Share

Bab 96. Suami Cerewet

Lemahnya rasa ibu, kala dia mendengar rengekan manja dari orang tercinta. Hancurnya jiwa seorang istri dan ibu, karena dia terlalu sayang pada keduanya.

"Awas, ibu!" Pembantu itu bisa menangkap tangan Sasmita.

Sasmita membelalak tersadar. Separuh badan sudah mendoyong ke luar pagar. Nafasnya berat naik turun.

"Bu, jangan nekat. Saya tahu ibu sedang sangat tertekan, tapi jangan salah bertindak." Pembantu itu berhasil menarik Sasmita dan membawa duduk di kursi balkon.

Sasmita masih terduduk lemas, dia belum sepenuhnya menguasai pikirannya.

Pembantu itu ingin pergi mengambil air putih, tapi takut majikannya itu nekat lagi.

Sasmita mengatup matanya dan mengatur nafas.

"Apa yang terjadi?" tanya Sasmita.

"Ibu mau melompat dari balkon. Untung saya datang. Lain kali, ibu bisa cerita sama saya, biar hati lebih plong. Jangan bertindak seperti itu."

Sasmita mengusap air matanya yang jatuh. "Terima kasih." Hanya itu kata yang keluar.

"Ibu belum makan, apa perlu saya buatkan makanan berkuah hangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status