Semua Bab KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG : Bab 61 - Bab 70

114 Bab

Bab 61. Amukan Jovan

"Kita bergerak. Jangan sampai dia menyentuh Kanigara!" Nafas Jovan menderu.Mobil melaju. Brox di kursi kemudi tancap gas agar bisa cepat menyusul Kanigara."Dari arah jalan, tidak ada yang dia tuju selain makam papamu, Jo. Dia sepertinya sangat menyayangi papamu," jelas Leo.Jovan menggeram, mengepal, dia merutuki dirinya yang salah melangkah sejak awal.Saat mereka sudah dalam arah makan. Jajaran mobil dan motor melaju kencang melewati mereka.Mereka yang menaiki motor berbalut serba hitam."Lebih cepat, Brox!" seru Jovan.Mobil semakin melesat. Hingga tiba di area makam. Ternyata anak buah Alex sebagian sudah siap menyerang."Mereka lumayan banyak. Kita harus hati-hati, pasti mereka membawa senjata," kata Vincent."Aku tidak peduli. Kita turun!" Mereka turun tanpa masker dan topi. Hadir dengan identitas asli. Black Skull, akan menjadi healer untuk Kanigara."Jo, mereka sudah menyerang. Anak buah Kanigara hanya sedikit!" seru Leo.Sudah terdegar suara gaduh riuh di depan. Lebih tepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-16
Baca selengkapnya

Bab 62. Pegang Kursi Papamu

Baru malam ini, Martin mendapat informasi apartemen Ayana. Tanpa menunda waktu, dia langsung pergi hendak menemui Ayana. Namun, informan tidak mengatakan dengan siapa Ayana tinggal.Martin tidak menyerah. Dia tahu, jika Ayana ada di dalam. Terus menunggu. Pria itu tidak mau melepas Ayana begitu saja. Hati Martin sudah nyaman dan ingin terikat dengan wanita naif itu."Ayana. Aku tahu kamu di dalam. Aku hanya ingin menjelaskan sesuatu padamu!" Martin mengetuk pintu keras.Dia juga terus melakukan panggilan telepon pada Ayana, meski tidak diangkat.Di dalam. Ayana duduk meringkuk di sofa. Dia ketakutan pada bayangannya sendiri.Pria dengan wajah memerah mengambil alih kemudi. Brox ada di sisi kemudi."Tenang, Jo!" Jo cemas dengan cara Jovan mengemudi."Diam kamu!" bentak Jovan.Tidak lama tiba di basement apartemen. Jovan berlari cepat."Siapa yang berani mengganggu kekasih orang malam hari!" teriak Jovan.Martin menoleh. Seperti yang dia duga, Jovan akan tiba tidak lama lagi.Jovan mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-17
Baca selengkapnya

Bab 63. Dia Pacarku

Para eksekutif sudah berjajar di pada satu sisi menghadap para karyawan yang dipilih di sana.Masih sedikit gaduh bisikan. Hingga hentakan langkah telah membuat atensi. Jovan berjalan di belakang Rey. Dan ada dua jajar di sisinya yaitu 4 teman Jovan.Para wanita ternganga melihat jajaran pria tampan."Ehem! Perhatian semuanya. Saya mewakili Direktur utama kita, Tuan Kanigara, untuk memberi pengumuman, jika mulai hari ini perusahaan akan dipimpin oleh Andrea Jovan. Tetap fokus pada pekerjaan dan dilarang bertanya hal lain!" Rey berseru lantang. Lalu, menoleh pada Jovan."Tidak ada hal lain. Di sana ada 4 temanku yang akan sering datang. Anggap saja mereka tim kerjaku!" singkat Jovan.Tidak ada hal lain.Aula itu seketika riuh setelah ditinggal Jovan."Wow, kita punya direktur baru tampan.""Tim kerja? Mereka juga tampan semua."Di ruang Kanigara."Pagi ini, aku sudah jadwalkan meeting dengan jajaran direksi," jelas Rey."Hem."Rey geram. Dia dongkol dan malas jika bukan karena perinta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-17
Baca selengkapnya

Bab 64. Ay-ku

"Rey, kamu urus pernikahan Jovan dan Ayana. Karena setelah menikah, kursi direktur itu akan semakin kokoh," titah Kanigara."Tunggu Rey!" Jovan menahan."Apa yang kamu ragukan, Jo? Apa pacarmu belum siap?""Siap, Om!" seru cepat Ayana.Semua lantas tertawa kecil, kecuali Arabella."Ay-ku sangat siap. Hanya saja, aku belum tenang sebelum meringkus pelaku malam itu.""Om sangat kecewa. Soal itu, jangan sampai menyita banyak pikiran dan waktumu. Kamu bisa perintah Rey sesukamu!"Rey membelakak menahan geram. "Tuan, masa saya jadi kacung Jovan.""Aku juga tidak suka bawahan sepertimu, merepotkan! Kamu bisa jadi temanku saja seperti yang lain!"Rey berdecih.Kanigara tertawa pelan. "Om, ingin mendengar cerita, kenapa bisa kamu menjadi atas nama anak Narapati?""Kakek tua itu yang membesarkanku. Dia sangat khawatir hingga membuat data demikian.""Aku sangat ingin berterima kasih padanya. Tapi, sayang sudah terlambat."Jovan tersenyum tipis, dia jadi ingat kakek Narapati."Apa perlu Om cerit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-18
Baca selengkapnya

Bab 65. Apa Bodoh Menular?

Apa rasa cinta menurutmu? Bergetar, melayang, seolah ada aliran tidak logis dalam pikiran. Jika ada yang bilang dia bodoh setelah jatuh cinta. Mungkin karena otak tidak selaras dengan hati. Tapi, tetap saja terasa indah meski terlihat konyol.Jovan merasa puas dan senang dengan pengakuan dirinya. Dia tidak perlu lagi bersembunyi dari kata elakan.Ayana merasa ada yang mendesak di area perut bawahnya. Dia bangun malas. Tapi ... dia membelalak. Ayana melihat Jovan ada di kamarnya."Jo van!" Ayana hanya menggerakan bibirnya. Dia memegang dadanya yang hampir meletup karena kaget.Pelan Ayana melepas tangannya dari pegangan Jovan, dia sangat senang, tapi juga kebelet pipis.Ayana menekan bibirnya. Takut Jovan terbangun. Pelan Ayana turun dan melangkah ke kamar mandi.Sekian detik. Mata Jovan terbuka, naluri atau rasa berbeda yang membuat dia terbangun."Ay!" Jovan kaget bingung. Tengah malam, Ayana tidak ada di atas ranjang, padahal tadi masih ada."Ay! Ay! Ayana kamu di mana, Ay?" Jovan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-18
Baca selengkapnya

Bab 66. Kunci Rumah Jovan

"Selamat siang Tuan Morgan," sapa Alex pada Vincent."Hem. Aku tidak suka pengusaha tidak menghargai waktu!" ketus Vincent."Maaf, Tuan Morgan. Saya ada kendala masalah sedikit tadi." Alex duduk di depan Vincent."Saya Frank, asisten Tuan Morgan. Kami datang karena ada yang merecomendasikan perusahaan Anda untuk berinvestasi, tapi Tuan saya tidak suka pimpinan tanpa konsisten yang jelas.""Itulah kenapa Anda harus memilih perusahaan saya. Saya agak terlambat karena saya harus mengurus beberapa laporan penting."Tiba-tiba ponsel Leo berdering. Brox memanggil. Leo mengangkat atas nama Frank."Apa yang terjadi, kenapa kamu mengganggu kami yang sedang ada pertemuan penting." Leo menambah volume agar bisa didengar yang lain.Di sana Brox bicara sambil mencubit lehernya."Ada kabar terbaru, Bos.""Katakan!""J Company sudah berpindah tangan. Menurut informasi, dia anak salah satu pendiri perusahaan yang hilang.""Hem.""Dan yang lebih penting. Kami sedang menyelidiki keberadaan Kanigara. Ji
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya

Bab 67. Menyerang Markas Sekutu Alex

Di depan gudang itu hanya tampak beberapa orang saja yang berjaga sambil minum ber4lkohol dan main kartu."Jo, kita bagi posisi. Brox, Robin, Leo, kalian naik dari sisi. Langsung masuk, tapi jangan menyerang dulu, tunggu kita masuk!" titah Vincent."Ok!"Vincent dan Jovan kini berlari dan melompati pagar. Set."Siapa kalian!" teriak salah satu penjaga. Sebagian maju, beberapa masuk memanggil bantuan."Kami teman malaikat maut!" seru Vincent."Aku tamu tak diundang. Mau menghabisi bosmu. Cepat panggilkan!" teriak Jovan.Dari arah dalam sudah berhambur keluar."Serang!" teriak salah salah satu mereka.Peraduan pukulan dan tendangan dimulai.Bugh. Set. Duk.Duk. Duk. Duk.Bugh. Bugh. Bugh.Mereka menyerang mengeroyok dua pria itu, tapi ... selang sekian puluh menit.Hanya ada dua pria yang berdiri, Jovan dan Vincent."Kita masuk!"Mereka meninggalkan mereka yang terkapar.Di dalam."Alex dan ketua bedeb*h ini ada di atas. Mereka masih tenang dengan serangan kita," jelas Leo lewat earphon
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya

Bab 68. Mencium Bibir

Belum pagi. Di kamar atas.Brak. Brak. Brak."Jo!! Jo!! Jo!!" teriak Arabella menggebrak kamar Jovan."Jo!! Jo!! Jo!!!!" Semakin melengking.Brak. Kini Vincent yang membuka kasar kamarnya."Aku lapor sama security biar kamu dilempar ke jalan malam-malam!" geram Vincent."Mana Jovan?""Kabur!""Ke mana? Kok Bisa? Kenapa dia pergi?" Arabella mendelik tajam."Bukan urusanku. Yang pasti kamu tutup rapat mulut kamu, agar aku masih punya naluri!" Vincent berbalik."Eitss! Jangan kabur juga!" Arabella cepat menangkap Vincent.Vincent mendengkus kesal. "Apa lagi?"Arabella kini tersenyum manis sekali. Dia menggerakkan bahunya."Vinc, aku tahu kamu baik banget. Aku minta tolong, ehm ... aku butuh sesuatu sangat penting dan urgent."Vincent mendecih. "Cepat katakan dan setelah itu jangan buat keributan!""Belikan aku pembalut!""Hah? Apa itu? Sepertinya pernah dengar." Vincent kurang paham."Yang buat tahan banjir darah!" Arabella kesal, menghentak kaki."Apa? Katakan saja!" "Yang ini!" lengki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-21
Baca selengkapnya

Bab 69. Kanigara Diserang.

Rey sudah menempatkan penjagaan di sepanjang koridor. Tidak hanya itu, sesuai perintah Jovan, Rey juga menempatkan tim bayangan di sekitar area farmasi, perawat, dan ruang dokter."Apa Jovan baik-baik saja di rumah itu, Rey?" tanya Kanigara."Sejak Jovan mengatakan identitasnya. Saya seperti tidak terlihat di depan Anda.""Kamu cemburu?"Rey diam."Kamu dan dia berbeda. Bukan karena dia pewaris tunggal dan kamu asisten kepercayaanku. Tapi, dia sudah lama aku tunggu, sedang kamu sudah lama ada di sisiku. Jadi, mengalahlah sedikit."Rey tersenyum.Di area basement rumah sakit. Satu tim masih ada di dalam mobil."Kita harus bagi tugas. Salah satu harus ada yang bisa masuk ke ruang perawat. Jangan sampai ceroboh, kita bekerja dalam hitungan detik dan menit," jelas salah satu mereka."Bagaimana info terbaru dari yang mengamati di dalam selama ini?""Mereka sudah mendapatkan waktu obat akan diberikan ke kamar Kanigara.""Bagus, kita sudah bekerja sejak kemarin dan pasti akan berhasil.""Sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 70. Berhasil Atau Gagal

"Ini dua wanita yang ada di sekitar mereka. Satunya anak Kanigara dan satu lagi lengket dengan direktur baru J Company." Marko menyodorkan ponselnya.Alex melihat dengan tatapan kecut. "Kalau anak Kanigara, pasti saat ini sedang lebih ketat. Kita baru saja gagal mencelakainya. Wanita ini saja. Kita buat anak Addy itu hancur!" "Aku akan siapkan anak buah di sekitarnya. Asal kamu tahu sendiri, mereka tidak akan berangkat sebelum kamu transfer."Alex mendesis."Jangan lupa, kamu beri banyak ganti rugi pada keluarga mereka yang tertangkap!"Alex mendengkus kesal.-Pagi di apartemen.Arabella dilarang Kanigara kembali ikut.Sedang Ayana tidak mau masuk kamar. Dia bergelayut manja, sambil ngantuk di bahu Jovan."Ay, masuk. Kita masih harus membahas banyak hal. Termasuk soal kita."Ayana menggeleng. "Mau, kalau kamu temani.""Jangan!""Tidak!"seru bersahutan."Kenapa? Kita 'kan bentar lagi mau nikah. Masa nganter tidur aja nggak boleh?" heran Ayana."Aku tidak bisa memprediksi akan seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status