Share

MENAHAN RINDU

Tidak ada ekspresi dari wajah Safa. Entah sedih atau bahagia, tetapi rasanya berbeda saat Safa yang menginginkan untuk pindah.

"Sayang tidak senang, ya?" tanya Azril sendu.

"Senang, Mas, berarti kita tidak perlu merepotkan Amih lagi, tetapi pasti Amih kesepian nantinya kalo kita pergi." Safa hanya teringat pada Amih yang pasti merasa kehilangan Zahra nantinya.

Sudut bibir Azril melengkung sempurna. "Amih bisa main kapan saja ke rumah kita, Sayang. Lagipula, biar kita lebih mandiri."

Safa terdiam, ada benarnya juga yang dikatakan Azril. Selain itu, ia juga bisa mengurus suaminya tanpa bantuan.

"Mas yakin?"

"Kenapa tidak, Sayang. Kita lakukan bersama-sama dan kamu tidak sendirian." Azril meyakinkan. Sejak memutuskan menikah tidak pernah membiarkan Safa melakukan sendiri.

Safa pun mengangguk. Jika sudah keputusan suaminya, tak bisa lagi mengelak. Kemudian, Azril menunjukkan gambar dan membuat Safa tercengang. Bagaimana tidak, pria itu memberitahu tentang rumah yang berbeda dari awal.

Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status