Sementara Marlan ikut khawatir mendengar putrinya kecelakaan. Pantas, sedari tadi perasaannya tidak enak dan kini semakin tak karuan."Tuan mau ke mana? Buru-buru sekali!" Bi Inah memerhatikan tuannya yang terburu-buru."Ah, saya mau ke tempat Safa, Bi, katanya Safa kecelakaan," ucapnya dengan wajah panik.Seketika Bi Inah terkejut. "Astagfirullah, terus bagaimana keadaannya sekarang, Tuan?""Saya belum tahu, Bi, maka dari itu sekarang saya mau ke sana. Bibi tolong jaga rumah, ya," pinta Marlan agar Bi Inah tetap di rumah selama dirinya tidak ada.Khawatir Faqih masih nekat datang ke rumah untuk menemui Safa meski sudah lama tak terlihat lagi, tetapi kecemasan itu masih ada dalam relung hatinya."Siap, Tuan. Tuan hati-hati, ya," ujar Bi Inah mengikuti sang tuan keluar rumah.Marlan pun pergi dengan membawa kendaraan sendiri, sengaja agar tidak merepotkan supirnya. Lagipula, ia belum tahu akan berapa lama di sana.Sedangkan Safa tampak murka saat Azril memberitahu ayahnya akan datang.
Baca selengkapnya