Safa merasa bersalah pada suaminya. Sejak penolakan tadi wajahnya berubah dan kini Safa berniat untuk mengembalikan moodnya."Mas, ini minumnya." Safa sengaja membuatkan minum untuk menenangkan pikiran Azril.Azril tak menjawab dan semakin membuat Safa penuh dosa. Langkahnya mendekat, merengkuh suaminya dari belakang."Maafin Safa, Mas. Pagi tadi Safa baru kedatangan tamu," ujar Safa memberitahu.Ia tahu suaminya yang kecewa, tetapi Safa pun tak bisa menolak. Mungkin sekarang hatinya dipenuhi dengan amarah juga emosi.Azril sendiri menghela napas. Seharusnya ia tidak terlalu terburu-buru mendatangi Safa, apalagi Safa baru saja melahirkan. Hatinya pun runtuh, lalu berbalik pada Safa."Maaf, Sayang, aku nggak tahu. Aku minta maaf, ya," kata Azril sedikit menyesal.Safa tidak marah. Ia paham keinginan suaminya dan langsung merengkuh tanpa berkomentar. Merasakan pelukan hangat dan nyaman untuknya."Puasa lagi dong aku," ujar Azril mengungkapkan isi hatinya."Sabar, ya, Mas," kekeh Safa. K
Baca selengkapnya