Share

Bab 95. Rasa Perhatian Pengawal?

"Minum kopi dulu, Jo. Kamu bilang tidak lembur dan mau pulang awal. Tapi, di rumah kamu juga terus di ruang kerja." Ayana datang membawa kopi.

"Jangan banyak gerak, Ay." Jovan berdiri mengajak istrinya duduk di sofa.

Ruang kerja itu bekas kepunyaan ayah Jovan. Dia sana masih tertata rapi buku koleksi ayahnya. Pigura juga masih berjajar di tempat yang sama.

Jovan pelan telah berdamai dengan masa lalunya, pikirannya terbuka untuk masa depan.

Ayana duduk di pangkuan Jovan, tangannya melingkar di leher suaminya.

"Kamu tidur dulu, masih banyak yang harus aku kerjakan malam ini."

"Kamu sangat sibuk, apa karena kamu gagal dalam tender itu?" Ayana memainkan rambut Jovan.

Jovan mengangguk. "Ini sudah jadi tugasku. Dan tugasmu adalah menjaga kesehatan, jangan banyak bergerak, apalagi membuat kopi seperti ini, aku bisa menyuruh pembantu."

"Aku yang ingin membuat kopi untukmu. Jangan dilarang!"

"Baiklah untuk kali ini, aku sangat senang bisa menikmati kopi buatanmu lagi."

Ayana mengecup kuncup r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status