“Memang Tuan tahu jalannya?” tanya Arunika ketika Azam berjalan selalu saja mendahuluinya. “Eh, tidak, Gusti Ratu, tapi aku bisa menilai dari gerakan angin engkau akan berbelok ke mana,” jawabnya tanpa ragu.“Oh, tak bisa dikatakan main-main juga kalau begitu kemampuanmu, Tuan,” gumam sang ratu perlahan. Benar dugaannya ketika Arunika ingin berbelok ke kanan Azam sudah mendahuluinya. “Mungkin karena dia bisa berbicara dengan Tuhan jadi bisa meramal masa depan.” Dugaan sang ratu. Padahal tidaklah demikian, lelaki itu sudah lama lama dilatih di pondok untuk menajamkan penglihatan dan pendengarannya. Azam berhenti, kemudian sembunyi di balik pohon besar. Arunika terkejut, tak sempat ia mengelak empat prajurit sudah hampir sampai. Lalu dengan kemampuannya, wanita itu melompat ke dahan pohon kecil di atasnya, berkat kelenturan tubuhnya selama menari dan juga ia yang kurus, tubuh Arunika mampu berada di atas sana beberapa waktu sampai para penjaga menghilang. “Tempatnya paling belakang,
Terakhir Diperbarui : 2022-10-28 Baca selengkapnya