Share

UNGKAPAN RINDU

"Nggak ada, Bi. Safa baik-baik saja," kata Safa menahan sendu.

Selama ini Azril memang tak pernah mengabaikan dirinya. Ia selalu memberikan perhatiannya setiap pulang dan sebelum berangkat kerja.

"Ya sudah sarapan dulu, sudah Bibi siapkan. Mau dibawa ke kamar?" tanya Bi Inah pada Safa.

"Nggak usah, Bi. Zahra juga sudah tidur, nanti Safa yang ke ruang makan."

Bi Inah mengangguk dan seperti biasa mengambil pakaian kotor Zahra untuk dicuci. Sejak tinggal di sini, Bi Inah membantu Safa mencuci pakaian Zahra dan memasak untuk keluarga.

Wanita itu tidak pernah mengeluh dan selalu menikmati pekerjaannya. Bahkan tak ada lelahnya hingga membuat ibu mertua Safa salut padanya.

"Suamimu sudah berangkat, Neng?" Hamidah baru keluar kamar dan melihat menantunya seorang diri di ruang makan.

"Sudah, Mih. Ayo sarapan bareng, Mih," ajak Safa, barangkali ibu mertuanya belum sarapan.

"Silakan, Nak. Amih belum lapar. Zahra tidur?"

Safa mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya hingga selesai. Sejak keh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status