Home / Romansa / KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG : Chapter 71 - Chapter 80

114 Chapters

Bab 71. Ayana Diculik

Di sebuah rumah tua. Ayana duduk meringkuk. Dia terisak tak dapat bersuara. Air matanya luruh membanjiri wajah, mulutnya juga disumpal. Tangan dan kakinya terikat. Dia terus bergerak mengeser pergelangan tangan agar bisa lepas, meski nihil.'Jo!' Dalam hari dia menjerit dan yakin jika kekasihnya akan datang.Ayana menyesal jika teringat hal tadi pagi. Saat itu, dia bangun dan apartemen sudah sepi. Perutnya sangat lapar dan dia sangat ingin makan bubur ayam.Saat dia hendak menyeberang jalan ada seorang ibu-ibu yang meminta bantuannya untuk menyeberang. Hanya hitungan menit, sebuah mobil berhenti di depannya dan ibu-ibu itu mendorong masuk di kursi belakang.Kini dia hanya bisa banyak berdo'a semoga malaikat penolongnya segera tiba."Bos udah kasih bonus. Kita disuruh buat wanita itu bunting!""Ha ha ha. Enak banget kita. Udah dikasih bonus, ditambahin nikmat surga dunia lagi.""Nggak nolak. Apalagi itu cewek cakep juga. Masih segel nggak ya?""Kayaknya masih seret.""Kita main kartu d
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Bab 72. Alex Tumbang

"Aku mau tidur sama Jovan, aku takut." Ayana terus mendekap Jovan."Tenangkan dirimu. Aku pastikan tidak akan meninggalkanmu sampai esok hari." Jovan memeluk Ayana.Di sofa dan disaksikan 4 pria lain dengan padangan heran, geli, dan kesal."Entah itu alasan atau modus. Kita tidak akan menahan. Semua ada di otakmu. Kamu mau jadi pria versi apa. Pengecut atau pecundang!" Vincent terkekeh kesal."Tidak usah kamu dengarkan ocehan orang iri," sahut Jovan."Slow down, Vinc. Kamu juga akan ada masanya." Robin terkekeh.Vincent berdecak. "Aku masih waras. Otakku tidak akan sampai pada titik terbodoh seperti dia!""Jo, kamu benar-benar tertular otak bodohku?" Ayana jadi cemas. "Kita periksa besok ke rumah sakit."Di sambut tawa geli."Benar, bodoh itu menular," ucap Vincent."Diam atau aku tutup mulut kalian!" seru Jovan."Ok, kita mengalah. Teruskan kebodohanmu!" Vincent mendengkus kesal."Besok, Brox dan Robin selesaikan urusan penculikan. Aku akan serang Alex dari sisi lain," jelas Leo."Jan
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 73. Pernikahan

"Jo, bolehkah aku juga ikut tinggal di rumahmu?" tanya Bastian. "Kamu boleh singgah.""Jo, aku baru saja dari luar negeri. Kenapa hanya singgah?""Karena kamu masih punya papa, jadi lebih baik gunakan waktumu untuk lebih banyak bersamanya.""Dia sangat cerewet." Bastian merengut."Aku bahkan sudah tidak punya yang bisa cerewet padaku."Bastian terdiam."Jangan jadi pecundang pada dirimu sendiri. Kamu tahu jika kamu masih banyak kekurangan, tapi kamu terus mengelak, dan akhirnya kamu tidak mau melakukan pembenahan diri. Kapan kemampuanmu akan meningkat?""Maaf, aku akan menurut padamu."Pagi menjelang siang di apartemen. Barang-barang mereka sudah diangkut sebagian besar tadi pagi.Kini mereka masih sangat gaduh di apartemen bawah."Jo, si cupu terus mengolokku!" teriak Arabella."Diam!" geram Vincent. Dia menyumpal mulut Arebella dengan roti."Ehmpp!" Arabella menghentak kakinya."Jo, dia ternyata sangat manis. Apalagi pas berkelahi dengan Vincent." Ayana menatap Arabella."Kamu juga
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 74. Malam Pertama

"Aaaaa ....!!" teriak Arabella. Kaki runcing heels-nya tidak bisa menopang loncatan kaki saat menangkap bunga bengantin yang Ayana lempar.Jantung Arabella berdegup kencang. Ternyata dia tidak jatuh. Seseorang telah menangkapnya. Pinggangnya dalam rengkuhan pria tampan, Vincent, dia yang sigap menangkap anak manja itu."Kok, cupu sih?" kesal Arabella sambil mendekap bunga di dada."Bodoh!" Vincent mengangkat Arabella tegap."Wuohh, sinyal makin kuat. Nggak sekalian aja kalian nikah? Mumpung dekor pelaminan masih ada," celetuk Brox."Kita juga masih cukup tampan menggiring satu pasang pengantin lagi," sahut Robin."Diam, aku hanya kebetulan ada di dekatnya. Anggap saja aku terpaksa jadi orang baik." Vincent menjauh dari Arabella.Arabella mendengkus kesal.Pesta yang tidak bergitu mewah, telah memulai pergelutan baru buat Jovan.Siratan mata nyalang tidak hanya dari satu sisi. Mereka memicing membuat praduga atas kemampuan Jovan dalam dunia bisnis."Belum pernah kita mendengar tentang
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 75. Sakit, Apa Sobek Panjang?

"Jo, aku mau ke kamar mandi!" teriakan dari dalam membuat Jovan melebarkan matanya."Ingat, jangan ada yang berani masuk!" Jovan cepat membuka dan menutup pintu kamarnya.Mereka saling pandang dan membolakan mata."Ganas!" Brox mengerutkan bibir."Sadis!" Robin menyorot tajam."Apa yang terjadi?" Leo menahan kekean."Sang Leopard melompat membawa itik ke bulan." Vincent berjalan pergi. "Apa kalian tidak lapar?" teriaknya."Akhirnya perutmu bunyi juga. Aku kira cupu makan batu, jadi keras kepala!" Arabella berjalan di belakang Vincent sambil menggerutu."Anak manja, jam segini udah laper. Biasanya main tunjuk aja makanan masuk perut. Tinggal di sini nggak laku modal ngomong." Vincent tetap menatap depan."Huh!" Arabella menerjang Vincent.Di kamar Jovan."Masih sakit? Sakit banget?" Jovan menggendong Ayana kembali ke ranjang."Sakit banget, Jo. Apa punyaku sobek panjang, ya?" Ayana meringis.Pelan Jovan meletakan di ranjang."Aku lihat dulu. Kalau parah kita ke rumah sakit." Jovan hend
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 76. Alex Lepas

"Lex, kamu mau ke mana malam begini?" tanya mama Sasmita."Aku harus mencari Marko, Ma. Dia sudah menipuku.""Biarkan saja, kalau jangan terpancing emosi lagi.""Ini kejahatan, Ma. Apalagi, aku sudah percaya penuh padanya."Mama Sasmita menarik nafas panjang. "Marko itu anak teman papa kamu. Dan asal kamu tahu, papanya Marko itu yang sudah memprovokasi papa kamu agar menjadi serakah."Alex membelalak. "Kenapa Mama baru cerita?""Karena mama tidak mau kamu berubah punya jiwa monster seperti papamu. Lepaskan masa lalu, kita tatap masa depan saja.""Aku bisa menatap masa depan, kalau masa lalu telah aku selesaikan." Alex pergi."Lex, Nak!" seru mama Sasmita.Alex belum bisa luluh dengan kata-kata mamanya. Dia malah semakin kesal dan kecewa akan nasibnya saat ini.Alex duduk di bawah pohon pinggir jalan menuju Vila itu."Marko! Jovan! Kanigara! Kalian semua terkutuk!"Jalan yang menanjak, Alex telah melihat mobil polisi ke arah villa, dia bergegas berlari ke villa.Brakk. Alex membuka pin
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 77. Scandal Foto Ayana

Vincent menggebrak pintu kamar Jovan pagi-pagi. Dia tidak sabar ingin segera memberi kabar penting itu. Dugaannya adalah Jovan belum sempat membuka ponsel.Di dalam kamar, Jovan kaget dan mendesis. Dia mengangkat kepala Ayana pelan. Segera dia pungut pakaian yang bercecer di lantai."Dasar pengganggu!" gerutu Jovan.Pintu dibuka."Mau apa pagi-pagi buat keributan?" geram Jovan, dia masih memakai piyama atasnya.Vincent mendengkus kesal. "Bisakah kita bicara serius? Dan ambil ponsel milikmu dan Ayana." Dia pergi ke ruang tengah lantai atas.Jovan bergegas melakukan yang Vincent pinta, dia paham ada hal serius.Jovan bergabung dengan yang lain.Leo sedang fokus di depan layar, yang lain juga fokus melihat hasilnya."Aku sudah langsung hubungi Rey, agar dia bertindak dengan kekuatan Tuan Kanigara. Jika aku menunggu Jovan beranjak dari kemesraannya, aku tidak bisa menjamin semua akan baik-baik saja," jelas Vincent."Apa yang terjadi?"Vincent memperlihatkan berita bisnis terkini.Mata Jov
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 78. Spa Plus

Di depan tempat itu tertulis sebuah papan nama Body spa. Mereka menelan ludah. "Di tempat seperti ini, ada tempat spa? Ini lebih ke jalan perkampungan, tapi dari kualitas bangunan, para pelanggan pasti bukan dari kalangan menengah." Leo berdecak."Apa kita masuk sebagai pelanggan saja, Vinc. Sepertinya tubuh kita juga butuh pijat spa?" Robin menaikkan alisnya."Otak kamu yang harus di spa!""Kita cari jalan pintas, dulu." Leo berjalan ke arah sisi."Siang hari, manjat jendela, apa kurang kerjaan?" heran Brox."Meski hendak beraksi nanti malam. Kita juga harus tahu tempat apa ini," jelas Leo."Leo, bisa kamu pastikan sekali lagi titik tempat yang kamu temukan?" Vincent sangat ragu masuk ke tempat itu.Leo membuka ponselnya lagi, lalu memperlihatkan pada Vincent."Apa ada yang punya rencana masuk dengan elegan saat ini?" tanya Leo.Mereka yang berada di sekitar 50 meter agak berbalik dan menyembunyikan wajah.Terlihat ada beberapa pria masuk ke tempat itu."Aku curiga dengan isi tempat
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 79. Kalah Langkah

"Papa, kenapa kemari tidak mengajakku?" teriak Arabella. Dia datang dengan supir.Arabella ikut duduk di sofa."Ayana sedang sedih, kamu jangan berisik," ucap Kanigara."Aku tahu dan aku penasaran dengan semua itu, makanya aku datang.""Bella, jangan bahas hal itu lagi. Semua sudah berakhir!" seru Jovan. Dia merengkuh Ayana.Ayana menunduk."Ayana, jika kamu takut menghadapi dunia luar karena berita itu, sama saja kamu mengakui kebenaran berita itu, jika kamu wanita malam. Apa kamu hendak begitu?" Wajah Kanigara datar.Ayana menggeleng."Jika berita itu tidak benar. Kamu jangan takut keluar. Jika ada yang berani berbuat jahat padamu, kamu sudah punya Jovan.""Tapi, aku malu, Om. Mereka pasti susah hafal wajahku.""Gampang, pakai masker, topi saat keluar. Lagian, emangnya kamu itu artis? Berita artis saja klelep salam waktu sehari," ucap Bella."Dengarkan mereka, jangan nangis lagi." Jovan berbisik."Aku mendengarnya.""Ayana, kamu tahu siapa suamimu? Dia seorang direktur utama perusah
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bab 80. Ayana Berubah

Rey telah memberi kabar jika Jovan dan yang lain terlambat satu langkah. Kini, pria paruh baya itu tidak bisa lagi memejam mata."Kenapa Om belum istirahat?" Jovan cepat mendekat pada Kanigara yang duduk di kursi roda ruang depan."Biar tim Rey yang atasi wanita itu. Jangan bertindak sendiri lagi!" "Kami terlambat, tapi saya mendapat beberapa hal. Yang intinya mengarah pada Febby. Kita bisa membuat bukti dan untuk mencari jejak," jelas Leo."Dari data yang kalian berikan kemarin, aku telah mencari data pelanggan lama Febby. Ada satu pengusaha yang sangat sering datang ke suite room hotel mitra Febby dan bertemu dengan anak buah Febby. Aku masih mengawasinya. Pasti pengusaha itu yang telah mengeluarkan Febby," jelas Rey."Jo, besok kamu juga harus membuat penjelasan di perusahaan. Bereskan semua kicauan mereka!"Jovan mengangguk.Mereka lanjut berdiskusi dengan melibatkan Rey dan Kanigara. --Hampir pagi, Jovan baru masuk ke kamar."Ay." Jovan langsung menelusup dalam selimut. Dia me
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status