pada Alex, tapi aksi mengelak itu tidak buruh waktu lama.Sasmita terus menjerit saat anaknya diserang dan ditangkap."Apa salah anakku, kenapa kalian me
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 94. Kekecewaan Seorang Istri Dan Ibu

"Lex, Alex!" Sasmita merintih sendu.Wanita paruh baya itu berbaring miring di atas brankar ruang VIP rumah sakit. Air matanya belum mau reda sedari dia sadar."Johan, kamu lihat anakmu sekarang menjadi seperti apa? Aku sudah sangat sakit karena keweca padamu, kenapa kamu turunkan pikiran sempitmu pada Alex." Sasmita bergumam, ingin berseru pada sang suami."Apa yang harus aku lakukan di sisa umurku ini? Aku tidak boleh tinggal diam."Sasmita duduk, dia menyeka air matanya. Menghela nafas panjang."Aku akan melakukan tugasku sebagai seorang ibu."Sasmita menekan tombol nurse call. Dia minta izin untuk pulang, tapi perawat berkata akan melaporkan dulu pada seseorang.-"Hari ini apalagi? Kamu sudah selesai kuliah, tapi kegiatan kamu hanya jalan-jalan dan membuat konten. Bisakah kamu lebih serius dalam hidupmu?" kesal Vincent."Papa bilang, kamu mendapat izin jadi pengawal pribadi dan sangat khusus. Jadi, hari ini kita pergi jalan sampai puas. Aku mau ajak kamu ke beberapa tempat." Arab
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 95. Rasa Perhatian Pengawal?

"Minum kopi dulu, Jo. Kamu bilang tidak lembur dan mau pulang awal. Tapi, di rumah kamu juga terus di ruang kerja." Ayana datang membawa kopi."Jangan banyak gerak, Ay." Jovan berdiri mengajak istrinya duduk di sofa.Ruang kerja itu bekas kepunyaan ayah Jovan. Dia sana masih tertata rapi buku koleksi ayahnya. Pigura juga masih berjajar di tempat yang sama.Jovan pelan telah berdamai dengan masa lalunya, pikirannya terbuka untuk masa depan.Ayana duduk di pangkuan Jovan, tangannya melingkar di leher suaminya."Kamu tidur dulu, masih banyak yang harus aku kerjakan malam ini.""Kamu sangat sibuk, apa karena kamu gagal dalam tender itu?" Ayana memainkan rambut Jovan.Jovan mengangguk. "Ini sudah jadi tugasku. Dan tugasmu adalah menjaga kesehatan, jangan banyak bergerak, apalagi membuat kopi seperti ini, aku bisa menyuruh pembantu." "Aku yang ingin membuat kopi untukmu. Jangan dilarang!""Baiklah untuk kali ini, aku sangat senang bisa menikmati kopi buatanmu lagi."Ayana mengecup kuncup r
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 96. Suami Cerewet

Lemahnya rasa ibu, kala dia mendengar rengekan manja dari orang tercinta. Hancurnya jiwa seorang istri dan ibu, karena dia terlalu sayang pada keduanya."Awas, ibu!" Pembantu itu bisa menangkap tangan Sasmita.Sasmita membelalak tersadar. Separuh badan sudah mendoyong ke luar pagar. Nafasnya berat naik turun."Bu, jangan nekat. Saya tahu ibu sedang sangat tertekan, tapi jangan salah bertindak." Pembantu itu berhasil menarik Sasmita dan membawa duduk di kursi balkon.Sasmita masih terduduk lemas, dia belum sepenuhnya menguasai pikirannya.Pembantu itu ingin pergi mengambil air putih, tapi takut majikannya itu nekat lagi.Sasmita mengatup matanya dan mengatur nafas."Apa yang terjadi?" tanya Sasmita."Ibu mau melompat dari balkon. Untung saya datang. Lain kali, ibu bisa cerita sama saya, biar hati lebih plong. Jangan bertindak seperti itu."Sasmita mengusap air matanya yang jatuh. "Terima kasih." Hanya itu kata yang keluar."Ibu belum makan, apa perlu saya buatkan makanan berkuah hangat
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 97. Drama Makan Mie Godog

"No!" Vincent mengepakkan tangan saat Arabella keluar dengan gaun merah dada terbuka rendah."No!" Vincent masih tidak suka, karena gaun itu punya belahan sampai paha."No!" Sebenarnya cocok, tapi warna tidak senada dengan jasnya."No!" "No!"Sampai Akhirnya Arabella keluar dengan gaun navy lengan pendek dan tertutup."Ok!""Ini? Ok? Ini buat ibu-ibu. Mana semua ketutup, nggak banget deh."Lebih elegen, jika kamu mau.""Ya!" Arabella mencebik kesal.-Leo masih di kantor, dia masih akan menyelesaikan beberapa hal penting. Jovan membawa sebagian pekerjaan ke rumah. Dia pulang sore hari dan langsung membawa Ayana ke klinik dokter kandungan.Ayana telah diperiksa dan melakukan USG untuk memeriksa kantung kehamilan. "Kehamilan Anda cukup baik. Morning sickness itu sangat wajar. Anda harus banyak makan sayur hijau dan protein. Kurangi gerak mengangkat benda berat. Saya akan memberi asam folat dan vitamin. Jika terjadi keluhan silahkan datang untuk pemeriksaan," jelas dokter.Dalam lajuan
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Bab 98. Pesta Dan Lamaran

Alunan musik mengiringi langkah para tamu yang memakai jas dan tuxedo, juga wanita berbalut gaun dan bertopang sepatu hak tinggi."Selamat malam."Mereka saling menyapa dan akan lebih lama berbincang jika saling kenal atau punya maksud lain. Setelah Arabella menyapa tuan rumah dan memberi hadiah, dia mengajak Vincent berjalan pelan ke area pesta.Arabella menyapa beberapa pembisnis di sana. Entah teman atau lawan. "Apa kamu anak Tuan Kanigara?" tanya seorang paruh baya."Ya, papaku mungkin akan datang terlambat." Arabella memberi senyuman manis."Tadi anakku bilang ingin datang bersamamu, tapi dia malah belum kelihatan.""Oh, Fabian? Maaf, saya harus datang dengan orang yang ditujuk papa."Vincent tersenyum tipis, di lengannya ada tangan Arabella yang melingkar. Orang bisa salah paham pada hubungan mereka, dan itu sengaja diciptakan oleh Arabella.Paruh baya itu membalas senyum dengan mata jeli."Dia, ...." Paruh baya itu menatap Arabella."Dia hanya bodyguard, Pa." Fabian muncul.V
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Bab 99. Jovan Ke Luar Negeri

Jovan sedang menerima telepon di balkon kamar, Ayana diam menguping."Apa aku juga harus berangkat siang ini?"Tidak jelas sahutan dari telepon, padahal Ayana sudah menajamkan dengar."Kalau begitu, aku akan bersiap. Atur semua hal di sana!"Panggilan selesai."Ay." Jovan kaget saat berbalik."Kamu mau ke mana, Jo?"Jovan mendekat. "Aku akan pergi sebentar ke luar negri."Ayana kaget. " Kenapa mendadak?""Sebenarnya jadwalku masih besok, tapi ini hanya dipercepat saja."Wajah Ayana menjadi murung. "Jaga dirimu, aku tahu ini sangat penting bagimu. Jadi kamu harus pulang dengan membawa kabar baik."Jovan memeluk Ayana. "Aku senang kamu mengerti."Ayana membantu Jovan besiap."Biar aku saja, kamu tidak boleh banyak bergerak.""Jangan terlalu memanjakan aku, Jo. Aku tidak mau lagi dikatakan istri manja lagi.""Siapa yang berani berkata demikian? Dia pasti wanita yang ingin dimanja, tapi tidak ada yang memanjakan."Packing selesai.Jovan duduk di ranjang sambil mengusap perut Ayana. "Ay,
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 100. Rencana Baru Febby

"Jovan sedang pergi ke luar negeri saat ini, Mami. Mungkin Mami punya ide menyerang di sana. Saya yakin penjagaan tidak seketat di sini. Atau mau menyerang istrinya, karena Jovan tidak ada di sini?" jelas anak buah Febby.Febby memainkan jarinya di kursi dengan punggung tinggi."Penjagaan istrinya pasti lebih ketat, kita coba buat scandal direktur baru," ucap Febby."Apa perintah Mami?""Kita tunggu tuan Antoni datang.""Dia sedang dalam perjalanan, Mami."Febby tersenyum miring.Antoni datang sesuai panggilan Febby."Kenapa kamu berpindah tempat terus? Aku sangat kesal harus jeli menghindari para penguntit agar tidak menemukan tempat ini!" kesal Antoni."Terserah Anda mau datang atau tidak, tapi jangan lupa, semua kartu Anda ada di tanganku!" Febby terkekeh.Antoni mendesis. "Aku mengerti! Apa maumu sekarang?""Aku sudah membantu Anda menambah kekayaan, itu tidak murah.""Katakan saja, jangan berbelit-belit!""Aku mau Anda membuat scandal Jovan dengan wanita. Soal wanita, aku punya
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status