Share

Bab 71. Ayana Diculik

Di sebuah rumah tua. Ayana duduk meringkuk. Dia terisak tak dapat bersuara. Air matanya luruh membanjiri wajah, mulutnya juga disumpal. Tangan dan kakinya terikat. Dia terus bergerak mengeser pergelangan tangan agar bisa lepas, meski nihil.

'Jo!' Dalam hari dia menjerit dan yakin jika kekasihnya akan datang.

Ayana menyesal jika teringat hal tadi pagi. Saat itu, dia bangun dan apartemen sudah sepi. Perutnya sangat lapar dan dia sangat ingin makan bubur ayam.

Saat dia hendak menyeberang jalan ada seorang ibu-ibu yang meminta bantuannya untuk menyeberang. Hanya hitungan menit, sebuah mobil berhenti di depannya dan ibu-ibu itu mendorong masuk di kursi belakang.

Kini dia hanya bisa banyak berdo'a semoga malaikat penolongnya segera tiba.

"Bos udah kasih bonus. Kita disuruh buat wanita itu bunting!"

"Ha ha ha. Enak banget kita. Udah dikasih bonus, ditambahin nikmat surga dunia lagi."

"Nggak nolak. Apalagi itu cewek cakep juga. Masih segel nggak ya?"

"Kayaknya masih seret."

"Kita main kartu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status