Share

TIDAK DIANGGAP

Matahari sudah menghilang dan Safa masih betah berada di dapur. Ia sibuk menyiapkan makan malam dengan menu yang baru dipelajarinya.

Aroma pun mulai menyeruak dan orang rumah bangkit dari tempatnya satu persatu menghampiri aroma tersebut.

"Ma syaa Allah, masak apa Neng, wangi sekali," kata Hamidah tersenyum.

Tampaknya sang menantu sedang membuktikan jika dirinya tidak seperti yang Lisa katakan. Padahal, dia tidak harus berbuat demikian, tetapi Hamidah sendiri akan mendukung niat baiknya.

Safa ikut tersenyum. Ia tersipu mendapat pujian dari sang ibu mertua, walau rasanya belum tahu akan sesuai selera atau tidak.

"Hmm, enak, Neng," ujar Hamidah saat mencicipi masakan Safa.

Mata Safa berbinar. Ia agak tidak percaya sampai ikut mencicipinya juga dan rasanya tidak terlalu buruk.

"Amih yakin, bibimu sangat suka karena ini merupakan salah satu makanan favoritnya." Hamidah mendukung.

Safa mengerjap, berharap seperti itu. Namun, akhirnya belum bisa mengambil hati sang bibi Safa tidak masalah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status