Aku langsung tersenyum lebar mendengar pertanyaannya. "Ya enggak lah. Kalau pun ada rasa suka, itu cuma sebatas teman. Bukan suka sebagai kekasih dan semacamnya. Kamu ini ada-ada aja." Aku kembali tersenyum lebih lebar."Tapi Kak Hanan baik banget loh sama Mbak. Apa mungkin dia mencintai Mbak?" "Dari dulu kan dia emang gitu. Gak ada bedanya. Jadi Mbak menganggapnya sudah seperti biasa. Gak ada yang aneh lagi mau dia sebaik apapun. Apalagi sampai baper dan kepedean," timpalku. "Beneran, kan, Mbak? Takutnya aku terlanjur menyukai dia terlalu dalam, eh taunya gak direspon balik.""Kalau masalah direspon atau enggaknya, Mbak gak tau. Cobain aja pepet terus," saranku. "Iya, deh. Tapi beneran loh Mbak gak naksir sama dia?" Fara seolah ragu dengan jawaban dariku. "Beneran. Masa Mbak bohong sih," timpalku meyakinkannya. "Udah gih, sana. Bilang makasih dulu buat belanjaannya." Aku mendorong tubuh Fara pelan. "Oke, deh." Fara bangkit dengan senyum mengembang di bibirnya. Sesaat kemudian, d
Last Updated : 2022-12-30 Read more