Share

Bab 42b

"Bu, sudah. Toh anak kita sudah lega dengan perceraian ini. Ikhlas kan saja. Anggap ini memang takdir Alloh yang memang harus dilewati putri kita." Bapak berkata lembut.

"Saya minta maaf, Bu. Saya benar-benar minta maaf. Saya janji tidak akan menggangu hidup Zara lagi. Sudah cukup selama ini saya menyakitinya. Mungkin dengan melepaskannya, ini menjadi salah satu jalan penebusan rasa bersalah saya padanya." Mas Hilman berganti menatap ibu yang masih menunjukkan mimik wajah sedikit ketus.

Mas Hilman pun menyalami bapak dan ibu bergantian. Meski ibu nampak enggan, punggung tangannya itu dicium oleh laki-laki yang kini menjadi mantan menantunya.

Mas Hilman menoleh ke arahku, lalu melangkah dan berdiri tepat di depanku.

"Boleh kita bicara berdua?" tanyanya.

Aku menatap ibu dan bapak bergantian sebagai tanda meminta pendapat mereka. Bapak nampak mengangguk pelan. Sementara wajah ibu datar tanpa ekspresi.

"Baiklah. Sebentar saja," jawabku pada Mas Hilman.

Mas Hilman melangkah menuju t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
tsbur tuai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status